"Apa-apaan ini...." Salvia menghentikan pertarungannya dengan Verna ketika mendengar seruan keras Veindal yang memerintahkan Blazer penjaga menonaktifkan penghalang arena, dia lalu menoleh ke arena dan mendapati ayahnya, Veindal tengah berdiri di tengah lapangan arena.
"Ini adalah ulah Blackout," ujar Verna berniat menjelaskan berhasil menarik perhatian Salvia, namun belum sempat dirinya berkata lebih lanjut Jack mendatangi keduanya sambil menyeret Haikal.
"Hei, lepaskan aku, Jack!"
"Tidak mungkin, kalau aku melepasmu kau pasti akan mendekati Kepala Sekolah dan bertanya karena tidak puas."
"Kalau begitu jelaskan situasinya agar aku paham!"
Jack menghela nafasnya sejenak sebelum melemparkan Haikal menuju lorong yang berada di pinggir arena, Salvia yang melihat itu secara refleks menangkap Haikal.
"Hei, Haikal itu masih terluka akibat pertarungan kalian, jangan melemparnya!" Salvia berseru tak terima Jack melempar Haikal seenaknya seperti membuang barang sekali pakai.
"Sudahlah Salvia, lukaku sudah pulih sebagian, jadi tidak masalah." Haikal memang kesal karena dilempar oleh Jack, namun dia berusaha menenangkan Salvia agar tidak timbul masalah lain.
"Kalau Haikal berkata demikian baiklah." Salvia tidak mempermasalahkan hal itu lebih jauh mengingat Haikal juga tidak terlalu keberatan, tetapi dia masih tidak terima perlakuan Jack yang menghajar Haikal tanpa ampun pada pertandingan sebelumnya.
Setelah suasana di antara ketiganya lebih tenang, Jack menjelaskan situasi mereka serta apa yang terjadi di seluruh Adele sekarang.
Menurut penjelasan Jack, saat ini Adele tengah diserang oleh organisasi bernama Blackout. Tujuan mereka belum diketahui secara pasti, namun besar kemungkinan Blackout mengincar para peserta finalis turnamen tahun ini.
"Memang belum pasti, tapi kemungkinan besar kita semua adalah incaran Blackout," jelas Jack singkat. Dia juga menambahkan Cecil dan Heru yang sedang dirawat di ruang perawatan juga menjadi incaran mereka.
Alasan Blackout mengincar keenamnya mungkin karena ingin merekrut mereka ke dalam organisasi dan memperkuat diri. Mengingat Verna dan Salvia adalah dua dari empat jenius angkatan kali ini, itu tidak perlu diherankan.
Bukan hanya Verna dan Salvia, Cecil yang merupakan pemilik Jade Phoenix yang langka juga pasti menjadi incaran mereka karena kemampuan penyembuhannya yang begitu kuat.
Selain para gadis, Jack yang mampu beradaptasi terhadap gaya bertarung musuhnya juga merupakan aset langka nan bagus. Jika Jack bergabung dengan Blackout, kemampuan mereka jelas bisa meningkat jauh.
"Heru juga lumayan kuat sebagai calon Blazer, tapi mungkin bakatnya yang tergolong biasa saja akan diabaikan oleh mereka." Jack lalu menunjuk Haikal setelah berkata demikian, "Kemudian kau, orang yang menguasai perwujudan energi jiwa tingkat tinggi."
"Aku?" Haikal menunjuk dirinya sendiri sedikit terkejut sekaligus tidak mengerti mengapa Blackout mau merekrut dirinya, padahal dia hanyalah pecundang yang belum mampu membangkitkan Soul Arc.
Jack menghela nafas melihat reaksi Haikal yang terkejut, "Dengar ya, mungkin kau tidak tahu karena tak punya perbandingan, tapi teknik perwujudan energi jiwamu itu setingkat atau lebih tinggi dibanding Blazer Cardinal, bahkan mungkin setara dengan tingkat Blazer Divinity."
Haikal ingin membalas ucapan Jack tetapi tidak menemukan kata-kata yang tepat, namun sebelum itu Jack mengutarakan bahwa teknik Berserker Plate serta Void Breaker yang dapat menahan Gaia's Maelstrom-nya itu mungkin jurus yang hanya bisa dilakukan oleh Blazer tingkat Master ke atas.
Ekspresi Haikal mengerut ketika mendengar pendapat Jack. Dia merasa perkataan Jack terlalu berlebihan karena dia hanyalah seorang calon Blazer yang belum mampu membangkitkan Soul Arc.
"Haikal, perkataan Jack ada benarnya. Kemampuanmu mengendalikan energi jiwa murni tanpa Soul Arc itu mungkin lebih tinggi dibanding ayahku," ujar Salvia berpendapat. Dia bisa melihat Haikal merasa perkataan Jack hanya melebih-lebihkan dirinya.
