"Dia bertahan dari serangan sebanyak itu sendirian...."
"Bahkan membalas dengan kekuatan yang luar biasa...."
"Mo-monster.... Akademi Skymaze mendapatkan seorang monster lainnya."
Para penonton segera berdiskusi menyaksikan pertandingan yang tidak bisa dipercaya jika tak dilihat barusan. Tidak sedikit Guild yang berdiskusi cara mereka merekrut Jack, bahkan beberapa perwakilan Guild besar sendiri saling bertukar pikiran mengenai kekuatan Jack di ruangan mereka masing-masing.
Di sisi lain di arena pertandingan sendiri, Verna menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya sementara Cecil tersenyum masam melihat Jack yang dengan tenangnya mengabaikan semua komentar-komentar penonton.
"Kau ini... bukankah seharusnya kau bisa menahan diri lebih dari ini?" Verna mengangkat alisnya pertama kali mengomentari Jack sebelum Cecil, membuat Jack tersenyum tipis tak berniat menjawabnya.
Ketiganya hendak berjalan kembali ke ruang tunggu mereka, tetapi Jack menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menunjuk ke salah satu kamera di atas arena, "Haikal dari keals 1-A, dengan ini aku, Jack Calvin, menantangmu bertarung di turnamen ini."
Pernyataan Jack membuat seisi arena ricuh bukan main, sementara Haikal yang menyaksikan itu tersenyum masam tak tahu harus menanggapi apa. Dirinya tidak pernah mengingat ada dendam atau kejadian darinya yang membuat Jack marah atau tersinggung.
Mengabaikan kericuhan penonton yang disebabkan olehnya, Jack melanjutkan langkahnya menyusul Verna dan Cecil sudah mendahuluinya keluar dari arena.
"Haikal, apa yang kau lakukan sampai membuat monster sepertinya menantangmu? Bahkan aku tak berani melakukan itu terang-terangan." Heru melebarkan matanya tak percaya pernyataan tantangan Jack pada Haikal, Salvia pun terlihat ingin berkomentar tapi sudah didahului Heru.
"Aku sungguh tidak tahu, seingatku aku tak pernah mencari masalah dengannya." Bagaimanapun dirinya berusaha mencoba mengingatnya, Haikal tak bisa menemukan ingatan dirinya mencari masalah dengan Jack.
Ketiganya menghela nafas bersamaan tidak mengerti apa yang membuat Jack menantang Haikal, lalu berusaha mengalihkan perhatiannya pada pertandingan selanjutnya.
Berkat pertandingan kelompok Verna yang begitu mencolok dan menarik perhatian, pertandingan-pertandingan selanjutnya menjadi tidak begitu menarik untuk ditonton meski pertarungannya cukup sengit.
Tanpa terasa sudah tujuh pertandingan berlangsung dan semua penonton cukup terkesan menyaksikan mereka meski tidak sampai heboh. Beberapa dari kelompok yang sudah bertanding memperlihatkan kemampuan mereka seharusnya sudah melebihi dari tingkatan mereka, namun berkat penampilan Jack yang begitu membekas di ingatan penonton tidak ada yang terlalu menganggap mereka.
"Sepertinya Jack memang sengaja membuat kehebohan begitu agar seluruh pertandingan ini terpusat kepada para 'telur emas' saja, terutama 'telur emas' yang tersembunyi," ujar Haikal mengira-ngira tindakan Jack sebelumnya.
"Tak ada waktu untuk memikirkan itu, Haikal. Lihatlah ke layar." Jari Heru menunjuk pada layar di ruangan mereka, membuat Haikal sedikit melebarkan matanya.
Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan mereka melawan suatu kelompok yang tidak mereka kenali, yang jelas bukan dari kelas 1-A. Ketiganya butuh waktu untuk mempersiapkan diri, tapi tidak butuh waktu lama untuk mereka berjalan santai menuju arena.
"Gadis itukah Salvia Volksky? Yang digadang-gadang calon Blazer terkuat di angkatan mereka?"
"Selain kuat dia juga memiliki keindahan yang luar biasa."
"Putri dari kepala sekolah, Veindal Volksky, ya? Aku penasaran dengan kekuatannya."
Sama seperti kelompok Verna sebelumnya para penonton langsung membuat kehebohan. Itu reaksi yang wajar mengingat keduanya cukup terkenal di dunia per-Blazeran, bahkan tidak sedikit warga Wulodhasia membincangkan keduanya sebagai calon Blazer terbaik di generasi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Soul
FantasyBlazer, sebutan bagi mereka yang mampu membangkitkan Soul Arc dan memiliki kemampuan di luar nalar manusia biasa. Mereka pula yang memukul mundur makhluk asing pemusnah manusia di masa lalu, Verg. Berkat keberadaan Blazer, umat manusia bisa bertahan...