29. The Mark Of The Beast (Pt. 3)

557 47 5
                                    

.
.
.
.
.

Kenapa aku kemari?
Kau monster.
Maafkan aku, Taeyeon.

🍂🍂🍂

--THE MARK OF THE BEAST--

Pikirannya kian kacau. Masalah orangtuanya yang menginginkan seorang cucu dan wanita succubus sialan yang tiba-tiba muncul di hadapannya membuat hari yang Baekhyun jalani hari ini kian runyam. Dia berjalan tidak tentu arah. Dia hanya mengikuti kemana kakinya ingin melangkah. Kakinya berhenti di sebuah rumah sederhana yang terasa sangat familiar baginya.

"Kenapa aku kemari?" Baekhyun ingat, ini adalah rumah gadis yang bernama Kim Taeyeon. Gadis yang sempat menjadi sasarannya sehari yang lalu.

Baekhyun menghirup dalam aroma khas yang masuk ke syaraf penciumannya. Dia menatap ke arah jendela kamarnya. Cahaya lampu kamarnya masih menyala. Kelihatannya dia masih belum tidur.

Di balik tirai yang menutupi jendela kamarnya. Baekhyun bisa melihat siluet seorang gadis dan tak lama lampu kamar itupun mati. Aromanya semakin kuat. Baekhyun tersenyum. Itu pasti Taeyeon.

Taeyeon, gadis yang hanya mengenakan gaun tidur tipis itu menarik selimut hingga menutupi dadanya. Sesaat sebelum ia menutup matanya. Dia tersenyum lebar. Membayangkan wajah pria yang sudah menolongnya kemarin malam. Andaikan Tuhan membolehkan, dia ingin sekali bertemu dengannya lagi. Beberapa saat kemudian, gadis itupun terjun ke dalam tidurnya.

Syut!

Dalam sekejab mata, Baekhyun berhasil masuk ke dalam kamar gadis itu. Perhatiannya hanya terpaku pada gadis manis yang tengah tertidur pulas di ranjangnya. Bagaimana kulit putih bersihnya yang tetap terlihat cerah walaupun minim pencahayaan membuat Baekhyun semakin ingin mendekatinya. Dengan perlahan, pria itu menaiki ranjang. Mengurung tubuh mungil itu dengan kedua tangannya di kedua sisi tubuhnya.

Baekhyun mengikis jarak di antara wajahnya dan Taeyeon. Dia sangat menikmati bagaimana nafas Taeyeon yang teramat halus menerpa wajahnya. Baekhyun mengamati lekuk wajah gadis itu dengan seksama. Lidahnya yang panjang tanpa tata krama menjilati pipi gadis itu secara perlahan. Membuat gadis itu merengut di dalam tidurnya.

Awalnya, Baekhyun ingin menuntaskan niatan pertamanya yaitu menjadikan gadis itu sebagai santapan malamnya. Tetapi, hatinya kembali goyah ketika melihat bagaimana polosnya wajah gadis itu. Tidak, dia tidak akan menjadikan gadis itu sebagai makan malamnya. Ada hal lain yang bisa ia lakukan padanya.

"Ugh~" Taeyeon lambat-laun merasa terusik. Kedua kelopak matanya terbuka lebar. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati seorang pria asing berada di atas tubuhnya.

"SIAPA KAU!? TO- Umph!" Baekhyun menyumpal bibir gadis itu dengan bibirnya. Dia menyibak selimut itu ke lantai dan merobek habis gaun tidur milik Taeyeon. Membuat kulit mulus Taeyeon bersentuhan dengan seprai ranjang.

Baekhyun melepaskan ciumannya, dia menyeringai. Taeyeon menutup matanya dan menangis sejadi-jadinya ketika tangan pria itu menjamah tubuhnya. Dia memukul dada bidang pria itu berkali-kali, ia juga menggerakkan kakinya asal. Berharap pria itu akan menyerah dan melepaskan dirinya. Tapi, semakin ia melawan, pria itu malah semakin beringas terhadapnya.

"Hiks ... Hiks ... Lepaskan! Aku mohon! Agh!" Taeyeon memekik tertahan ketika tangan pria itu meremas buah dadanya.

"Tenang saja, Taeyeon. Ini akan menyenangkan."

Taeyeon membuka matanya perlahan ketika mendengar namanya meluncur dari bibirnya. Suara pria itu juga terasa familiar di telinganya. Dia seperti pernah mendengarnya tapi entah dimana.

"Ka-kau?" dan betapa terkejutnya Taeyeon ketika tahu pria yang menyentuhnya adalah Byun Baekhyun.

"Kau merindukanku?" Baekhyun tersenyum simpul. Taeyeon tidak bisa membuka bibirnya. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Baekhyun memanfaatkan kesempatan itu untuk membuka resleting celananya dan menarik habis underwear tipis milik Taeyeon.

Taeyeon tersadar ketika sesuatu yang besar dan keras menyentuh organ intimnya. Ia menggeleng kuat dan kembali menangis. Tetapi, Baekhyun tidak menghiraukannya.

"Aaaaakh! Hiks ... Hiks ... Sakit ... Hiks ... Kenapa Baekhyun ... Hiks ... Kenapahh ..."

Baekhyun hanya tersenyum, dia dapat mencium bau darah segar keluar dari organ intim gadis itu. Jujur saja, dia tidak menyangka jika gadis itu masih perawan.

"Tenang, ini akan menyenangkan." Baekhyun membuka baju kaosnya lalu memaksa kedua kaki Taeyeon untuk lebih terbuka dan mulai menghentakkan pinggulnya. Membuat tubuh gadis itu kembali tersentak.

"Aah ... Ahhh ... Sa-sakit ... Ah ... Ja-jangan ... Ah ..." tenaganya menguap entah kemana saat kejantanan pria itu menusuk dalam lubang vaginanya. Taeyeon hanya bisa pasrah. Ia hanya bisa menarik lemah rambut hitam Baekhyun yang tengah menikmati buah dadanya.

"Baekhyun ... Aah ... Kau ... Kau jahat ... Uuh ..."

Hentakan pinggul Baekhyun semakin keras mendengar desahan halus Taeyeon. Baekhyun mengulum bibir mungil Taeyeon lalu menggigit leher gadis itu beberapa kali, "Taeyeon ... Ahh ... Ahh ..."

Malam itu Baekhyun habiskan dengan bercinta selama hampir berjam-jam. Terus-menerus menyiram rahim gadis itu dengan spermanya. Membuat gadis itu terkulai pasrah di dalam genggamannya hingga waktu pagi menjelang.

.
.
.
.
.

END

A.n :

Wah, parah nih Baek. Keterlaluan anda. Haaaahhhh 😤

Kalau suka, sebagai pembaca yang baik, jangan lupa tinggalkan dukungan berupa vote dan komentar ya!

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang