18. Damnation

619 56 9
                                    

.
.
.
.
.

And in a middle of my chaos.
There was you.

🍂🍂🍂

--DAMNATION--

Lautan manusia begitu terasa, menggelora di sepanjang podium. Bangunan megah yang diciptakan khusus untuk sarana hiburan semata. Berbagai sumpah serapah, hinaan serta cacian keji juga tak luput dari mulut para penduduk saat melihat objek yang menjadi bulan-bulanan mereka kali ini.

Seorang pria aneh yang dikabarkan bergabung dengan sekte penyembah iblis, memiliki kekuatan magis menakutkan yang mampu membunuh siapapun.

Tergantung di tiang kayu berbentuk salib, kedua tangan dan kakinya dipaku dengan paku panas, darah segar tak berhenti mengalir dari sana. Pria itu, dia hanya diam sembari menunduk kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang hampir saja menjadi sasaran bagi pelempar batu dan berbagai benda busuk yang membabi buta berterbangan dari atas sana.

"Bocah sialan!"

"Bunuh dia!"

"Tak ada gunanya dia hidup!"

"Dasar penyembah iblis!"

"Tukang sihir!"

Pria itu hanya diam, tak berusaha untuk membantah ataupun membalas sumpah serapah penduduk barbar itu tunjukan padanya. Dia hanya diam, seolah-olah menerima mentah-mentah semua yang mereka tuduhkan padanya.

Diantara ribuan penduduk yang menyerukan kebencian padanya. Hanya ada satu orang yang menyiratkan tatapan sendu, memohon pada siapapun untuk menghentikan kegilaan ini.

"Ayah, Ayah! Aku mohon hentikan hukuman ini!"

Dia, Kim Taeyeon, seorang putri tunggal nan terhormat dari Kerajaan White Alice, sebuah kerajaan besar yang menguasai sebagian daratan Eropa.

"Ayah! Aku mohon!"

Sang gadis terus memohon ampun atasnya. Dia tak tega melihat nasib pemuda aneh sekaligus orang pertama yang tulus berteman dengannya. Selama 17 tahun hidup, baru kali ini ada orang yang secara tulus berteman dengannya. Tanpa memandang status dan seperti apa latar belakang keluarganya.

Namanya Byun Baekhyun. Bagi Taeyeon, dia adalah pemuda yang baik hati. Dialah yang menolong dirinya saat tersesat di hutan antah berantah beberapa hari yang lalu, saat dirinya sibuk mencari Lulu-kelinci kecil peliharaannya-yang tiba-tiba lepas dari pengawasannya.

Baekhyun, pemuda itu berjasa dalam hidupnya. Jika bukan karena pertolongannya saat itu. Menyelamatkannya dari terkaman kawanan serigala yang kelaparan. Mungkin saja sekarang Kim Taeyeon hanya tinggal sebuah nama.

"Apa yang kau bicarakan, Kim Taeyeon! Ayah tak mungkin melepaskan pemuda aneh itu! Dia bisa menjadi bahaya besar untuk kerajaan kita!" hardik Sang Ayah yang tengah duduk di atas singgasananya, tepat disebelah Taeyeon.

"Dia tidak seperti itu Ayah! Dia pria yang baik! Dialah yang telah menyelamatkanku waktu itu, Ayah!" bela Taeyeon.

Taeyeon berlutut, mencengkeram erat kaki besar Ayahnya, "Dia tidak seperti yang mereka tuduhkan. Dia tidak seperti itu." lirih Taeyeon.

Kedua manik indahnya kini telah digenangi air mata. Tangisnya semakin deras saat melihat pedang besi tengah diasah oleh para algojo di bawah sana.

Tidak, tidak, ini tidak boleh terjadi.

"Ayah! Aku mohon! Demi putrimu dan atas nama Ibu! Ay- akh!"

Plak!

Taeyeon jatuh tersungkur di atas lantai marmer, tubuh mungilnya tak kuat dalam mengatur keseimbangan saat menerima tamparan keras dari Sang Ayah. Taeyeon menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakit yang mendera pipi dan relung hatinya. Ia mengelus permukaan pipinya yang kini mulai memerah.

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang