Salvia terbelalak hebat tak bisa menahan keterkejutannya melihat aksi Haikal barusan. Belum sempat dirinya mencerna situasi, tapi Haikal sudah mengalahkan semua Ear-Dog yang menjadi ancaman mereka.
Memang benar dengan energi jiwa serta staminanya yang sudah pulih sebagian Salvia juga mampu mengalahkan beberapa Ear-Dog tersebut dalam beberapa saat saja, namun tak pernah terlintas di benaknya bahwa Haikal bahkan mampu melakukan hal serupa, terlebih lagi jangkauan serang Haikal jauh lebih kecil dibanding dirinya.
"Haikal, kau sungguh manusia?" Salvia tidak bisa menahan keterkejutannya lagi sampai spontan bertanya demikian.
"Jahat sekali kau berkata begitu," gerutu Haikal tak terima perkataan Salvia yang seakan-akan menghinanya, "Aku ini seratus persen manusia biasa."
"Tidak, mustahil manusia biasa bisa bergerak secepat dirimu." Salvia tersenyum kering tidak tahu harus berkata apa pada Haikal.
"Ah, benar juga. Yah, setidaknya aku ini masih calon Blazer sepertimu," balas Haikal masih sedikit menggerutu.
Salvia menggaruk kepalanya sejenak masih tidak percaya Haikal mampu mengalahkan beberapa Verg kelas Normal seorang diri dalam sekejap hanya dengan sebilah pedang, itupun bukan Soul Arc-nya.
Dia ingin melihat lebih jauh bagaimana Haikal bisa sekuat ini dalam waktu singkat, tapi ketika Salvia mulai tenggelam dalam lamunannya sendiri, Haikal menepuk pundaknya menyadarkan Salvia.
"Apa yang kau lamunkan? Ayo pergi ke ruang perawatan, Jack dan Verna pasti sudah menunggu cukup lama di gedung kelas satu," ujar Haikal mengingatkan. Dia lalu melangkah menuju pintu keluar dan memeriksa musuh di lorong sekitar.
Salvia sendiri termenung sejenak menyadari pundaknya disentuh oleh Haikal, dia kemudian memegang pundak yang ditepuk Haikal dengan wajah sedikit memerah.
"Salvia, jika ingin pergi sekaranglah saatnya," seru Haikal sekali lagi menyadarkan Salvia dari lamunannya bersiap pergi menuju ruang perawatan tempat di mana Heru dirawat.
"I-iya." Salvia segera menyahut seruan Haikal sebelum mengikutinya dari belakang.
Dalam perjalanan menuju ruang perawatan kali ini, musuh yang berkeliaran selain Verg cukup berkurang. Keduanya bertemu tidak lebih dari lima Blazer kriminal yang mungkin merupakan anggota Blackout, namun mereka dapat mengatasinya cukup mudah dengan kerja sama.
Kebanyakan Verg yang mereka temui sendiri tidak begitu banyak, sebagian besarnya adalah Verg kelas Insect dan Normal. Beruntung bagi Haikal dan Salvia, mereka tidak menemui Verg dalam jumlah besar seperti Ear-Dog lalu. Mungkin paling banyak hanya dua atau tiga ekor.
Tidak butuh waktu terlalu lama bagi keduanya hingga mencapai ruang perawatan setelah beristirahat sejenak. Memang kondisi Haikal maupun Salvia tidaklah prima, tapi setidaknya mereka sama sekali tak menahan diri ketika bertemu musuh.
"Heru, kau di sana?" Haikal masuk lebih dulu ke dalam ruangan memeriksa situasi terlebih dahulu. Terdapat beberapa bekas pertarungan di luar ruang perawatan, jadi dia tidak bisa asal masuk begitu saja.
Saat Haikal masuk ke dalam, isi ruang perawatan terlihat begitu berantakan akibat bekas pertarungan. Selain bekas pertarungan, terdapat pula beberapa sosok manusia tergeletak di atas lantai tak sadarkan diri.
"Itu kau, Haikal?" Dari ujung ruangan Heru menjawab Haikal, dia dalam posisi siap bertarung dengan kondisi babak belur disertai Soul Arc berbentuk sarung tangan logam di kedua tangannya. Darah merah segar mengalir membasahi badan serta pakaiannya.
Haikal terbelalak melihat keadaan Heru, dia segera menghampiri sahabatnya itu dengan sedikit panik diikuti Salvia dari belakang, "Apa yang terjadi? Kau diserang anggota Blackout?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Soul
FantasyBlazer, sebutan bagi mereka yang mampu membangkitkan Soul Arc dan memiliki kemampuan di luar nalar manusia biasa. Mereka pula yang memukul mundur makhluk asing pemusnah manusia di masa lalu, Verg. Berkat keberadaan Blazer, umat manusia bisa bertahan...