.
.
.
.
.Terkadang aku lebih memilih diam
bukan karena tak punya kata.
Tapi, karena itu lebih mudah daripada harus menjelaskan segalanya.🍂🍂🍂
--DI BALIK MIMPI--
Desember 25, 2017.
Pukul 22.10
Diperempatan jalan, didepan toko serba guna, kecelakaan mobil, mereka berdua ...
Mati.
Butiran salju memenuhi pekarangan sekolah mengengah atas itu, membuat taman dan jalan aspal diselimuti oleh salju putih. Menandakan dikota ini tengah mengalami musim salju. Musim paling ditunggu sekaligus musim yang paling mengerikan.
"Baekhyun."
"Oi! Baek."
"Byun Baekhyun!"
Diam, pemuda berambut hitam pekat itu masih saja fokus dengan bacaannya dan juga headset putih yang terpasang apik dikedua telinganya. Membuat gadis yang tengah duduk di sebelahnya menggeram.
"A-aduh! Ada apa sih?" keluh Baekhyun sembari memegang lengannya yang terasa perih akibat cubitan gadis di sebelahnya, mata elangnya menatap garang gadis itu, tapi sayangnya tatapan itu masih jauh dari cukup untuk membuat gadis itu ketakutan.
Gadis itu adalah Kim Taeyeon, sahabat sekaligus teman sekelasnya. Tapi, itu dulu. Sebelum semua itu terjadi.
"Jangan pura-pura lupa!" desis Taeyeon.
Baekhyun menghela nafas, ia melepaskan headset dan menutup kasar novel yang baru saja ia baca. Membalas tatapan amarah yang terpancar dari kedua hazel madu gadis itu.
"Memangnya aku melakukan apa?"
Rahang Taeyeon mengeras, apa laki-laki ini bodoh? Melupakan kejadian na'as yang bisa saja merenggut nyawanya saat itu.
"Kau menabrak mobilku, bodoh! Kau hampir membuat aku dan Jiyong mati!" pekiknya. Setitik cairan bening meleleh, membasahi pipi Taeyeon.
Baekhyun memilih diam, membiarkan Taeyeon menyelesaikan omelannya.
"Lalu apa yang kau lakukan!? Kau berkata ini demi kebaikanku! Kau sudah gila Baekhyun! Kau gila!" Taeyeon terisak, "Kau hampir saja membunuhku."
Yap, situasi ini benar-benar membuatnya tampak seperti tokoh antagonis dalam sebuah drama. Untung saja hanya ada mereka berdua dikelas ini, bagaimana kalau ada orang lain yang mendengar? Hah, mungkin masalahnya bisa bertambah buruk.
"Jadi, menurutmu aku ini seorang pembunuh?" pria itu menghela nafas berat, ia tahu. Berapa kalipun ia menjelaskan semuanya. Pasti gadis di depannya ini tak akan pernah percaya. Atau mungkin tak ada satupun orang yang percaya dengannya.
"Ya, aku rasa begitu." balas Taeyeon ketus.
Baekhyun berdiri, menatap dalam kedua mata gadis yang tingginya hanya mencapai dagunya.
"Apa kakimu ada yang patah?"
"Tidak."
"Apa tulang punggungmu bergeser?"
Dahi Taeyeon mengernyit bingung, "Uh, tidak."
"Apa tengkorakmu ada yang retak?"
Taeyeon terdiam, ia masih belum mengerti apa maksud dari ucapan pria ini.
"Jadi, bisa aku simpulkan kondisi tubuhmu baik-baik saja. Aku dengar kekasihmu itu hanya mengalami perdarahan ringan di kepalanya. Dan masalah mobilmu, nanti biar aku saja yang urus."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale Of Baekyeon
FanfictionHanya sekedar kumpulan cerita pendek, buah dari imajinasi belaka yang ingin mengukir rangkaian kisah diantara mereka berdua, Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon. Di sini, mereka bisa menjadi siapa dan apa saja. !! JUDUL SEBELUMNYA - OUR STORY !! ON GOING...