16. Bucin

784 80 9
                                    

.
.
.
.
.

Masih langgeng juga lo sama
cewek manja kayak dia.
Kalau gue sih ogah!
Namanya juga cinta, sat.

🍂🍂🍂

--BUCIN--

"Loh, Baek? Kenapa muka lo sepet kayak gitu? Ada masalah lo?" Kim Jongin, seorang mahasiswa tingkat akhir yang merangkap sebagai kasir indomaret di dekat area kampusnya terkejut saat melihat penampakan sobat karibnya yang tampak lesu. Wajahnya uring-uringan.

Mereka sudah berteman sejak lama. Sejak duduk di bangku SMA hingga sekarang. Namun, karena jurusan yang mereka pilih berbeda-Jongin mengambil jurusan teknik sipil sementara Baekhyun mengambil jurusan Elektronika-dan juga karena kesibukan masing-masing. Mereka berdua mulai jarang menghabiskan waktu bersama.

"Gue cuma pusing, Jong. Pak Soman susah banget ditemuin. Mau minta tanda tangan aja susah. Kesel gue." Baekhyun menghela nafas sembari meletakkan satu kaleng bir plus beberapa snack berbahan dasar gula dan cokelat yang terkenal akan kemanisannya.

"Ya, biasalah. Namanya juga dosen minta ditonjok." Jongin sejenak memiringkan lehernya, ia menghela nafas, "Lah, dosen gue rata-rata pada ngilang semua. Mau minta perbaikan aja susahnya minta ampun. Kan kesel gue." sungut Jongin.

Bukannya memberikan solusi. Dia malah balik curhat pada Baekhyun. Maklum, derita mahasiswa tingkat akhir. Ada saja cobaannya.

"By the way, sejak kapan lo mulai suka sama yang beginian?" Jongin mengambil barang-barang itu, sejenak meletakkannya di mesin pendeteksi barcode lalu memasukkannya ke plastik.

Salah satu alis Baekhyun terangkat, "Maksud lo?"

"Itu makanan." Jongin menunjuk barang yang ia maksud dengan dagunya, "Kan biasanya lo enggak terlalu suka yang manis-manis."

Baekhyun menghela nafas berat, "Itu bukan buat gue, sat. Itu buat si Taeyeon."

"Taeyeon? Kim Taeyeon maksud lo? Anak maba yang waktu itu lo ceritain?" ujar Jongin tak lama ia tertawa, "Hahahah! Ya, ampun, njing! Masih langgeng juga lo sama cewek manja kayak dia. Kalau gue sih ogah!"

Jongin terus tertawa. Sampai-sampai sudut matanya mengeluarkan air mata dan otot di area perutnya mulai keram akibat kebanyakan tertawa.

"Ya, namanya juga cinta, sat." Baekhyun mencibir. Pria bermarga Byun itu memang terkenal bucin kalau masalah cinta. Sekali jatuh cinta, dia akan total dalam menjalankannya. Apapun akan ia lakukan demi si pujaan hati.

"Emang sifat dasar Taeyeon kayak gitu. Susah mau ngerubahnya." jelas Baekhyun.

"Ya, ya, ya! Serah lo dah." ujar Jongin sambil mengusap perut kerasnya. Selang beberapa detik, suara dering ponsel menginterupsi obrolan di antara mereka berdua.

"Sebentar." Baekhyun merogoh kantong celananya yang bergetar hebat.

Tiit!

"Halo-"

"Huaaa!!! Baekhyun! Hiks! Hiks!" Baekhyun menarik ponselnya saat mendengar pekikan histeris sang pacar. Telinganya sedikit berdengung saat ini.

Setelah dirasa tenang, Baekhyun kembali mendekatkan ponselnya, "Ya, ada apa, sayang?"

Abaikan Jongin yang tengah menahan ekspresi muntah saat mendengar suara manis si Baekhyun. Mungkin karena efek kelamaan jomblo akibat diputusin sama Krystal. Akibatnya, dia agak eneg saat mendengar kata-kata manis itu.

Ok, dia mulai baper sekarang.

"Hiks! Hiks! Taeyeon takut, Baek! Disini gelap! Terus tadi Taeyeon ada ngeliat hantu! Hiks! Hiks!"

"Sayang, tenang dulu ya." Baekhyun mengusap dahinya yang tiba-tiba berdenyut. Kepalanya terasa mau pecah saat ini juga.

Terkadang ia juga heran sendiri. Bagaimana dulu-saat penerimaan calon mahasiswa baru setahun yang lalu-dia bisa tergila-gila sama gadis cantik, mungil tapi manjanya minta ampun seperti Kim Taeyeon? Rela terseok-seok demi mendapatkan hati Taeyeon serta meyakinkan kakak lelaki Taeyeon-Kim Jiwoong-yang terkenal dengan julukan 'si anjing galak' untuk merestui hubungannya dengan Taeyeon.

Taeyeon itu sangat jauh dari tipe idamannya. Tak seperti mantan-mantan kekasihnya terdahulu yang memiliki peringai tenang dan dewasa. Taeyeon malah sebaliknya. Dan anehnya, sifatnya yang kelewat manja dan selalu berpikir positif layaknya anak berusia 10 tahun malah membuat Baekhyun semakin cinta padanya.

Nah, kan. Bucinnya keluar lagi.

"Baek! Hiks! Hiks! Cepat kesini! Hiks! Hiks!"

"Terus martabak manisnya enggak jadi?"

"Enggak usah! Hiks! Cepat kesini ya!"

"Hah, baiklah. Sebentar lagi gue kesana ya. Love you."

Tiiit!

"Jong, gue tinggal dulu ya. Bye." Jongin yang baru saja ingin bersuara terpaksa menutup mulutnya rapat-rapat saat melihat eksistensi Baekhyun sudah menghilang dari pintu kaca.

Jongin memutar bola matanya malas lalu menggeleng pelan, "Emang dasar bucin lo."

.
.
.
.
.

END

Wkwkkwkw!
Maklumin ajalah Kai.
Namanya juga bucin! :v

By the way, jangan lupa tinggalkan dukungan baik berupa vote maupun komentar ya! See ya!

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang