78. Di Balik Topeng

116 25 0
                                    

Seluruh perhatian para Blazer yang berada di arena tersebut kini berpusat pada sang pembawa acara begitu Jack menunjuknya, sementara pembawa acara itu sendiri mengerutkan dahinya tidak mengerti perkataan Jack.

"Topeng? Topeng apa?" Pembawa acara memasang senyum kecut tidak memahami maksud Jack mengenai topeng.

Jack menyipitkan matanya serta meningkatkan tekanan energi jiwanya lebih tinggi lagi menanggapi balasan pembawa acara, "Jangan berlagak bodoh."

Kata-kata Jack memang tidak terdengar keras, namun semua orang bisa mendengar serta dapat merasakan energi jiwa mengalir dalam setiap kata-katanya. Aura berat dan mengintimidasi yang menyelubungi tubuh Jack juga bukannya menipis dan menghilang, justru semakin kuat dan pekat.

Hal ini membuat Blazer yang berada di arena mengerutkan dahi tidak mengerti dan merasa bingung terhadap perkataan Jack, tetapi di saat yang sama mereka juga menilai Jack orang yang bisa memahami situasi. Jack tidak akan berbuat demikian tanpa alasan kuat.

Pada akhirnya mereka memilih diam terlebih dahulu sembari melihat situasi, mengingat tidak ada penjelasan ataupun petunjuk yang diperlihatkan oleh Jack. Namun dilihat dari arah pembicaraannya, Jack mencurigai bahwa pembawa acara melakukan sesuatu yang tak diinginkan.

"Jack, apa maksudmu berbuat demikian?"

Berkat kemampuan pemulihan kartu hati yang diberikan Jack, sebagian besar cedera Haikal berhasil disembuhkan dalam sekejap. Memang tidak sepenuhnya tetapi Haikal dapat berdiri dengan mudah walau tenaganya tidak ikut pulih.

"Kau lihat saja dari sana." Jack tidak mengalihkan pandangan dari pembawa acara ketika menjawab Haikal, dia lalu menarik selembar kartu berlambangkan semanggi dari tumpukan Forbidden Magic Card dan menyerap kemampuannya, "Semua akan terbongkar secepatnya."

Jack tidak mengulur waktu lebih lama lagi, dia menciptakan beberapa tombak sihir yang melayang di sekitarnya dan mengarahkan tombak-tombak tersebut menuju pembawa acara.

Hal itu membuat Blazer di arena mengangkat alis bersamaan, sementara di ruangan khusus guru, para pengajar sudah berdiri dan hendak mengambil tindakan menghentikan Jack, namun Veindal bangkit dan melarang mereka.

"Kepala Sekolah, apa maksud anda melarang kami menghentikannya?!"

"Jack memang calon Blazer luar biasa, tapi pertandingan sudah usai! Targetnya kali ini bukanlah peserta turnamen!"

"Benar, jika tidak dihentikan sekarang Jack bukan lagi Blazer akademi, melainkan Blazer kriminal!"

Veindal memahami maksud perkataan bawahannya, namun pria paruh baya itu tidak menjawab dan hanya mengerahkan tekanan energi jiwa yang membahana, menekan tubuh mereka semua secara paksa seakan gravitasi di tempat mereka bertambah beberapa kali lipat.

"Aku setuju jika ini situasi biasa, tapi kalian salah paham tentang itu," ujar Veindal dengan wibawa sebagai Kepala Sekolah Akademi Skymaze sekaligus Blazer tingkat Cardinal, membuat para pengajar tidak berani melawan.

Veindal mengalihkan perhatian ke arena dan mengibaskan tangannya sebelum berseru, "Sebagai Kepala Sekolah, aku, Veindal Volksky memerintahkan Blazer penjaga untuk melepaskan penghalang arena sekarang juga!"

Pengumuman dari Veindal mengejutkan semua orang yang mendengarnya. Mereka tidak percaya Veindal memberikan perintah berbahaya seperti itu, tetapi tidak berani menyuarakan ketidaksetujuan mereka secara terang-terangan.

"Ke-Kepala Sekolah, anda serius berbuat demikian?!" Pembawa acara yang sejak tadi diam tiba-tiba berpendapat melalui mikrofon komentator, tak bisa mempercayai Veindal bahkan berniat melepaskan penghalang yang membatasi arena dan tribun agar serangan dari lapangan tidak melukai penonton.

Absolute SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang