29. The Mark Of The Beast (Pt. 2)

388 51 5
                                    

.
.
.
.
.

Kenapa aku kemari?
Kau monster.
Maafkan aku, Taeyeon.

🍂🍂🍂

--THE MARK OF THE BEAST--

Baekhyun duduk, bersandar pada sebuah batu besar yang biasa menjadi tempatnya untuk beristirahat. Dia menatap batu-batu runcing yang menghiasi langit-langit goa. Sudut bibirnya kembali terangkat ketika memikirkan bagaimana polosnya gadis itu saat mengucapkan terimakasih kepadanya.

"Gadis itu, dia sangat polos dan juga ... Cantik." dia menutup kedua matanya, "Dimakan atau tidak ya? Hah, menyebalkan sekali."

Baru saja Baekhyun hendak menutup matanya dan hendak tidur. Suara keras terompet ulang tahun berbunyi tepat di lubang telinganya.

Tereet!

"Selamat ulang tahun, Byun Baekhyun!"

Baekhyun terkejut bukan main. Ia menggeram. Matanya kini berapi-api melihat orang-orang yang telah berani membangunkannya. Amarahnya yang tadi memuncak kini melunak melihat kedua orangtua dan 2 saudaranya yang lain ada disini.

"Ayah? Ibu? Kalian? Apa yang kalian lakukan disini?"

"Tentu saja untuk merayakan ulang tahun anak ibu yang ke 330 tahun!"

Baekhyun mendumel, "Aku bukan anak kecil lagi, ibu."

Ibunya tertawa, "Tapi, bagiku kau tetap bayi kecil ibu." wanita yang tetap cantik di usianya yang tak lagi bisa dikatakan muda itu kembali berkata, "Wah, ya ampun, anak ibu masih suka tinggal di dalam goa?" Byun Yoana menggeleng heran melihat tingkah anaknya yang satu ini.

"Cobalah untuk membeli apartemen mewah di area Gangnam, Baekhyun. Bukannya ayah sudah memberikan banyak uang dan emas untukmu? Kau kemanakan semua pemberian ayah?" kini gantian ayahnya, Byun Changmin yang mengomel.

Baekhyun memutar bola matanya jengah mendengar omelan kedua orangtuanya.

"Selamat ulang tahun, Brother." salah satu saudaranya yang tinggi jangkung dan berwajah paling seram di antara mereka bertiga, Byun Zi Tao, menghampiri dan memiting leher kakaknya.

"Hei, aku ini kakakmu, bodoh! Lepaskan!" Baekhyun mengaduh kesakitan. Tenaga Tao memang tidak bisa dianggap remeh.

Sementara saudaranya yang lain, Byun Junmyeon, sebagai kakak paling tua hanya tertawa melihat kedua adiknya tengah bertengkar hebat.

Changmin dan Yoana tampak senang melihat bagaimana hubungan yang terjalin di antara mereka. Tetap hangat walaupun mereka jarang bertatap muka.

"Hei, Baekhyun." perkelahian di antara Tao dan Baekhyun berhenti ketika sang ayah memanggil namanya, "Kapan kau akan memberikan kami cucu, hm?"

Baekhyun menghela nafas, "Aku masih muda, ayah."

"Waktu ibumu hamil anak pertama. Ayah masih 20 tahun lebih muda darimu tahu!"

"Tapi, ayah-"

"Kakakmu sudah memberikan 2 orang cucu bagi ibu. Kalau kamu? Hah, masa kau kalau dari kakak dan adikmu sih." ibunya mengembungkan kedua pipinya. Wajahnya tampak masam.

Kening Baekhyun mengkerut, "Maksud ibu apa?"

"Adikmu sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, Baekhyun sayang." ujar sang ibu sembari mengusap pipi adiknya itu.

Baekhyun berkedip tak percaya, "Tao? Kau?"

Tao tertawa, "Sebenarnya aku sudah lama ingin memiliki anak. Tapi, baru sekarang aku menemukan wanita yang pas dengan kriteriaku. Jadi, yah ... Hahahah!" Tao mengusap tengkuknya yang tidak gatal, "Maaf sudah melangkahimu, Kak. Tapi, aku sudah tidak tahan lagi. Hahahaha!"

The Tale Of BaekyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang