"Baik semuanya, bisakah kalian berkumpul sebentar?" Andre memanggil seluruh murid didiknya untuk berkumpul di dekatnya.
Seperti biasa, para murid kelas 1-A sedang melakukan latihan rutin di Aula Valhalla. Sampai saat ini semua murid sudah berhasil memanggil Soul Arc-nya, terkecuali Haikal yang bahkan belum menemukannya. Berkat itu ia menjadi bahan ejekan oleh teman-teman kelasnya, terutama Edward.
Sebenarnya sudah beberapa kali Haikal berkonsultasi tentang masalah ini dengan Andre dan Salvia, tetapi keduanya tak bisa membantu banyak. Andre hanya bisa menyuruh Haikal meningkatkan kapasitas energi jiwanya, sementara Salvia beberapa kali mengawasinya berlatih energi jiwa.
Hasilnya? Yah, seperti yang bisa dilihat.
"Kalian tahu tentang Turnamen Penyambutan, bukan?" Andre membuka topik membuat para muridnya merasa antusias.
"Turnamen Penyambutan? Bukankah itu turnamen yang diadakan setahun sekali untuk para murid baru?" Tanya seorang murid.
"Benar sekali. Turnamen ini adalah kesempatan perdana untuk menunjukkan kemampuan kalian dan diakui oleh akademi, lalu ada kemungkinan kalian akan dilirik oleh beberapa Guild yang hadir," jelas Andre.
Guild, sebutan bagi organisasi khusus Blazer yang diakui oleh Asosiasi Persatuan Blazer. Para Guild biasanya bekerja demi keamanan masyarakat dan melindungi kota-kota dari serangan Verg. Meskipun hampir di setiap kota terdapat pelindung khusus anti Verg, bukan berarti pelindung tersebut dapat bertahan selamanya.
Para Blazer disebut sebagai Blazer secara resmi ketika ia memasuki sebuah Guild atau bergabung dengan asosiasi dan berguna bagi masyarakat.
"Apa Guild Ambrosia akan hadir nanti? Kalau iya aku tambah bersemangat!"
"Tujuanmu Ambrosia, ya? Kalau aku sih Night Orchid."
Para murid pun mulai membayangkan berbagai macam hal mengenai Guild. Kedua Guild yang barusan disebutkan adalah salah satu Guild teratas di Wulodhasia, wajar jika banyak murid yang ingin menjadi bagian dari Guild tersebut.
"Haikal, kau mau masuk Guild mana jika diberi kesempatan?" Bisik Heru pada Haikal diam-diam.
Haikal memejamkan matanya dan merenungkannya, "Guild, ya? Aku belum memikirkannya sih. Tapi, kalau diberi kesempatan... mungkin Lost Crescent?"
"Lost Crescent? Kau tidak mengikuti jejak ayahmu, bukan?" Mata Heru menyipit ketika mendengar jawaban Haikal yang mengejutkan dirinya.
"Kenapa harus begitu? Aku hanya tertarik pada mereka, itu saja," jelas Haikal tak ingin membahas lebih jauh mengenai Guild.
Heru mengamati Haikal baik-baik sebelum akhirnya menghela nafas menyerah terhadap keinginan sahabatnya. Ia juga tidak ingin terlalu membahas tentang ayah Haikal karena ia tahu sendiri kejadian yang membuat Haikal menjadi seperti ini.
Keduanya pun mengalihkan perhatiannya kembali ke Andre yang sedang menjelaskan mengenai Turnamen Penyambutan yang akan digelar sekitar satu bulan dari sekarang.
Meski dinamakan Turnamen Penyambutan, sebenarnya tujuan turnamen ini adalah mencari bibit-bibit unggul di antara murid-murid baru agar pihak Guild manapun dan asosiasi dapat merekrut mereka.
Merekrut bibit Blazer unggul adalah sesuatu yang wajar di zaman sekarang. Hanya yang kuat yang dapat bertahan, hal itu bagaikam hukum mutlak di dunia ini. Musuh umat manusia bukan hanya Verg, tetapi juga manusia itu sendiri. Mereka sering bertarung memperebutkan harta, kekuasaan, wilayah, dan lain sebagainya, bahkan nyawa seseorang pun bukanlah nilai yang besar bagi Blazer kuat.
Turnamen Penyambutan hanya bisa diikuti oleh kelompok beranggotakan tiga orang dan menerapkan sistem poin untuk babak penyisihan, lalu perempat final dan seterusnya akan dilanjutkan dengan sistem gugur.
Tim yang meraih tempat pertama akan mendapatkan uang tunai senilai 10.000 Bold dan tunjangan pendidikan hingga lulus disertai fasilitas khusus, tempat kedua bisa mendapat 7.500 Bold, tunjangan pendidikan selama dua tahun, dan fasilitas khusus selama belajar di akademi, dan tempat ketiga akan diberi 5.000 Bold serta fasilitas khusus seperti tempat pertama dan kedua.
Bold sendiri merupakan mata uang yang digunakan secara universal di masa sekarang. Mengingat zaman ini sumber daya sangat terbatas karena ancaman Verg, manusia tak bisa sembarangan mengambil sumber daya di luar wilayah aman. Karena itulah diperkenalkan Bold sebagai mata uang digital universal pertama yang dilegalkan oleh seluruh negara.
Hadiah dari ketiga tempat tertinggi ini bisa dibilang sangat menggiurkan bagi murid biasa seperti Heru dan Haikal, mengingat keduanya berasal dari kalangan masyarakat awam. Bagi orang seperti Salvia, Anna, ataupun Edward uang hadiah senilai ini mungkin tidak ada apa-apanya.
Mata Haikal, Heru, dan sebagian besar murid berbinar-binar ketika mendengar hadiah kejuaraannya.
"Fasilitas khusus bisa diambil oleh tim yang berhasil mencapai tempat lima besar ke atas. Selain lima besar tersebut, tim lainnya yang mengikuti turnamen hanya akan mendapat 50 poin Maze," jelas Andre menutup penjelasannya.
Poin Maze, salah satu sistem yang diterapkan oleh akademi Skymaze. Poin ini berlaku layaknya uang di masyarakat, tapi poin Maze tentu hanya bisa digunakan di akademi Skymaze atau beberapa tempat yang bekerja sama dengan akademi.
Para siswa bisa mengumpulkan poin Maze dari kontribusi lomba, menyelesaikan permintaan tertentu yang diberikan oleh pihak akademi atau asosiasi, serta nilai dalam teori maupun latihan. Poin ini juga bisa ditukarkan menjadi uang senilai 10 Bold setiap satu poin.
"Tim tiga orang, ya?"
"Sulit untuk mencari tiga orang di waktu-waktu seperti ini, soalnya kita baru saling mengenal."
"Mungkinkah itu salah satu tantangan dari akademi?"
Andre tersenyum dalam diam mendengar hasil diskusi para siswanya. Sesuai dugaan salah satu siswanya, akademi memang memberi syarat satu tim beranggota tiga orang untuk menantang para siswa agar dapat bekerja sama dengan orang yang baru ia kenal.
Hal ini bertujuan agar saat mereka sudah menjadi Blazer nanti, mereka dapat bekerja sama dengan rekan satu regu yang mungkin saja dipasangkan dalam waktu mepet.
"Kita sudah berdua, apa perlu kita ajak Verna untuk melengkapi tim?" Bisik Heru menanyai Haikal.
"Tidak perlu. Lagipula, bukankah ia mungkin sudah diajak satu tim dengan teman sekelasnya? Mengingat kerpibadiannya yang terbuka dan ramah itu," balas Haikal sambil menghela nafas mengingat sifat Verna.
Heru juga ikut menghela nafas ketika melihat kembali masa lalu yang cukup sering disibukkan oleh sifat Verna. Berkat hatinya yang ramah dan baik kepada siapapun, Verna sangat disukai oleh banyak orang dan selalu menjadi pujaan hati banyak pria. Itu membuat Heru dan Haikal ikut tertimpa beberapa masalah.
"Ngomong-ngomong, apa statistiknya bagus?" Tanya Haikal kali ini penasaran tentang Verna.
"Entahlah, aku juga tidak tahu." Heru terlihat lesu.
"Kenapa kau tak tahu? Bukankah kau ini pacarnya?" Rasa penasaran Haikal menjadi lebih bertambah dari sebelumnya.
"Saat aku bertanya ia tak mau menjawab, tapi kurasa statistiknya bagus melihat wajahnya yang cukup cerah waktu itu," jelas Heru sambil mengusap dagunya memikirkan statistik kekasihnya itu.
Haikal mengangguk beberapa kali mendengarnya. Ia sudah menduganya mengingat latar belakang Verna bukanlah masyarakat biasa seperti keduanya, akan tidak wajar jika statistik kekasih Heru itu rendah.
Turnamen Penyambutan adalah turnamen khusus bagi murid-murid baru akademi Skymaze, tentu setiap murid dari berbagai kelas dapat membentuk sebuah tim dengan bebas tanpa memandang batasan kelas.
"Tunggu sebentar, kenapa kau ingin membentuk tim denganku tanpa mempertanyakan aku akan ikut turnamen atau tidak?" Haikal mengangkat alisnya baru menyadari hal sesederhana ini.
"Kenapa tidak? Bukankah kita sudah bersahabat sejak sekolah dasar dan kerja sama kita cukup bagus? Lagipula, kau bukan orang tipe cepat menyerah hanya karena belum membangkitkan Soul Arc, bukan? Apalagi kalau hadiahnya sebesar itu." Senyum Heru semakin melebar disertai makna tertentu, lalu mengulurkan tangannya kepada Haikal, "Bagaimana?"
"Ohohoho, kalau kau sahabatku sejak sekolah dasar, kau tahu jawabanku, kan?" Haikal pun menyambut tangan Heru dengan senyum yang sama.
Semangat keduanya membara hebat tanpa ada yang melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Soul
FantasyBlazer, sebutan bagi mereka yang mampu membangkitkan Soul Arc dan memiliki kemampuan di luar nalar manusia biasa. Mereka pula yang memukul mundur makhluk asing pemusnah manusia di masa lalu, Verg. Berkat keberadaan Blazer, umat manusia bisa bertahan...