Mendengar pernyataan Salvia, perasaan Haikal campur aduk setelah mengetahuinya. Tidak pernah terpikirkan di benaknya bahwa latihan tak manusiawi yang selama ini dijalaninya ternyata memberikan hasil lebih dari perkiraannya.
Memang benar selama ini Haikal sudah mencari-cari berbagai hal mengenai dunia per-Blazeran lebih dini dibanding anak seumurannya, tetapi karena tak memiliki standar untuk dibandingkan Haikal tidak pernah mengetahui setinggi apa pengendalian energi jiwa murninya.
Tanpa disadari wajah Haikal nampak berseri-seri ketika mengetahui kemampuannya ternyata dinilai begitu tinggi.
"Aku tahu kalau kau senang dipuji, tapi kita tidak bisa senang dalam situasi sekarang," jelas Jack mengingatkan bahwa saat ini Adele tengah digempur oleh Blackout.
"Aku tahu itu," balas Haikal sedikit kesal momen berharganya dihancurkan oleh Jack, tapi dia sendiri memahami ini bukan waktunya untuk senang, "Omong-omong, seingatku bukankah Blackout itu bermarkas di luar Wulodhasia? Kenapa mereka bisa menyerang Adele?"
"Kau tahu rumor tentang Spaceless Blazer?" Jack bertanya.
Raut wajah Haikal langsung berubah begitu mendengar perkataan Jack, dia mendecakkan lidahnya mengetahui arah penjelasan Jack.
"Spaceless Blazer? Apa itu?" Saat suasananya cukup serius, Salvia yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba berceletuk dengan wajah datar.
Seketika itu juga Haikal, Jack, serta Verna menepuk dahi mereka bersamaan melupakan Salvia yang tinggal di dunia berbeda dari mereka. Berkat sifatnya yang tidak peka, Salvia hanya hidup di dalam kediaman Volksky dan hampir tidak mengetahui apa-apa mengenai dunia luar selain dunia per-Blazeran.
Verna kemudian menjelaskan secara singkat bahwa Spaceless Blazer adalah sebuah julukan yang merujuk pada seorang Blazer tipe Wizard yang mempunyai salah satu jenis Soul Arc yang teramat langka, "Kemampuannya adalah memanipulasi ruang dan waktu."
"Memanipulasi ruang dan waktu?" Mata Salvia melebar mendengar hal tersebut.
Memanipulasi ruang dan waktu memang sulit dipercaya jika berbicara dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini, namun beda ceritanya jika sebuah Soul Arc mampu melakukan hal itu.
Soul Arc adalah senjata, kekuatan, atau kemampuan yang tercipta dari alam bawah sadar manusia. Bentuk serta kemampuan yang dimiliki tiap Soul Arc biasanya berbeda-beda namun tetap dalam satu rumpun menurut kategorinya masing-masing.
"Yah, kemungkinan begitulah cara mereka bisa berbuat kekacauan di beberapa negara sekaligus meski jaraknya begitu jauh," jelas Jack menutup diskusi mereka mengenai cara Blackout menyerang Adele walau jarak dengan markas mereka cukup jauh, "Seingatku baru-baru ini mereka juga mengacau di Kerajaan Wileshia."
Haikal mengepalkan tangannya begitu erat mendengar perkataan Jack yang cukup masuk akal, lalu dia tiba-tiba teringat tentang satu hal mengenai kejadian di luar kota yang baru-baru ini mengisi kepalanya.
"Spaceless Blazer.... Blackout.... Pergerakan Verg...," kata Haikal pelan baru saja menyadari hal ini.
Raut wajah Jack, Verna, serta Salvia berubah seketika begitu mendengar gumaman pelan Haikal. Mereka menyadari bahwa kemungkinan ketiga hal tersebut saling berkesinambungan tidaklah rendah.
"Jangan-jangan ledakan yang barusan...." Mata Jack melebar begitu mengingat ledakan dahsyat yang mampu mengguncang tanah akademi, dia menduga bahwa ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh sesuatu yang mengerikan.
Saat suasana di antara ketiganya terasa begitu mencengkam, suara sirine khusus terdengar begitu keras menyebar menuju seluruh sisi Adele beserta suara peringatan dari seseorang, "Verg! Verg memasuki kota!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Soul
FantasyBlazer, sebutan bagi mereka yang mampu membangkitkan Soul Arc dan memiliki kemampuan di luar nalar manusia biasa. Mereka pula yang memukul mundur makhluk asing pemusnah manusia di masa lalu, Verg. Berkat keberadaan Blazer, umat manusia bisa bertahan...