Warning Typo !
Akashi menatap manik mata (your name) lalu membuka mulutnya "Kalau begitu....Apa sekarang kau sudah menerima 'ku' ?"
(your name) tidak menyangka Akashi akan bertanya itu. Bagaimana mungkin seorang pria yang selalu yakin dengan keputusannya, selalu tau kemutlakkannya, tiba-tiba ragu. Hanya (your name) seorang yang bisa membuat Akashi Seijurou seperti ini.
(your name) mendekatkan jari telunjuk nya ke bibir nya. Seraya tersenyum (your name) berucap
"Ra.Ha.Si.A."
(your name) terkikik geli melihat wajah bingung sekaligus terkejut Akashi. Sangat jarang sekali bisa melihat ekspresi Akashi yang seperti itu. Ditambah yang terkejut adalah Akashi yang 'lain'.
"Kukasih tau jawabannya setelah pertandingan kita nanti."
Wajah Akashi berubah. Bibirnya membentuk garis tipis yang lurus "Waktu itu bukannya 'dia' menyuruhmu untuk menjauh ? Kenapa kau tetap tidak pergi menjauh ?"
"Padahal sudah bagus kau pergi. Kenapa kau kembali ? Aku hanya bisa membuatmu sedih"
"Kalau begitu yang ingin kukatakan adalah....karena kau tidak mau pergi menjauhi ku, maka aku yang akan pergi."
"Sayounara, (your name)."
(your name) menatap kaki nya. (your name) menyembunyikan kedua tangannya di balik tubuh nya "Sebegitunya kah Sei-kun ingin aku pergi menjauh ?" lirih (your name).
Akashi menggigit bibir bawah nya. Perasaan kesal, sedih, dan amarah nya bercampur aduk "IYA ! TIDAKKAH KAU MENGERTI ?! PERGILAH !"
(your name) mendongakkan kepala nya mendengar nada tinggi Akashi. Manik mata merah Akashi berkaca-kaca. Bahu dan dada nya naik turun tak beraturan. Akashi tak dapat mengontrol emosi nya sekarang.
(your name) teringat pertemuan terakhirnya dengan Akashi waktu itu, saat itu dirinya tidak mengatakan apa-apa. Dan malah terduduk dan menangisi kepergian Akashi tanpa menyampaikan perasaannya untuk tidak menginginkan pria itu pergi.
(your name) tidak mau melakukan kesalahan yang sama lagi, menyesali perbuatannya lagi, dan akhirnya menyalahkan dirinya sendiri lagi. "TIDAK MAU !"
Mata Akashi membelalak "Ap-"
(your name) mengambil langkah mendekati Akashi lalu tanpa di duga mendorong pria itu kuat hingga Akashi terjatuh kebelakang. Untunglah mereka berada di sisi stadion yang sepi dan tidak menarik perhatian orang-orang.
"Aku bilang aku tidak mau ! Aku maupun Sei-kun, tidak ada satupun dari kita yang pergi ! Dengar ?!" ucap (your name) seraya menarik kerah baju Akashi kuat. Mata (your name) memancarkan kemarahannya namun cairan bening itu mengalir keluar dari mata nya.
Untuk sesaat Akashi tertegun ketika merasakan airmata (your name) yang menetesi wajah nya.
"Doushite ? Doushite ?! Kenapa Sei-kun ingin sekali aku pergi ? Aku tidak mengerti !" teriak (your name) di depan wajah Akashi.
Akashi hanya diam seraya mengeraskan rahangnya dan membuang wajah nya, tidak ingin menatap (your name).
"Kalau Sei-kun tidak menjawabnya, maka aku tidak akan pergi." Sambung (your name) dengan nada lemah.
Akashi dapat mendengar nada putus asa (your name).
Akashi memejamkan matanya sebelum menatap (your name) tanpa ekspresi "Aku sudah muak dengan kau yang sangat berisik, merepotkan, manja, tidak bisa melakukan segala nya sendiri, dan cengeng. Aku benci itu."
Tanpa sadar (your name) melepaskan genggaman tangannya "Kau dengar ? Aku benci itu ! Aku benci kau, (your name)."
Ucapan Akashi sangat menusuk hati nya. Dari awal mereka kenal hingga insiden sebelum Akashi bertukar kepribadian, tak pernah sekali pun Akashi berkata buruk tentang nya. Ditambah yang mengatakan kalimat itu adalah Akashi Seijuro yang asli bukan kepribadiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kuroko No Basket] Our Story ✅
FanfictionBook 1 - Our Story Book 2 - After Story Sinopsis Setelah kepergian nya yang tiba-tiba, akhirnya dia kembali. Ia tak menyangka akan bertemu dengan 'mereka' lagi setelah insiden itu. Gadis bernama (your name) itu menjadi siswi SMA Seirin bersama Kag...