17. Reality (Pt. 2)

566 71 7
                                    

.
.
.
.
.

Jika aku tak seperti yang kau kira selama ini.
Jika aku tak seperti yang kau impikan selama ini.
Apakah perasaanmu akan tetap sama padaku?

🍂🍂🍂

--REALITY--

"Hoeek! Hoeek!"

Kepalan tangan pria itu semakin menguat. Seiring dengan perutnya yang terasa bergejolak bak gulungan ombak di lautan. Dia-Baekhyun, menutup pelupuk matanya dan mengusap sudut bibirnya yang sedikit basah akibat terkena cipratan air liurnya sendiri.

"Hah ... Hah ... Ugh!"

Baekhyun menghela nafas berat. Ia memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri sembari menyandarkan punggung tegapnya pada pohon besar. Tempat ia mengeluarkan habis isi perutnya tadi. Senyum sumringah yang tadi menghiasi bibirnya saat bertamu ke rumah gadisnya kini telah terganti oleh lengkungan datar yang terkesan dingin dan hambar.

"Maafkan aku, Taeyeon."

Semua itu bukan kemauannya. Tapi, keadaanlah yang memaksa. Instingnya lah yang memaksa dirinya untuk mengeluarkan makanan yang baru 2 jam yang lalu masuk ke dalam perutnya. Salah satu hal yang paling ia benci dalam hidupnya. Yaitu, memuntahkan hasil dari buah karya masakan kekasihnya. Seporsi nasi goreng yang dibuat dengan penuh cinta oleh kekasihnya, Taeyeon. Membuat apa yang telah gadis itu berikan padanya berakhir sia-sia.

Ingin rasanya ia memaki. Berteriak pada siapapun yang ada. Menyuarakan ketidakadilan yang ia rasakan sepanjang hidupnya. Namun, Baekhyun tahu, hal itu tak akan merubah apapun yang ada di depan matanya. Ini adalah takdir yang sudah digariskan jauh sebelum ia lahir ke dunia yang fana. Hidup di lingkar keabadian yang membuat akal sehatnya kian menggila. Ditakdirkan sebagai makhluk abadi yang digilai sekaligus ditakuti oleh umat manusia.

Baekhyun, dia adalah salah satu dari 12 keturunan murni bangsa vampire bagian utara. Lahir dan dibesarkan dari salah satu kaum vampire paling kuat di dunia. EXOrcist, bangsa vampire yang menguasai hampir sebagian daratan di bumi bagian utara.

Dibesarkan oleh tangan dingin seorang ayah yang tak kenal ampun, kasih sayang, rasa cinta serta penggila wanita. Membuat ia dan saudara-saudaranya tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin. Tak segan-segan menghabisi siapapun yang berani melawan tahta mereka. Tentang ibu mereka? Hah, lupakan. Mereka semua terlahir dari rahim wanita yang berbeda. Dan kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk melarikan diri ataupun mengakhiri hidup mereka dengan sebilah pisau perak.

Selama ratusan tahun, Baekhyun hidup dalam jeratan takdir dengan segala omong kosong yang menyertainya. Sampai dimana-tepatnya setahun yang lalu-gadis bermarga Kim itu datang dan berhasil mengetuk pintu hatinya. Membawa rona kebahagiaan yang selama ini ia kira hanyalah omong kosong.

Tapi, sekali lagi. Pedihnya takdir kembali menampar dirinya. Dan sepertinya, Tuhan lebih suka mempermainkan hatinya dibanding menjawab segala kegundahannya selama ini. Tubuhnya memang hidup tapi jiwanya telah lama mati dalam kesunyian.

Tap!

"Oy, Baekhyun."

Baekhyun mendelik tajam saat suara bass milik seseorang yang ia kenal masuk ke dalam gendang telinganya. Siapa lagi kalau bukan salah satu dari 12 saudaranya. Dia adalah Park Chanyeol, pria bertubuh bongsor dengan telinga mirip seperti suku peri elf.

"Hm, biar aku tebak. Kau sedang muntahkan tadi? Hahaha!"

"Cih! Itu bukan urusanmu, Park Chanyeol." tandas Baekhyun dengan nada sarkas.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang