26. Insomnia

557 63 15
                                    

.
.
.
.
.

Apa aku bisa tidur disini, Taeyeon?
No, don't worry.
I'll not anything harsh like making love with you.
Not yet.

🍂🍂🍂

--INSOMNIA--

Malam ini adalah malam yang panjang bagi gadis itu setelah berpeluh keringat seharian. Menjalani kegiatannya di sekolah dan sorenya harus melakukan lembur di caffe tempat ia bekerja. Dia menghempaskan dirinya di atas ranjang lalu menarik selimut berpola bintik-bintik itu hingga batas pahanya.

Namanya Kim Taeyeon, 17 tahun, seorang siswi di salah satu sekolah menengah pertama di kota Seoul. Dia hidup sendirian di sebuah rumah yang sederhana. Orang tuanya meninggal setahun yang lalu dan dia tidak memiliki saudara kandung ataupun keluarga dekat untuk disambangi.

Taeyeon mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidurnya. Dia berbaring menyamping dengan kedua matanya yang mulai memberat. Ia bergumam, "Akhirnya, kasurku yang tercinta."

Deru nafasnya mulai melambat. Taeyeon perlahan menutup matanya dan masuk ke alam bawah sadarnya. Tetapi, kedamaian yang Taeyeon rasakan tidak berlangsung lama.

Tap ... Tap ... Tap ...

"Ugh?" Taeyeon terbangun dari tidurnya, ia mengucek-ngucek kedua matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamarnya. Pintu itu masih tertutup rapat dan seingatnya dia juga sudah mengunci seluruh jendela dan pintu yang ada di rumah ini sebelum ia pergi mandi.

"Apa itu tadi?" Taeyeon mengerutkan keningnya. Ia pasti tidak salah dengar. Tadi ia mendengar suara tapak kaki.

Tap ... Tap ... Tap ...

Dan ternyata, telinganya tidak bermasalah. Itu benar-benar suara tapak kaki.

Taeyeon ketakutan. Ia terlalu takut untuk keluar dari kamarnya dan mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Memilih bersembunyi di balik selimutnya dan mengunci erat kedua pelupuk matanya. Taeyeon berharap, siapapun yang ada di luar sana untuk segera pergi dari rumahnya.

Kriet!

Tapi, harapannya terampas begitu saja ketika pintu kamarnya terbuka dan selimutnya ditarik dengan kasar.

Sreek!

"Aaakh! Si-siapa kau!? Aku mohon, jangan ganggu aku." Taeyeon menenggelamkan wajahnya di bantal. Sungguh, dia sangat ketakutan.

"Hei, jangan takut. Ini aku." suara itu terdengar sangat familiar di telinganya. Suara seorang pria. Tapi, siapa?

Taeyeon menarik wajahnya dari bantal dan takut-takut mengangkat wajahnya ke arah seorang pria yang berdiri tegap di kasurnya. Ia mengenakan celana jeans dan jaket berwarna dasar hitam.

Dan pria itu hanya tersenyum, "Halo, Taeyeon."

Tunggu dulu, Taeyeon mengenali wajahnya. Dia adalah Byun Baekhyun, teman sekolahnya yang setingkat dengannya. Bukan teman sekelas, hanya saja mereka ikut dalam satu organisasi sekolah yang sama.

"Baek-Baekhyun? Apa yang kau lakukan disini?" Taeyeon berusaha untuk tetap menjaga intonasi suaranya.

Taeyeon terperanjat kaget saat pria itu berjalan dan dengan santainya duduk di atas ranjang, tepat di sampingnya. Dia ingin sekali lari dari sini. Tetapi, saat sudut matanya menangkap sebuah pisau berada di tangannya. Nyali Taeyeon ciut seketika.

"Apa aku bisa tidur disini, Taeyeon?" jantung Taeyeon kembali dibuat berdetak kencang saat mendengar pertanyaan konyol Baekhyun.

Demi Tuhan. Dia dan Baekhyun tidak pernah berbicara sedekat ini. Selama ia mengenalnya, pria itu hanya tersenyum dan sesekali menyapanya setiap kali mereka tidak sengaja berpapasan.

"Bu-but ..." Taeyeon hendak menolak. Tapi, dengan cepat Baekhyun memotong perkataan Taeyeon.

"No, don't worry. I'll not anything harsh like making love with you. Not yet." dia tertawa, memamerkan senyum kotaknya pada Taeyeon. Berupaya membuat gadis itu nyaman dengan kehadirannya tetapi tangan kanannya malah menarik pinggang ramping Taeyeon agar posisi gadis itu lebih dekat kepadanya.

"Taeyeon, malam ini aku tidak bisa tidur. Dan mungkin, jika aku tidur dengan gadis yang aku sukai. Aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini. Jadi, apa aku bisa tidur bersamamu, Taeyeon?"

"Ba-baiklah."

Taeyeon tidak memiliki pilihan lain selain membiarkan pria itu untuk tidur di sampingnya. Baekhyun tersenyum girang dan mulai mencari posisi yang enak untuk tidur.

"Kau memang gadis yang baik, Taeyeon. Tidak salah jika selama ini aku menyukaimu!" ujarnya dengan suara riang. Terlalu senang karena ia bisa menghabiskan waktu tidurnya dengan gadis yang ia sukai.

Sementara, Taeyeon tengah menangisi nasibnya sendiri. Satu kalipun, dia tidak pernah berharap disukai oleh laki-laki creepy seperti Baekhyun.

Dan pada akhirnya, Taeyeon membiarkan Baekhyun tidur di sampingnya. Dengan tubuhnya yang bergetar hebat saat pria itu memeluk dirinya dari belakang.

.
.
.
.
.

END

A.n :

Bagaimana dengan part kali ini?
Wkwkkw apa kalian suka?
Suka lah ya :v #plak

Btw, jangan lupa, kalau suka jangan lupa berikan dukungan berupa voment ya :v

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang