15. Wonderland

875 81 28
                                    

.
.
.
.
.

Dia, pria asing yang membawanya pergi.
Ke tempat asing tak berpenghuni.
Meraib kebahagiaan gadis malang itu.
Untuk kebahagiaannya sendiri.

🍂🍂🍂

--WONDERLAND--

Bunyi riak air dan kicauan burung-burung terdengar lembut, menyapa gendang telinga seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya. Sesekali menguap lalu bangun dari posisi tidurnya, mengusap tengkuk lehernya yang terasa pegal kemudian mengoyak kedua pelupuk matanya yang terasa berat, seakan tak rela jika sang empu akan segera mengakhiri sesi tidur panjangnya ini.

Angin lembut yang berlalu, mengelus lembut mahkota pirangnya yang terurai indah. Dia bernama Taeyeon, Kim Taeyeon. Gadis yang kini genap berusia 18 tahun itu masih tergamang dalam posisinya. Wajar saja, nyawa yang terkumpul di dalam raga Taeyeon baru setengah. Setengahnya lagi masih asyik melalang buana ke alam bawah sadarnya.

"Hoaam~ perasaan Appa enggak ada pelihara burung deh." gumam Taeyeon dengan kedua matanya yang tertutup rapat.

"Huumm ... Pasti ini suara TV." tambahnya lagi. Mencoba mencari alasan yang masuk akal kenapa suara-suara alam itu dapat terdengar dengan jelas di gendang telinganya. Namun, tak lama Taeyeon tersadar akan sesuatu. Dia baru ingat jika kamarnya itu kedap suara dan terletak di lantai 2.

Jadi, secara logika, mustahil suara TV yang ada di lantai dasar bisa masuk ke sini.

Taeyeon membuka salah satu matanya, perlahan. Tubuhnya seketika kaku. Terkejut bukan main saat melihat panorama alam indah nan asing yang berada tepat didepan matanya. Pohon-pohon tinggi, hamparan rumput hijau dan bunga yang sedang bermekaran, serta aliran sungai jernih yang tampak begitu tenang di depan sana.

Tak ada yang namanya tumpukan buku, pakaian, serta alat-alat make up yang berderet di atas meja belajarnya. Semuanya hilang. Tergantikan dengan pemandangan alam khas pedalaman.

Sepersekian detik berlalu dalam diam, kedua mata Taeyeon yang baru saja beradaptasi dengan apa yang ada sontak membola sempurna. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan dengan cepat. Memindai setiap inci pemandangan yang tersaji dihadapannya saat ini. Walaupun saat ini dia berada di lingkungan yang asri dan jauh dari hiruk pikuk kota. Tapi, jujur saja hati kecil Taeyeon sangat panik sekarang.

Bagaimana ia tidak panik? Seingatnya kemarin malam, ia sedang tidur cantik di atas ranjangnya empuknya. Eh, sekali bangun dia malah di atas rerumputan. Lah, kok bisa ya?

Taeyeon terperanjat dari posisi duduknya, berdiri tegak lalu berteriak ketakutan, "Kyaaa!! Dimana aku!?"

Tubuhnya bergetar hebat. Terjebak di dalam hutan asing antah-berantah seorang diri bukanlah suatu pertanda yang baik bagi seorang gadis penakut seperti Kim Taeyeon. Ya, Kim Taeyeon adalah gadis penakut. Mau masuk rumah kosong di ujung kotanya saja ia tidak berani. Apalagi nekad menerobos hutan lebat yang bisa saja menyimpan banyak hal-hal mistis dan menyeramkan.

"Huaaa!! Eomma! Appa!" Taeyeon kembali berteriak, memanggil ayah dan ibunya-yang mungkin saja-tengah mengkhawatirkan keadaannya saat ini.

Menangis, berteriak, dan kembali menangis. Hanya itu yang Taeyeon lakukan saat ini. Akal sehatnya tak berjalan dengan baik. Otaknya sudah buntu. Bingung mau berbuat apa dengan kondisi seperti ini.

Jedaar!

Kondisinya semakin diperburuk dengan gumpalan abu-abu kehitaman yang menguasai langit. Gumpalan hitam yang membawa ribuan liter air didalamnya. Petir mulai menyambar dan hembusan angin kuat menerjang tempat dimana ia berdiri.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang