11. Midnight (Pt. 2)

1.1K 94 24
                                    

.
.
.
.
.

Thank you.
For saving me.
From the darkness.

🍂🍂🍂

--MIDNIGHT--

Tiga bulan kemudian ...

"Apa yang telah kau lakukan, Byun Baekhyun!?"

Bugh!

Sebuah pukulan keras menghantam pipi pria itu. Yang tak pelak membuat tubuh Baekhyun jatuh tersungkur di atas tanah. Sudut bibirnya tampak berdarah. Pipi kanannya sudah mulai lebam. Tetapi, Baekhyun tak sedikitpun bergeming menanggapi kemarahan sang alpha.

"Apa kau tahu tindakanmu ini dapat membuat perpecahan antar kaum werewolf! Memilih makhluk lemah ini sebagai mate mu!? Kau gila, Byun Baekhyun! Apa susahnya memilih mate dari kaum mu sendiri? Hah!"

Sementara, Taeyeon kecil hanya bisa bersembunyi dibalik pohon sembari menangis melihat pria yang ia panggil ahjussi dipukul habis-habisan tanpa jeda.

Kris Wu, sang alpha. Pemimpin dari kawanan werewolf dari wilayah timur. Begitu kuat dan ditakuti oleh pack lain. Tak ada yang berani melanggar perintahnya. Sampai dimana, seorang werewolf yang masih tergolong muda telah membuat kesalahan yang sangat fatal bagi kaum werewolf.

Memilih manusia sebagai mate nya.

Kris menggeram hebat saat mendengar suara tangisan lirih seorang gadis yang tengah bersembunyi dibalik pohon. Matanya berkilat penuh amarah, ia melenggangkan kakinya--mendekati sumber suara--namun, langkahnya tertahan.

Kris menurunkan pandangannya, menatap tajam tangan Baekhyun yang menahan pergerakan kakinya.

"Lepaskan kakiku, Baekhyun!" geram Kris seraya menarik kakinya dari cengkraman Baekhyun, tapi semakin ia berusaha melepaskannya semakin kuat cengkraman yang dilancarkan oleh Baekhyun. Bahkan, Kris mulai merasakan kuku-kuku tajam menancap dalam di pergelangan kakinya.

Perlahan, hazel mata pria bermonolid ini berubah menjadi semerah darah, gigi taringnya mulai mencuat dan tubuhnya mulai membesar.

"Kau boleh menamparku, memukulku atau menendangku keluar dari pack ini." Baekhyun menggeram, memperlihatkan gigi tajamnya, "Tapi, dengan penuh rasa hormat. Aku mohon jangan sakiti dia."

Baekhyun memang sudah dalam wujud Beast. Tapi, tetap saja. Kekuatannya belum cukup kuat untuk menandingi sang alpha.

"Kau!!"

Amarah Kris sudah mencapai puncak, tanpa rasa belas kasihan ia menendang tubuh Baekhyun hingga terpental beberapa meter.

Teman-temannya yang lain? Mereka tak bisa berbuat apa-apa saat ini. Menghadapi kemarahan seorang alpha sama saja dengan cari mati. Terlalu beresiko.

Gadis belia itu--Taeyeon--berteriak histeris saat melihat Baekhyun yang tiba-tiba memuntahkan darah dari rongga mulutnya.

"Ahjussi!" Tanpa pikir panjang, Taeyeon keluar dari balik pohon, menyeret rok panjangnya dan berlari ke arah Baekhyun.

"Ahjussi, gwaenchanayo? Ahjussi!?" tangis Taeyeon kembali pecah, tangan-tangan mungilnya bergetar hebat saat melihat cairan merah yang tak bisa dibilang sedikit mengalir dari mulut hingga ke dagu lancip pria itu.

Taeyeon mendekap erat tubuh tegap Baekhyun. Menyandarkan kepala Baekhyun di dadanya. Taeyeon kecil semakin panik saat menyadari detak jantung Baekhyun mulai melemah.

Tidak, mimpi buruknya tidak boleh terulang lagi.

"Kenapa ... Kau keluar? Uhuk!"

"A-aku tak mau Ahjussi dipukuli lagi!" isak Taeyeon.

Baekhyun tersenyum tipis saat mendengar isakan gadis kecilnya. Gadis yang sudah ia pilih untuk menjadi mate nya. Pendamping hidupnya.

"Kris, ini sudah keterlaluan." Kris tersentak saat mendengar ucapan dari salah satu temannya--sekaligus--werewolf paling senior diantara pack nya.

"Apa kau membelanya, Xiumin?"

Dengan wajah kelewat datar, Xiumin hanya membalas pertanyaan Kris dengan tatapan dingin.

"Aku tak membelanya. Aku hanya tak mau melihat kau menyakiti temanmu sendiri, Kris." Xiumin menoleh ke arah kebelakang, mengisyaratkan salah seorang werewolf dibelakangnya untuk maju kedepan, "Lay, tolong obati dia."

"Baiklah." Lay mendekati Baekhyun yang di sekujur tubuhnya berhias luka memar.

"Hiks ... Hiks ... Uh!?" Taeyeon terkesiap saat melihat pria asing berada didepannya. Spontan, Taeyeon berusaha menarik tubuh Baekhyun dari jangkauan Lay.

"Tenanglah, aku tak akan menyakitimu ataupun kekasihmu." Lay tersenyum lembut, berusaha memberi kesan lovely pada gadis itu.

Rahang Kris mengeras. Kedua pupil matanya memerah saat melihat Lay yang dengan telatennya mengeluarkan kekuatannya.

Power of Healing, kekuatan unik yang bisa menyembuhkan luka sedalam apapun dengan mudah.

"Sudahlah, Kris. Biarkan saja dia memilih manusia itu."

Kris menoleh, menatap tajam Xiumin, "Membiarkan dia melanggar aturan werewolf? Sama seperti yang dilakukan Luhan? Cih!"

Xiumin menghela nafas berat kemudian mengalihkan pandangannya pada dua insan yang tengah berpelukan erat didepannya.

"Luhan telah memilih takdirnya, Kris. Dia sudah tahu resikonya. Lagi pula apa kau tak menyadarinya? Ada sesuatu yang tengah berkembang di dalam perut gadis itu."

"A-apa?" Kris terkejut saat mendengar penuturan Xiumin, ia segera memperdalam indra pendengarannya dan benar saja. Dia bisa mendengar detak jantung yang berpusat pada perut Taeyeon.

Ya, gadis itu tengah mengandung.

"Heh, dasar bajingan." Kris mengeratkan kepalan tangannya. Mengutuk habis-habisan Baekhyun yang telah menanamkan bibit didalam rahim gadis mungil itu.

.
.
.
.
.

END

Hm, gimana ya anaknya nanti? Yang pasti good looking kayak orangtuanya 😂

Btw, Baekhyun enggak sabaran ya? Baru juga kenal beberapa bulan udah main cocol aja 😂🔫

Jangan lupa tinggalkan dukungan berupa vote maupun komentar ya! Bye-bye!

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang