4. Affair (Pt. 2)

1.3K 128 38
                                    

.
.
.
.
.

If you love someone, set them free.
If they are come back they're yours.
If they don't they never were.

-Ricard Bach-

🍂🍂🍂

--AFFAIR--

Bunyi pecahan kaca terdengar begitu jelas. Bunyi yang cukup untuk membangunkan seseorang yang tengah tertidur lelap diatas ranjang dan untung saja gadis itu tinggal sendirian.

Braaak!

Craaaas!

Berkali-kali bunyi yang sama terdengar tetapi kali ini lebih keras. Ditambah dengan suara tangisan yang meluncur bebas dari bibir gadis itu--Kim Taeyeon--membuat siapapun terperangah, sebenarnya apa yang terjadi pada gadis yang dikenal periang itu?

"Sial! Sial! Bajingan! Hiks ..."

Taeyeon terus saja menangis, dadanya terasa sesak, dikhianati oleh pria yang amat dicintainya sekaligus sahabat--orang yang sudah ia anggap sebagai saudara kandungnya sendiri--sudah cukup untuk membuat hati kecilnya hancur berkeping-keping.

"Hiks ... hiks ... jahat."

Kakinya terasa lemas, sudah lebih dari dua hari ia terus melakukan kegiatan yang sama, memecahkan barang apapun yang bisa ia gapai, termasuk pigura foto yang menampilkan dirinya tengah tertawa bahagia bersama dengan seorang pria disampingnya. Pria yang telah berhasil memporak-porandakan pertahanannya. Membuat gadis yang dikenal tangguh ini berubah menjadi the most weak person in the world.

Ujung matanya mendelik, menatap lekat pigura lain, letaknya bersebelahan dengan yang pertama.

Miris.

Bingkai cantik itu sudah tak berbentuk, sisi-sisi pembatas fotonya telah rusak, kacanya sudah tak terpasang diatas sana, letaknya juga bersebelahan dengan pigura yang pertama. Taeyeon tersenyum sinis, menatap wajah orang yang telah merusak segalanya.

Bae Suzy.

--AFFAIR--

Setiap hari, setiap jam atau mungkin setiap detik, perasaan bersalah telah menyelubungi hati kecil pria berparas manis itu. Memikirkan kesalahan fatal yang sudah terlanjur ia lakukan beberapa bulan ini bersama Suzy. Oh, itu sudah cukup untuk membuat dirinya tertekan selama 2 hari ini. Dan ditambah lagi Taeyeon tak bisa dihubungi sejak saat itu.

Katakanlah dia--Byun Baekhyun--pria paling bajingan yang pernah ada dimuka bumi ini karena telah menyakiti hati seorang gadis sebaik Taeyeon. Ya, mungkin julukan itu pantas baginya.

"Kita akhiri saja semua ini."

Wajah dingin pria bermarga Byun itu sukses membuat hati Suzy tertohok saat mendengar beberapa patah kata yang keluar dari bibir pria itu.

"Apa kau bilang!?" alis Suzy menukik tajam, "Berpisah? Tidak! Aku tidak mau!"

"Aku sudah tak tahan, Suzy!" Baekhyun berbalik membentak Suzy, "Aku ... aku tak bisa seperti ini."

Apa boleh buat. Penyesalan selalu datang pada saat terakhir bukan?

"Kau juga menyukainya bukan?" Suzy tersenyum mengejek, "Hal yang tak bisa Taeyeon berikan padamu! Aku bisa memberikannya! Tubuhku Baekhyun! Kau menyukainya bukan!?"

Suzy mendekati pria tampan itu, perlahan telapak tangannya mengelus lembut dari pipi, bibir, dagu hingga berakhir didepan dada bidang pria itu.

"Apa kau lupa? Kau juga menginginkannya." Suzy membenamkan kepalanya diantara dada bidang Baekhyun. Meresapi aroma maskulin yang lembut menguar dari tubuh pria itu, "Aku mencintaimu, Baek."

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang