13. Desire (Pt. 3)

1.2K 86 12
                                    

.
.
.
.
.

Can I ask you?
You in love with me?
Or my body?

🍂🍂🍂

--DESIRE--

Suhu udara mulai memanas. Sengatan mentari begitu kentara. Seakan berusaha membakar siapapun yang berada dihadapannya.

Gadis itu--Kim Taeyeon--mengelap bulir keringat yang menempel di pelipisnya lalu menegakkan punggungnya. Mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan karena terpaksa membungkuk selama sejam memungut sampah dedaunan yang bertaburan di lapangan sekolahnya.

Well, menurut guru-guru yang berjaga di depan gerbang. Itulah hukuman yang pantas diterima oleh siswa-siswi manapun yang terlambat ke sekolah.

Walaupun, Kim Taeyeon termasuk salah seorang murid teladan di sekolahnya. Taeyeon tetap harus menerima hukuman ini tanpa kecuali.

--DESIRE--

"Kamu sakit, nak?" wajah seram ibu Yong, salah satu guru killer yang tadinya asyik menerangkan materi didepan kelas seketika luntur saat melihat wajah salah satu murid kesayangannya begitu pucat.

"Aku tidak apa-apa, Ssaem." kilah Taeyeon seraya menyunggingkan senyuman manisnya. Akan tetapi, senyuman itu tak cukup untuk meyakinkan wanita berkepala empat yang tengah menatapnya iba.

Ibu Yong mendekati Taeyeon dan meletakkan telapak tangannya di dahi mulus gadis itu. Sekedar memastikan bagaimana suhu tubuh murid didiknya.

Ibu Yong menarik telapak tangannya dan menghela nafas berat. Seperti biasa, muridnya yang satu ini selalu saja keras kepala, berusaha menyembunyikan kondisi tubuhnya yang bisa dikatakan sedang memburuk.

"Kau demam dan wajahmu pucat, nak. Sebaiknya, kau beristirahat dulu di UKS."

"Tapi, Ssaem-"

"Tidak ada penolakan Kim Taeyeon."

"Baiklah, Ssaem." akhirnya, Taeyeon memilih untuk menyerah, mematuhi perintah sang guru dan mulai mengemas beberapa alat tulis yang bertaburan di atas mejanya.

"Seulgi-ah, aku titip tas ya." pesan Taeyeon kepada teman sebangkunya, Kang Seulgi.

"Serahkan padaku, Taeyeon-ah." tegas Seulgi seraya memperlihatkan jempolnya. Karakter dan gestur tubuh Seulgi yang begitu ekspresif menjadi hiburan tersendiri bagi Taeyeon. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya.

Kim Taeyeon, gadis pendiam, pemurung serta label antisosial yang begitu melekat padanya. Padahal, semua itu tak sepenuhnya benar. Hanya mereka saja yang tak mau menyapa dirinya. Jadi, untuk apa dia menyia-nyiakan waktunya yang berharga untuk meladeni orang yang bahkan tak menghargai keberadaannya itu.

"Ssaem, saya izin ke UKS." tutur Taeyeon yang tentu saja di angguki oleh Ibu Yong.

--DESIRE--

"Dilihat dari gejala yang ada. Sepertinya, asam lambungmu sedang naik, Taeyeon. Kau terlambat makan lagi, huh?"

Taeyeon meringis pelan saat mendengar omelan Kim Seokjin, salah seorang siswa tampan yang menyandang status sebagai ketua PMR di sekolahnya.

"Kau ini cerewet sekali, Jin. Seperti ibu-ibu." sungut Taeyeon yang tentu saja mendapatkan sebuah hadiah manis dari Jin.

Totokan ajaib tepat di atas dahi.

Tok!

"Aduh!"

"Hm, pembangkang! Ini juga demi kesehatanmu juga, Taeyeon!" ceramah Seokjin.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang