74. Pertandingan Final V

95 21 0
                                    

Bukan rahasia besar Soul Arc milik Jack, Forbidden Magic Card berbentuk tumpukan kartu remi berjumlah 52 kartu yang mana diketahui secara luas kartu remi terbagi menjadi empat kubu dengan lambangnya masing-masing, yaitu semanggi (Clover), wajik (Diamond), sekop (Spade), dan hati (Heart).

Sampai saat ini Jack telah menggunakan beberapa kartu tersebut dan menunjukkan kepada dunia bahwa dia memiliki empat jenis kekuatan yang berbeda tergantung jenis kartu yang diambil. Jika Jack mengambil kartu semanggi maka dia mendapatkan kekuatan sihir, sebaliknya ketika dia mendapatkan kartu sekop kekuatan fisiknya meningkat begitu drastis, begitu seterusnya.

Peningkatan kekuatan yang diberikan setiap kartu pun berbeda-beda menurut angka kartu yang diambil. Semakin besar angka kartu yang dia ambil, maka semakin besar pula peningkatan kekuatan yang Jack terima.

Contohnya ketika melawan Haikal sebelumnya, Jack mengambil kartu tujuh semanggi yang mana berarti kekuatan sihirnya bisa dikatakan meningkat hingga tujuh kali lipat dari normalnya. Jika angka tujuh saja Jack mampu membuat kondisi lapangan arena begitu berantakan, sebesar apa kekuatan fisik yang dia peroleh dari kartu sepuluh sekop?

"Tekanan yang mengerikan," ujar Haikal meneteskan keringat dingin merasakan tekanan energi jiwa Jack meningkat lebih tinggi lagi. Tanpa sadar Haikal menelan ludah melihat begitu kuatnya Jack sekarang dari auranya saja.

"Maaf membuatmu menunggu, Haikal." Jack menghentakkan sebelah kakinya pada lantai arena, menciptakan sebuah jejak kaki cukup dalam padahal lantai arena terbuat dari beton keras. Aura hijau keemasan di sekeliling Jack juga ikut meningkat bersama peningkatan tekanan energi jiwanya.

Haikal menarik serangkaian nafas dalam-dalam berusaha menenangkan diri sebelum ikut meningkatkan tekanan energi jiwa juga yang memperbesar aura merah kehitamannya hingga pada batasnya.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini benturan aura Haikal dan Jack sukses membuat para penonton awam yang tadinya masih bertahan kini kehilangan kesadaran. Saat ini tidak ada yang menonton pertandingan keduanya selain para Blazer dan calon Blazer di arena.

"Kau masih menyembunyikan kekuatanmu?" Jack tidak bisa menahan senyumnya mengetahui tekanan energi jiwa Haikal masih terus meningkat hingga menyamai dirinya.

"Kau juga demikian, bukan?" Haikal tersenyum kecil menyadari Jack belum mengerahkan seluruh kekuatannya, membuat senyuman Jack sedikit memudar.

Dalam kartu remi, satu kubu kartu terdiri dari tiga belas kartu yang berisi angka dua sampai sepuluh, kartu ksatria (Jack), ratu (Queen), lalu raja (King), belum lagi kartu as yang paling tinggi nilainya. Haikal tidak bisa membayangkan bagaimana kuatnya Jack ketika menggunakan kartu ksatria ke atas.

Haikal dan Jack saling berpandangan sejenak sebelum sama-sama maju dan mendorong tinju mereka sekuat tenaga. Kedua tinju tersebut saling bertemu dan menyebabkan gelombang kejut kuat yang menghempaskan puing-puing bekas lapangan arena yang hancur sebelumnya.

"Kuat juga pukulanmu," ujar Haikal masih mendorong tinjunya beradu tenaga dengan tinju Jack.

"Tentu saja, begini-begini aku juga cukup sering melatih fisikku, tahu." Jack mendengus pelan tidak ingin kalah dalam adu tenaga ini.

Keduanya saling beradu tenaga untuk beberapa saat sebelum mengambil langkah ke belakang menciptakan jarak, "Aku akan maju lebih dulu!"

Haikal menarik lengan kanannya sejauh mungkin ke belakang dan melepaskan pukulan bertekanan udara tinggi menuju Jack, "Air Smash!"

"Jurus begitu...." Jack mengangkat sebelah kakinya tinggi-tinggi sebelum menghentakkannya ke lantai, menciptakan sesuatu serupa Air Smash namun berbentuk mirip bilah angin yang sulit dilihat dengan mata telanjang, "Bisa kupatahkan!"

Bilah tersebut melesat kencang dan menghancurkan Air Smash milik Haikal, membuat pemuda berambut hitam itu berdecak kesal dan melayangkan Air Smash lebih banyak.

"Kau sengaja memprovokasiku atau apa?" Jack tidak mengerti mengapa Haikal mengerahkan beberapa Air Smash sekaligus, dia mengulang gerakan sebelumnya dan seluruh Air Smash Haikal berhasil dihancurkan oleh bilah angin tak kasat mata tersebut, "Air Whip-ku bisa menghancurkan semua Air Smash-mu...?"

Ketika Jack menyelsaikan kalimatnya dia sedikit kebingungan sekaligus terkejut saat mendapati sosok Haikal telah menghilang dari pandangannya, padahal baru beberapa detik lalu Haikal masih berjarak beberapa meter di depannya.

"Kau mencari siapa?"

Begitu suara itu mencapai telinganya, Jack segera menoleh ke belakang dan menemukan Haikal telah berada di belakangnya dan hendak melayangkan sebuah pukulan kuat. Jack tidak sempat mengambil posisi bertahan dan akhirnya hanya bisa bertahan seadanya dengan sebelah tangan.

"Haah!" Haikal langsung melayangkan pukulannya sekuat tenaga tanpa mempedulikan Jack siap atau tidak, alhasil meski berhasil ditahan sedikit dengan satu lengan Jack tetap terhempas jauh berkat pukulan tersebut.

Jack meringis kesakitan memegangi lengannya yang menjadi korban pukulan kekuatan penuh Haikal tidak menyangka akan sekuat ini, "Kekuatan seperti ini harusnya mustahil dimiliki oleh calon Blazer kelas satu seperti dirinya."

"Aku belum selesai!" Haikal tidak menunggu Jack pulih, dia melompat ke langit dan menjatuhkan tumitnya sekuat tenaga menuju kepala Jack, "Guillotine Drop!"

Tendangan tersebut memang berhasil menghancurkan lantai dan lingkungan sekelilingnya, sayangnya sasaran utama Haikal meleset. Jack mengambil sebuah langkah besar ke belakang menghindari serangan Haikal.

Biarpun berhasil lolos dari tendangan Haikal, kini Jack kesulitan menjaga keseimbangannya berkat kepingan lantai yang dihancurkan Haikal.

Haikal sendiri tidak ingin melepaskan kesempatan ini sehingga dia segera memutarkan badannya dengan kaki sebagai poros putaran, lalu melancarkan tendangan belakang sepenuh hati, "Haah!"

Jack sama sekali tidak siap terhadap serangan tiba-tiba Haikal tak mampu bereaksi. Tendangan Haikal mengenai ulu hati Jack dengan telak, menyebabkan pemuda berambut pirang mencolok tersebut sekali lagi terhempas ke belakang. Kali ini Jack sampai menghantam dan menciptakan retakan besar pada dinding stadium, "Argh!"

"Sekali lagi!" Belum merasa puas, Haikal melompat tinggi menuju tempat Jack menghantam dinding stadium dan mengambil kuda-kuda memukul di udara, lalu memberikan sebuah pukulan lagi di tempat Jack terhempas sekuat tenaga.

Blaarr!!

Pukulan Haikal cukup untuk membuat retakan di dinding menjadi lebih besar dan akhirnya runtuh sebagian.

"Ini sudah terlalu gila!"

"Calon Blazer macam apa dia sampai bisa menghancurkan dinding beton arena tanpa Soul Arc?!"

"Hei tuan Cardinal, hentikan pertarungan ini segera sebelum ada korban jiwa melayang!"

Para Blazer yang menonton di arena mulai melayangkan protes melihat kekuatan Haikal yang tidak wajar, jauh melebihi ekspetasi awal mereka. Mereka khawatir Haikal bertindak berlebihan dan akhirnya menghancurkan arena lalu secara tak sengaja menewaskan orang awam yang tak sadarkan diri.

"Benar juga, ini sedikit berlebihan." Veindal mengusap dagunya menanggapi keluhan para penonton Blazer tersebut, dia lalu mengerahkan lebih banyak Blazer tingkat Advance atau Expert untuk memperlebar dan meningkatkan penghalang arena, "Dengan ini kalian bisa bertarung sekuat tenaga tanpa peduli sekitar! Bertarunglah sepenuh hati kalian!"

Seruan keras Veindal disambut oleh suara menepuk jidat dari para Blazer tersebut, bukannya menghentikan pertandingan justru Veindal menyuruh Haikal dan Jack bertarung lebih mengerikan lagi. Itu berlawanan dari apa yang mereka inginkan!

Saat seisi arena penuh suara protes, di lapangan arena Haikal tidak menemukan sosok Jack yang seharusnya terkena telak pukulan barusan. Dia menoleh ke berbagai arah dengan seksama namun tak menemukan Jack, "Ke mana dia?"

"Aku di sini!" Seruan keras terdengar di telinga Haikal, dia menoleh ke sebelah kirinya dan mendapati Jack sudah dalam posisi mendorong tinju menuju wajahnya. Haikal tidak bereaksi dengan cepat sehingga hanya pasrah menerima pukulan Jack.

Blaar!!

Para Blazer dikejutkan oleh ledakan dan guncangan besar yang terjadi sekali lagi, kali ini dua hal tersebut berasal dari sisi arena yang berbeda dari sebelumnya. Di sana terlihat Haikal terkapar di antara reruntuhan dinding stadium berkat satu pukulan Jack.

Absolute SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang