28. A Servant (Pt. 4)

637 52 16
                                    

.
.
.
.
.

Hamba hanya seorang pelayan.
Tuan, anda sudah keterlaluan.
Kau takut?
Kau gadis yang jujur. Aku suka.

🍂🍂🍂

--A SERVANT--

Taeyeon awalnya masih berdiri kokoh seperti batu karang di tengah lautan. Bertahan dari arus lautan yang kian deras menghantam dirinya. Dia berusaha bertahan. Tetapi, semakin dia mengelak, gelombang lautan itu malah semakin ganas menerjangnya dan membuat batu karang itu kian terkikis.

Awalnya seperti biasa. Suasana begitu tenang. Taeyeon tengah sibuk menyapu dedaunan yang berguguran di taman belakang. Tetapi, ketenangan itu langsung hancur berkeping-keping ketika Duke Baekhyun Byunastigeal datang dan menariknya ke sebuah gedung tua di belakang taman.

"Tu-Tuan Duke." gadis itu berusaha menahan lenguhannya ketika jari-jari pria itu menerobos rok selutut yang ia kenakan, mengelus pahanya dengan gerakan sensual. Sementara, tangan yang satunya dengan lancang meremas buah dadanya.

"Kenapa, manis?"

"Saya mohon, ja-jangan." lirih Taeyeon. Dia ingin sekali berteriak karena Tuan Duke yang semakin lancang menggerayangi tubuhnya. Tapi, dia tidak bisa. Dia siapa? Dia hanyalah seorang pelayan rendahan dan Baekhyun adalah pria berdarah biru yang menjadi pewaris tunggal dari keluarga terpandang.

Dan bagaimana Baekhyun dengan santai membolak-balikkan hatinya. Membuat Taeyeon seakan terjebak di dalam sangkar emas. Tanpa ada satupun jalan untuk bisa keluar.

"Bagaimana rasanya, hm? Menyenangkan?"

"Ti-tidak." Taeyeon memekik tertahan ketika jari Baekhyun mulai mengusik area pribadinya. Oh, Tuhan, apa yang harus ia lakukan? Taeyeon dapat merasakan sesuatu yang besar dan keras tengah menempel di area belakang pinggangnya.

"Ah, kau melenguh? Aku tahu kau menyukainya, Taeyeon." ejek Baekhyun.

"Tu-Tuan Duke, hmmm." Taeyeon kembali melenguh ketika Baekhyun menyusupkan jari-jemarinya di dalam lubang kewanitaannya yang masih begitu sempit.

"Kau mendesah." Baekhyun mengulum kuping telinga Taeyeon. Nafasnya memberat.

Sudah lama sekali dia tidak merasa tubuhnya sepanas itu. Terakhir kalinya dia menumpahkan hasratnya pada seorang wanita pekerja seks yang ia temui di pusat kota beberapa minggu yang lalu. Istrinya? Lupakan, malam pertama saja mereka tidak sudi untuk tidur sekamar.

Tetapi, bayang-bayang bagaimana pasrahnya Taeyeon di bawah kungkungannya membuat Baekhyun seakan menggila. Dia ingin sekali menyentuh gadis itu, mengeklaim tubuh mungil itu sebagai miliknya dan menjadikan dia adalah pria pertama ...

Sekaligus yang terakhir bagi Taeyeon.

Kenapa? Alasannya sederhana, dia mulai menaruh hati pada gadis ini. Dan dia juga tahu, gadis ini juga memiliki perasaan khusus kepadanya.

Baekhyun membalikkan tubuh Taeyeon, mendorongnya ke arah dinding lalu mencium bibir pink itu dengan penuh hasrat. Dia lalu mengangkat tubuh ringkih Taeyeon. Membuat kedua kaki gadis itu bergantung di pinggangnya. Tanpa beban berarti membawa gadis itu untuk berbaring di sebuah kasur tua yang ada di sudut ruangan.

"Tu-Tuan Duke." Taeyeon menggigit bibir bawahnya ketika melihat Baekhyun membuka bajunya, satu persatu di hadapannya. Taeyeon mengalihkan wajahnya ketika melihat bagaimana gagahnya tubuh kekar Baekhyun yang polos tanpa busana. Dan bagaimana aset milik pria itu membuat pikiran kotor Taeyeon menjalar kemana-mana.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang