15. Wonderland (Pt. 2)

597 78 21
                                    

.
.
.
.
.

Dia, pria asing yang membawanya pergi.
Ke tempat asing tak berpenghuni.
Meraib kebahagiaan gadis malang itu.
Untuk kebahagiaannya sendiri.

🍂🍂🍂

--WONDERLAND--

Disini redup.

Hanya nyala api di beberapa sudut ruangan. Tepatnya, di rumah yang memiliki hamparan taman yang membentang indah dan memiliki luas sebesar Istana Kerajaan Inggris ini. Tak ada satupun alat komunikasi yang bisa gadis itu gunakan untuk menghubungi orangtuanya ataupun melaporkan pria vampire itu ke polisi.

"Eomma, Appa. Aku rindu kalian berdua." kedua mata Taeyeon kembali tergenang genangan liquid. Untuk yang kesekian kalinya. Ia kembali menumpah kesedihannya. Anggap saja dia memang gadis cengeng yang tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Karena, semua itu memang benar.

Disini gelap, seram dan mungkin banyak hantunya. Dia takut.

Dia masih ingin bermanja-manja dengan ibunya dan berceloteh tak jelas dengan ayahnya.

Dia masih belum pernah pergi nonton konser EXO secara live. Apalagi dapat tanda tangan dan foto selfie bersama para bias tercinta. Huhuhu~

Dia rindu kehidupan lamanya. Dimana ia bisa bersenang-senang bersama teman-teman dan menjalani kehidupan normal seperti kebanyakan gadis seusianya. Bukannya harus terkurung dan menjadi tahanan rumah seperti ini!

Apalagi harus tinggal bersama vampire mesum dan menyebalkan seperti Byun Baekhyun. Dia tidak suka.

Kenapa Taeyeon menyebut Baekhyun mesum? Tentu saja karena Baekhyun suka curi-curi kesempatan untuk menyentuh tubuhnya seperti leher, pundak bahkan pernah melecehkan dadanya. Yang langsung saja mendapatkan hadiah kontan berupa bogem panas dari Taeyeon.

Tapi, Baekhyun tetap saja tidak jera. Dan itulah yang membuat Taeyeon semakin gondok pada Baekhyun.

Walaupun dia tampan dan pengertian padanya. Hal ini terbukti karena sampai saat ini, Baekhyun belum pernah bersikap kasar pada Taeyeon. Selalu berusaha menuruti segala permintaannya yang aneh-aneh kecuali satu hal. Yaitu, melepaskannya dari istana menyeramkan ini.

Tapi ... Ah, lupakan. Dia tetap saja menyeramkan dengan gigi-gigi taringnya yang tajam itu! Siapa yang tahu apa yang ada dikepala vampire mesum itu? Bisa sajakan di dalam otaknya dia tengah memikirkan momen yang pas untuk mengambil mahkotanya yang berharga ini? Hah, membayangkannya saja sudah membuat Taeyeon ngeri.

Kata Baekhyun, Taeyeon adalah takdirnya. Gadis yang ia pilih untuk mendampingi hidupnya yang suram.

Taeyeon hampir saja dibuat muntah ketika harus mendengar gombalan Baekhyun yang ketinggalan zaman. Ya, manis sih. Jujur saja, hati Taeyeon sempat luluh walau cuma sesaat.

Tapi, secara keseluruhan. Segala hal yang keluar dari bibir tipis pria itu benar-benar membuatnya jengkel. Baekhyun sama sekali tak bisa di ajak bercanda. Dia seperti gadis zaman milenial yang harus beradu debat dengan pria aneh dari abad ke-18. Menyebalkan.

Pria dari segala dimensi sama saja. Sama-sama bermulut manis. Dasar gombal.

Jari-jari lentiknya bergerak, mengambar pola tak beraturan di atas lapisan kaca yang tampak berembun. Akibat hujan deras yang terus terjadi selama seminggu terakhir.

Seminggu? Ah, ternyata waktu berlalu dengan sangat cepat.

Ekor mata Taeyeon tak sengaja melirik pantulan tubuhnya di kaca besar yang letaknya tak jauh, di sebrang tempat tidurnya. Dress selutut berwarna serba putih khas zaman victoria dulu membungkus apik di tubuhnya. Elegan dan cantik. Belum pernah Taeyeon melihat gaun tidur sebagus ini.

Selang beberapa detik ia mengagumi pantulannya di cermin. Suara derit pintu menghentikan kegiatannya. Taeyeon memutar matanya, jengah. Tanpa memalingkan wajahnya pun Taeyeon sudah tahu siapa itu. Siapa lagi kalau bukan Baekhyun, si vampire mesum itu?

Baekhyun menarik jubah hitam yang menutupi kepalanya sembari meletakkan sebuah kantong plastik putih yang berisi satu porsi makanan pesanan Taeyeon.

"Tiga potong pizza dengan toping sosis ayam plus jamur dengan ekstra keju dan sambal. Lalu 2 porsi seblak level 10 dari Indonesia. Aku benarkan?"

Taeyeon tak mengeluarkan ekspresi apapun. Entah mengapa, saat ini dia malas sekali untuk membalas ucapan Baekhyun. Taeyeon lebih memilih untuk menatap embun di jendela dibandingkan membalas ucapan Baekhyun.

Taeyeon berharap dengan ia memesan seblak asli dari Indonesia. Baekhyun akan kebingungan setengah mati dan terpaksa meninggalkan tempatnya dalam waktu yang lama. Mungkin lebih dari seminggu. Sehingga Taeyeon dapat memikirkan cara ampuh untuk bisa keluar dari istana ini. Ternyata, diluar dugaannya. Hanya dalam waktu 2 jam, Bekhyun sudah kembali kesini. Luar biasa.

"Kau tidak senang?" Taeyeon masih tak bergeming.

Tanpa perlu susah payah membaca apa yang ada di pikiran Taeyeon. Baekhyun sudah tahu jika mood gadisnya ini sedang kurang bersahabat. Baekhyun mengambil inisiatif untuk menghibur Taeyeon. Mengambil langkah pertama, melangkahkan kakinya tepat ke arah Taeyeon sembari melemparkan jubah hitam itu payah di atas kasur.

Tubuh Taeyeon menegang seketika saat merasakan dua lengan kekar melingkar sempurna di pinggulnya.

"A-apa yang kau lakukan! Lepaskan!" gertak Taeyeon.

Tapi, bukan Baekhyun namanya jika ia tak mampu menaklukkan gadis macan ini.

"Hmm~ kau wangi sekali, sayang. Kau habis mandi ya, hm?" gumam Baekhyun sembari mengecup lembut bahu mulus milik Taeyeon. Yang tak pelak membuat wajah Taeyeon yang semulanya masam seperti perasan jeruk nipis menjadi merah padam bak tomat.

"DASAR BYUNTAE!!"

.
.
.
.
.

END

Yuhu! Bagaimana pendapat kalian tentang ff ini :v? Wkwkkwkwkwk!

Jangan lupa ya dukungannya berupa vote maupun komentar! 😍

See ya!

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang