Saat ini tengah berlangsung pertandingan antar kelompok kedua di babak semi final. Kelompok Verna melawan kelompok Anna, jenius melawan jenius, unggulan melawan unggulan. Pertandingan ini sungguh dinantikan oleh banyak orang.
Sebagian besar penonton yang sebelumnya pingsan akibat bentrokan tekanan energi jiwa Haikal dan Edward telah siuman, karena itulah pertandingan segera dimulai tanpa ditunda lebih jauh.
Sebenarnya pengacara juga ingin menunda pertandingan Heru melawan dua anggota kelompok Edward yang tersisa karena banyak penonton yang belum siuman, tapi karena Heru terlihat buru-buru ia tak berani mengatakannya, terutama setelah diberi pengecualian oleh Veindal, sang kepala sekolah sendiri.
Dibanding pertandingan kelompok Salvia dan kelompok Edward, pertandingan kali ini tidak menawarkan pertarungan intens. Dua anggota kelompok Anna sudah gugur melawan Verna dan Cecil, hanya tersisa Anna seorang di sisi seberang arena kelompok Verna.
Saat ini pun satu-satunya yang tersisa dari kelompoknya, Anna, berdiri tegak di lantai area pertarungan melipat tangannya di depan dada menunggu lawan yang akan terpanggil oleh undian sang pengacara.
"Pertandingan berikutnya adalah Anna Kindheart melawan Jack Calvin! Apakah ini akan menjadi pertandingan terakhir hari ini dan menjadi kemenangan mutlak kelompok Verna? Ataukah titik balik kelompok Anna yang terus menerus menerima kekalahan? Pertandingan penentuan yang membuat rasa penasaran bergejolak!" Seru pengacara ingin lebih memeriahkan suasana arena.
Tanpa basa-basi Jack melangkahkan kakinya menapak lantai arena, berjalan menuju beberapa langkah di depan Anna sambil menatap gadis tersebut dengan senyum lembut, "Anna, jika kau tak keberatan bisakah kau menyerah saja? Aku tidak terlalu ingin menghajar kenalanku, terutamanya perempuan."
"Oh, kau sungguh lucu, Jack. Jika kau mengenalku, maka kau tahu apa jawabanku, bukan?" Anna membalas kata-kata Jack sambil tersenyum, tidak menunjukkan dirinya gentar maupun takut pada lelaki berambut pirang mencolok ini.
Jack hanya tersenyum tipis tak membalas ucapan Anna, namun di balik senyum itu Jack merasa sedikit terganggu dengan kepercayaan diri Anna yang cukup tinggi.
"Tanpa menunda-nunda lagi, pertandingan keenam babak semi final Turnamen Penyambutan tahun ini secara resmi dimulai!" Seruan pengacara yang menyatakan dimulainya pertandingan disambut hebat oleh para penonton, begitu juga Anna dan Jack.
Begitu pertandingan dimulai, Jack segera mengeluarkan Soul Arc-nya yang berbentuk tumpukan kartu remi, lalu berniat mengambil salah satu kartu paling atas. Sayangnya sebelum Jack sempat menyentuh kartunya, sebuah kobaran api datang mendekatinya dari depan.
Blaar!
Kobaran api tersebut mementalkan Jack cukup jauh dari posisinya berdiri, tetapi tidak cukup melukai dirinya. Kobaran api itu hanya menyebakan beberapa luka bakar ringan dan terbakarnya sebagian pakaian Jack. Tidak ada luka berlebih.
"Kau langsung main serang saja." Jack mendengus pelan sembari tersenyum sinis, menunjukkan sebuah kartu di antara jari telunjuk dan tengah kanannya berubah menjadi butiran energi hijau yang terserap ke tubuhnya, "Tak sabaran sekali."
"Huh, serangan pertama gagal, ya?" Anna merasa kesal serangannya tidak berjalan begitu mulus, tapi ia jelas tahu seseorang seperti Jack mustahil dikalahkan dalam sekejap, "Yah, yang perlu kulakukan hanyalah menghajarnya sampai babak belur." Anna kemudian membentuk kuda-kuda bertarung tangan kosong bersama Soul Arc di lengannya.
Ekspresi Jack memang tidak berubah dari biasanya, namun dalam hati Jack merasa sedikit kesal, "Mungkinkah dia tahu syarat pengaktifan kemampuan Forbidden Magic Card-ku?" Jack hanya bisa mengira-ngira, tapi dilihat dari serangan cepat Anna barusan mungkin gadis itu sudah mengetahui syarat pengaktifan Soul Arc milik Jack.
Jack Calvin merupakan calon Blazer tipe Support dengan Job sejenis Enchanter, sebuah Job yang biasanya mampu memberi dukungan pada target—atau setidaknya itulah pengetahuan awam mengenai Job tipe Support, Enchanter.
Berbeda dari Job Enchanter biasanya, Jack memiliki sebuah Job langka bernama Arcane Enchanter.
Enchanter normal biasanya hanya mampu memperkuat kawan tanpa bisa memperkuat dirinya sendiri, tetapi Arcane Enchanter berbeda.
Arcane Enchanter merupakan Job yang mampu memberi kekuatan tambahan bagi target pengguna seperti halnya Enchanter biasa, namun Arcane Enchanter dapat memberi kekuatan tambahan pada siapapun itu targetnya, termasuk juga penggunanya sendiri.
Dalam kasus Jack, Forbidden Magic Card-nya dapat memperkuat atau memberi sifat kartu pada dirinya sendiri maupun targetnya sesuai tipe dan angka kartu yang diambilnya.
Kartu remi terdiri dari empat tipe kartu, yaitu Heart, Spade, Diamond, dan Clover. Kartu Heart bersifat menyembuhkan, Spade akan memberikan kekuatan fisik, Diamond memberikan daya tahan tubuh terhadap serangan apapun, sementara Clover memberi kekuatan sihir pada Jack.
Kekuatan yang diberikan dari keempat tipe kartu ini sendiri bergantung pada seberapa tinggi nilai kartu yang diambil.
Jika Jack mengambil Second Clover, berarti ia mendapat dua kali peningkatan pada kekuatan sihirnya. Begitu juga jika ia mengambil Seventh Diamond, maka Jack akan mendapatkan tujuh kali peningkatan pada daya tahan tubuhnya. Tubuh Jack yang saat ini tidak mengalami banyak luka pun berkat kartu Third Diamond yang diambilnya dalam waktu sempit.
Terdengar Soul Arc yang sangat hebat, bukan? Karena kemampuan inilah Jack dijuluki 'Jack of All Trades' atau 'Master of None' oleh teman-teman sekelasnya.
Meskipun terdengar hebat, Soul Arc ini juga memiliki kelemahan.
"Anna, kau mengetahui kelemahan Soul Arc-ku, ya?" Jack tidak bisa menahan rasa penasarannya terhadap serangan cepat Anna.
"Tentu saja." Anna tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Jack, "Jika diperhatikan dengan seksama, di setiap pertandingan terkadang kau mengeluhkan keberuntunganmu yang jelek. Lalu, kau tidak pernah berganti strategi selama setidaknya satu menit. Apa aku benar?"
"Heh, hebat juga analisismu." Senyum Jack sedikit luntur, namun tidak sampai hilang sepenuhnya. Jack merasa terancam rahasianya telah diketahui.
Kelemahan Forbidden Magic Card milik Jack sebenarnya bukanlah sesuatu yang serius, tetapi cukup fatal dalam pertarungan sesungguhnya.
Ketika mengeluarkan Forbidden Magic Card, Jack harus mengambil satu kartu paling atas yang telah teracak di alam bawah sadarnya. Setiap mengaktifkan satu kartu, Jack tidak bisa mengambil kartu lain selama satu menit sehingga ia akan kesulitan mencocokkan kemampuan yang akan digunakan dengan kemampuan lawan dalam pertempuran.
Setelah mengambil satu kartu awalan secara acak, Jack dapat memilih kartu lain dengan bebas sepenuhnya, namun tetap terbatas dalam interval satu menit.
"Yah, rencananya aku akan mengalahkanmu sebelum kau mengambil kartu, tapi memang mustahil." Anna menghela nafas pelan, lalu menendang lantai melesat sambil melayangkan tinju yang berhasil ditahan oleh Jack, "Tapi, berkat itu aku sudah tahu kartu apa yang kau ambil."
Meskipun pukulan Anna berhasil ditahan, Jack tetap terhempas begitu terkena serangan. Kartu yang didapatkannya adalah Diamond, kartu daya tahan, bukan Spade yang kartu kekuatan fisik. Wajar jika dirinya terhempas.
"Aku akan menghujanimu dengan serangan selama satu menit ke depan, jadi bersiaplah!" Tidak segan-segan Anna kembali melesat mendekati Jack, kali ini ia melancarkan puluhan pukulan bertubi-tubi pada lawannya tersebut, membuat Jack tidak bisa berbuat apa-apa selain bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Soul
FantasyBlazer, sebutan bagi mereka yang mampu membangkitkan Soul Arc dan memiliki kemampuan di luar nalar manusia biasa. Mereka pula yang memukul mundur makhluk asing pemusnah manusia di masa lalu, Verg. Berkat keberadaan Blazer, umat manusia bisa bertahan...