34. I'm (Not) A Princess (Pt. 3)

96 12 4
                                    

.
.
.
.
.

Aku bukan seorang putri yang pantas untuk mendamba seorang pangeran.
Peranku disini tidak lebih sebagai pemeran pengganti bagi sosok wanita yang kau cintai.

🍂🍂🍂

--I'M (NOT) A PRINCESS--

Jessica memang cantik. Kecantikan dan sorot matanya yang seolah-olah menarik dirinya saat pertama kali mereka bertemu. Begitu memabukkan, begitu menggairahkan. Memang pada kenyataannya, berjejer beberapa wanita cantik yang mengelilinginya. Tapi, hanya Jessica yang berhasil membuatnya tertarik setengah mati. Hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Baekhyun berandai-andai jika status yang terbentang di antara mereka tidak menjadi penghalang cinta mereka. Mungkin sekarang, Jessica lah yang menjadi penamping hidupnya. Bukan perempuan muda nan cengeng yang selalu membuatnya kesal setiap kali bertatap muka.

"Malam ini, Ayahku mengundang keluargamu untuk makan malam. Dan kau tahukan apa artinya, Taeyeon?"

"Aku ... Juga ikut?"

"Lakukan tugasmu dengan baik, berdandan secantik mungkin dan jangan buat aku kecewa, sayang."

Baekhyun pertama kali bertemu dengan Taeyeon saat dirinya bertamu ke rumah mereka-menjalankan perannya sebagai calon pemegang tahta dengan menggaet dukungan dan menjalin kerjasama yang baik dengan orang-orang yang memiliki peran penting di wilayah mereka. Gadis yang selalu menundukkan pandangannya dan tak banyak berbicara. Bertolak belakang dengan Jessica yang ceria dan selalu mengoceh berbagai macam hal di meja makan.

Dari sudut matanya, Baekhyun bisa melihat bagaimana gadis itu tampak curi-curi pandang ke arah dirinya. Bukan, bukan tatapan suka yang selalu tertuju padanya. Melainkan tatapan yang dipenuhi oleh rasa penasaran tentang siapa pria yang bertamu di rumahnya. Begitu lugu dan polos. Betapa malangnya nasib gadis itu-terjebak dalam pernikahan tanpa ada rasa cinta di antara keduanya.

Baekhyun berharap gadis itu gagal menjalankan apa yang ia titahkan agar dia bisa menambah berbagai macam alasan di depan Sang Ayah saat mereka berpisah nanti. Baekhyun berharap Taeyeon salah dalam mengambil langkah seperti bertingkah tak sopan di depan keluarga besar agar membuat Ayahnya malu memiliki menantu yang menyebalkan seperti gadis itu. Tapi, yang ia dapatkan malah sebaliknya. Gadis cengeng itu berhasil membuat semua mata tertuju padanya. Dan bagaimana kecantikan yang terpancar dari garis wajah gadis itu sempat membuatnya teralih dari Jessica. Sorot matanya yang selalu mengeluarkan isak tangis kini tampak begitu teduh seperti permukaan danau yang tenang. Seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi di antara mereka.

Baekhyun sekilas mendelik tak suka kepada Ayahnya yang tampak semakin menyukai kehadiran menantu barunya itu. Apalagi saat Sang Ayah memujinya. Gadis cengeng nan menyebalkan disampingnya itu tampak tenang dan anggun layaknya putri dari kalangan bangsawan yang bahagia atas salah satu momen terindah dalam hidupnya.

'Ternyata aku salah meremehkannya. Dia pandai sekali berakting.' Baekhyun menyeringai sinis. Ingin rasanya ia menyeret Taeyeon keluar dari sini dan membuat gadis itu kembali menjadi gadis cengeng yang selama ini ia kenal.

"Taeyeon, kenapa kau tidak berbagi kabar dengan Kakak? Ayah dan Ibu juga sering bertanya tentangmu. Apa Baekhyun selalu membuatmu sibuk setiap malam?"

Baekhyun sedikit terkejut saat mendengar pertanyaan Jessica yang di telinganya terdengar seperti sebuah olokan bagi Taeyeon. Pertanyaan berani yang mereka sudah tahu apa jawabannya. Jawaban yang dari segala sisi berhasil membuatnya menjadi seorang penjahat di dalam hidup istri sahnya-Taeyeon Baker. Dan bagaimana Jessica tersenyum manis ke arah Taeyeon yang selama beberapa detik tampak terhenyak di kursi. Pria itu bisa menangkap bagaimana jari-jemari lentik istrinya itu perlahan mengerat, seolah-olah sedang menahan diri untuk tak mengeluarkan emosi yang sudah terkumpul di ubun-ubun. Walau mengelak, Baekhyun tentu saja tahu apa yang gadis itu rasakan.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang