.
.
.
.
.Cinta bisa ibaratkan 2 mata pisau.
Di satu sisi, dia membahagiakan.
Di sisi lain, dia mampu menoreh luka.🍂🍂🍂
--LOVE SICK--
"Makan yang lahap, sayang."
Pria kecil berusia 5 tahun itu tersenyum lebar sembari menganggukkan kepalanya. Dengan antusias menerima suapan demi suapan dari sesosok wanita cantik berseragam dominan putih di hadapannya.
Untuk ukuran anak kecil, dia cukup cerdas, dia juga tahu bagaimana caranya bersikap dan jangan lupakan bagaimana rapinya dia setiap kali akan pergi tempatnya menimba ilmu. Benar-benar berbeda dari anak lain seusianya yang terkadang rewel dan susah untuk diatur.
"Aku sudah kenyang." pria kecil itu menyodorkan piringnya. Nasi di piringnya tersisa sedikit. Wanita itu lantas tersenyum, walau masih ada sisa di piringnya. Tapi, setidaknya dia makan dengan sangat lahap hari ini.
Dengan senang hati wanita itu mengambil piring itu dan mencucinya hingga bersih. Setelahnya, dia menghampiri bocah itu dan berkata, "Karena Taehyung sudah selesai makan. Ayo, sekarang kita berangkat ke sekolah!"
Pria kecil itu menyambar uluran tangannya, "Ayo!" dan memperlihatkan senyuman manisnya.
"Aigoo, Taehyung, kau semakin mirip dengan ayahmu, ya?" wanita itu sejenak menunduk, menunjuk gemas pipi gembul si pria kecil yang dibalas tawa ceria oleh Byun Taehyung.
Dia sangat tampan dan juga menggemaskan. Ah, lihat betapa miripnya mereka. Garis wajahnya, mata, bibir maupun hidungnya juga mirip. Bahkan, cara dia tersenyum juga mirip. Dia benar-benar dapat disebut sebagai replika mini dari sang ayah.
Mereka berjalan beriringan. Sesekali melontarkan candaan ringan hingga mereka sampai di tempat tujuan. Taman kanak-kanak Angelica. Tempat Taehyung menimba ilmu letaknya kebetulan tak jauh dari tempat mereka tinggal. Taeyeon melonggarkan pegangan tangannya lalu membungkuk, mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan tubuh mungil Taehyung.
"Belajar yang rajin dan jadi anak yang baik ya selama di sekolah. Mengerti, sayang?"
"Taehyung mengerti."
"Bagus, itu baru anak pintar. Mana kiss nya?" Taeyeon menyodorkan pipi kanannya. Taehyung tertawa renyah lalu mencium pipi kanan Taeyeon.
Cup!
"Sampai jumpa, Taeyeon Noona!" Taehyung berlari kencang ke arah taman kanak-kanak, menghampiri teman-temannya yang tengah bermain di depan gedung sederhana tempat ia menimba ilmu.
"Sampai jumpa, sayang!" Taeyeon menatap dalam punggung Taehyung yang kian menjauh dari pandangannya. Dia bangkit lalu bergegas pergi. Ia memperhatikan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia menghela nafas, sudah saatnya untuk kembali ke rutinitas sehari-hari.
--LOVE SICK--
"Bagaimana keadaan pasien di kamar 16, Seul? Apa ada kemajuan?" Taeyeon menoleh ke arah teman sekaligus asistennya, Kang Seulgi, wanita cantik bermata sipit yang tengah merapikan beberapa dokumen pasien berceceran di atas meja.
"Sama seperti kemarin. Tapi, setidaknya akhir-akhir ini dia mulai tenang." sahut Seulgi seadanya, sembari menghentak-hentak tumpukan kertas di atas meja guna meratakannya.
Senyuman yang teramat tipis tertoreh di bibirnya, "Syukurlah." Taeyeon lalu mengambil jas putih miliknya yang tersampir di kepala kursi dan memakainya, "Kalau begitu aku pamit dulu ya, Seul. Aku ingin melihat langsung perkembangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Baekyeon
Fiksi PenggemarHanya sekedar kumpulan cerita pendek, buah dari imajinasi belaka yang ingin mengukir rangkaian kisah diantara mereka berdua, Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon. Di sini, mereka bisa menjadi siapa dan apa saja. !! JUDUL SEBELUMNYA - OUR STORY !! ON GOING...