34. I'm (Not) A Princess

208 26 16
                                    

.
.
.
.
.

Aku bukan seorang putri yang pantas untuk mendamba seorang pangeran.
Peranku disini tidak lebih sebagai pemeran pengganti bagi sosok wanita yang kau cintai.

🍂🍂🍂

--I'M (NOT) A PRINCESS--

Dunia seorang gadis muda yang semula damai kini terombang-ambing pada sosok pria yang tengah menjadi tamu di rumah keluarga besarnya. Lihat saja bagaimana penampilannya yang rapi dan juga berwibawa. Pria itu tampak begitu menawan, senyumannya yang tipis, tatapan matanya yang teduh, betah menanggapi ocehan ayahnya yang suka berkomentar masalah keputusan politik yang diambil oleh kerajaan dan bagaimana pria itu sesekali mencuri mata pada kakak perempuannya yang terkenal sangat cantik.

Bohong kalau ia tak mengatakan kalau mereka berdua adalah pasangan yang serasi. Yang satu tampan, yang satu sangat cantik. Keduanya berasal dari keluarga terpandang di kerajaan ini, hanya tinggal menunggu waktu saja bagi mereka untuk bersama. Namun ternyata, apa yang ia duga jauh dari kenyataan yang sedang menerpa hidupnya.

Taeyeon Baker, gadis yang kini genap menginjak usia 19 tahun itu menelan ludah. Berkali-kali dirinya merapalkan doa dalam hati kecilnya. Berharap semua yang ia alami hanyalah sekedar bunga-bunga mimpi yang bertebaran di alam bawah sadarnya. Dan dalam hitungan detik, dia kembali terbangun di kasurnya yang empuk. Tapi, saat suara bel gereja bergema menembus seluruh ruang, doa yang sudah ia rapalkan jauh-jauh hari seolah-olah terpental kembali ke dalam bumi. Tuhan, kenapa dia yang harus menjalani semua ini?

"Ayo, dia sudah menunggumu di altar." Taeyeon menoleh ke belakang, dimana sang kakak yang tengah menggandeng anak laki-laki tampan-cucu pertama dari keluarga besarnya. Dia adalah Jessica Baker, putri sulung keluarga besar Baker.

"Kenapa harus aku, Kak? Kenapa bukan Kakak saja yang menikah dengannya?" Taeyeon berujur lirih.

"Jangan menangis lagi, Taeyeon. Bukankah kemarin sudah aku bilang apa alasannya?" Jessica menghela nafas, menghampiri sang adik yang kembali menitikkan air mata, dia mengeluarkan sapu tangannya dan menyapukan kain itu di wajah Taeyeon, "Pewaris tahta kerajaan tidak boleh menikah dengan seorang janda sepertiku, Taeyeon. Jika dia tetap nekad menikahiku sekarang, pihak kerajaan akan langsung mencabut gelarnya sebagai Raja di masa depan." Jessica meremas lembut pundak sang adik, memberikan dukungan moral yang terasa begitu semu, "Tenang saja. Setelah satu tahun semuanya akan berakhir, sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal, dia akan segera menceraikanmu dan memberikanmu nafkah sampai kau kembali menikah."

Taeyeon menelan ludah. Hatinya teriris saat sang kakak menganggap pernikahan hanya sebuah janji biasa soal kerjasama dagang. Bagi Taeyeon, janji pernikahan bukanlah hal yang dapat dipermainkan. Dia berjanji di depan semua orang dan di depan Tuhan sendiri bahwa dia akan menemani pasangannya hingga maut memisahkan. Taeyeon punya mimpi yang sederhana, dia ingin menikah sekali seumur hidupnya bersama pria yang ia cintai, memiliki banyak anak dan hidup bersama sampai ajal memisahkan-bukan seperti ini.

"Hei, apa yang kalian lakukan disini!? Cepat keluar, Taeyeon! Para tamu sudah menunggumu." Sang Ibu datang menghampiri mereka berdua-ditemani Sang Ayah dibelakangnya. Ibunya yang tampak tak sabaran segera menurunkan kain veil-menutupi wajahnya, menarik putri bungsunya agar keluar dari kamar rias.

Helaan nafas terdengar. Taeyeon hanya bisa mengalah dan mengikuti kedua orangtuanya dan kakaknya menuju altar pernikahan. Taeyeon tak mampu mengangkat dagunya sendiri, pandangannya terus saja menunduk, menatap seikat bunga mawar yang berada di genggaman tangannya. Pernikahan yang seharusnya sakral dan penuh penghayatan hanya diisi oleh kesedihan yang mengoyak hati kecilnya.

Ayahnya yang berjalan mengiringi putri bungsunya, mengantarkan putrinya menuju altar, pria yang sudah menyentuh usia senja diam-diam membisikkan sesuatu di telinga sang putri, "Angkat kepalamu dan tersenyumlah pada calon suamimu, Taeyeon. Tolong bantu Ayah dan Ibumu. Jangan sampai tamu tahu matamu sembab dan membuat kami malu."

Taeyeon menggigit bibirnya, mengangguk lemah lalu menjawab, "Baik, Ayah. Taeyeon tidak akan membuat Ayah kecewa." Taeyeon mengeluarkan seluruh kekuatan yang tersisa di dalam hatinya. Mengangkat wajahnya, menatap wajah tampan pria yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai suaminya. Ketika Sang Ayah melepaskan gandengannya, membiarkan anak gadisnya mengambil satu langkah yang tersisa di depan mereka-pendeta dan calon suaminya.

Jantung Taeyeon berdetak tak karuan saat kain veil yang menutupi wajahnya pelan-pelan diangkat ke atas. Taeyeon reflek mengangkat dagunya. Jantungnya seakan berhenti saat mata bundarnya berpapasan secara langsung dengan sorot tajam pria yang berdiri tegap dihadapannya. Putra tunggal dari anggota keluarga kerajaan. Pria paling menawan dan menjadi pria paling diincar oleh seluruh kaum hawa di kerajaan, Baekhyun Emanuel Philip.

"Apa kalian berdua sudah siap?"

"Kami sudah siap." Taeyeon yang masih membeku di tempat untuk menjawab pertanyaan sang pendeta membiarkan Baekhyun untuk mengambil alih, mewakili jawaban apa yang harus ia utarakan pada pria uzur itu. Keduanya berdiri berhadapan, mengangkat tangan kanan mereka ke udara seraya mengucapkan janji suci pernikahan di depan altar.

"Baiklah, dengan ini kalian sudah sah menjadi suami istri. Mempelai pria dipersilahkan untuk mencium mempelai wanitanya."

Jantung Taeyeon berdebar tak karuan saat ia merasakan sebuah tangan yang terasa hangat menarik pinggangnya. Saat deru nafas menerpa wajahnya dan iris mata yang begitu kelam terasa begitu nyata. Dan pada saat otaknya masih berpikir keras atas apa yang sebenarnya terjadi. Bibir tipis pria itu menempel manis di atas bibir mungilnya.

--I'M (NOT) A PRINCESS--

Jari-jemari mungilnya meremas kain ranjang saat dirinya tak sengaja melihat Baekhyun-pria berumur 25 tahun yang sudah lebih dari tiga jam yang lalu sah menjadi suaminya-tengah berdiri tegap membelakangi dirinya yang tengah duduk di tepi ranjang, membuka satu persatu kancing baju dari ujung leher sampai ke perutnya. Nafas gadis muda itu tampak sesak seperti orang habis menangis, menatap waspada kepada pria itu.

Taeyeon ingin sekali membuka mulutnya, ingin menyuarakan keluh kesah dan tidak sukanya atas tindakan Baekhyun dan Jessica yang menyeret dirinya yang tak tahu apa-apa ke dalam drama percintaan mereka. Namun, bibir mungilnya begitu kelu untuk bergerak. Dengan pandangan yang kembali menunduk, gadis itu menelan rasa pahit yang sudah menyebar di relung hatinya.

"Taeyeon Baker." nada suaranya begitu rendah dan dingin. Membuat tubuh ringkih Taeyeon menegang di tempat saat namanya meluncur dari bibir tipis Baekhyun. Taeyeon mengangkat wajahnya dan mendapati Baekhyun sudah selesai dengan urusannya, membalikkan badannya dan melangkah pelan menghampiri dirinya.

"Kakakmu pasti sudah memberitahukan semuanya." Pria itu menatap dalam iris madu gadis itu, tatapannya bak mata pedang yang menancap di dalam hatinya, "Tentang status pernikahan kita. Kau dan aku?"

"Iya, aku sudah tahu." Taeyeon meneguk ludah, berusaha merangkai kalimat dengan bibirnya yang tampak bergetar, "Aku sudah tahu semuanya. Tentang hubunganmu, kau dan juga Kak Jessica."

"Syukurlah kalau begitu. Kau pasti sudah tahu peran apa yang harus kau ambil disini." Pria itu tersenyum miring, tangan kanannya terangkat, jari-jemarinya mengusap lembut dagu mungil gadis yang beberapa jam yang lalu sudah sah menjadi istrinya, "Selama setahun, berpura-puralah menjadi istri yang baik di depan Ayahku. Jangan sampai kau tunjukkan wajah sedihmu di depan pria tua itu apalagi di depan umum. Dan satu lagi, kau tidak boleh diam-diam mendekati pria lain di belakangku. Aku tak mau ada orang-orang yang curiga tentang pernikahan kita. Kalau sampai ada yang tahu tentang ini, aku pastikan kau tidak akan hidup dengan tenang."

Baekhyun mengikis jarak di antara mereka, berbisik lirih di depan wajah Taeyeon yang tampak pucat pasi, "Apa kau mengerti, istriku tersayang?"

"A-aku mengerti."

"Baguslah, aku pegang kata-katamu, Taeyeon."

.
.
.
.
.

END

A.n :

Wah, sudah lama enggak meramaikan lapak berdebu nan kesayangan ini 🥺😂 Btw, bagaimana kelanjutannya? Apakah Taeyeon berhasil meraih ending yang bahagia atau malah patah hati dengan takdirnya?

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang