Warning Typo !
"(YOUR NAME)/-CHAN !!!"
Dengan wajah panik Kuroko dan Kagami memanggil nama gadis itu. Anak-anak Seirin tiba bersama mereka juga.
Kagami dan Kuroko sempat melihat sepintas (your name) dan Ibunya yang sudah masuk ke lobi yang membawa mereka ke pesawat mereka.
Mereka tak bisa melangkah lebih jauh lagi.
Berharap dengan memanggil nama (your name) dapat menunda kepergiaannya. Memikirkan mereka akan sangat sulit bertemu langsung dengan gadis itu, memikirkan mereka tidak bisa menghabiskan waktu seperti biasanya, membuat hati mereka sangat berat melepaskan kepergiannya.
Tapi mereka tidak punya pilihan. Mereka menghargai keputusan (your name) meskipun ada sedikit perasaan 'tidak rela' mereka.
"Kuso kita terlambat !" Ucap Hyuga kecewa yang di ikuti perasaan menyesal teman-temannya. Mereka melemaskan bahu mereka lesu karena tak sempat mengantarkan/melihat kepergian (your name).
"Ini salah kalian. Kita jadi tidak bisa menunjukkan 'itu' ke (your name)-chan sekarang." Riko melipat kedua tangan di depan dadanya.
Trio kouhai semakin menundukkan kepala mereka "Maafkan kami pelatih, kami tidak tahu kalau pengerjaannya di tunda saat hari libur." Sesal mereka.
"Yahh..tapi kan setidaknya kita ...... ....."
Kagami tidak begitu fokus dengan keributan di sekitarnya. Pikirannya kosong dan perasaan sedih menyeruak di dalam hatinya.
Tangannya mengepal kuat, pandangannya perlahan turun dan menatap sepatunya. Kagami mengeraskan rahangnya.
"Kagami-kun..." lirih Kuroko yang juga merasakan kesedihan Kagami. Dari mereka semua Kagami lah yang paling sering menghabiskan waktu bersama (your name). Kuroko paham kalau Kagami ingin selalu bersama (your name) karena itu Kuroko tahu betapa frustasi nya Kagami sekarang.
"....Kuso...." Geram nya pelan.
Anak-anak Seirin serentak terdiam melihat Kagami. Tidak sepantas nya mereka meributkan hal lain dalam situasi yang seperti ini.
"Aku...aku...(your name)...." Kagami yang biasa nya bisa berbicara dalam keadaan apapun, kali ini tidak bisa berkata-kata.
Anak-anak Seirin berkumpul di sekitar Kagami dan berusaha menguatkan pemuda itu.
Meskipun Kagami tidak berbicara sampai selesai, teman-temannya paham apa yang Kagami coba katakan.
Tidak rela.
Tidak ikhlas.
Belum siap.
Perasaan itu sudah terlukis jelas di wajah Kagami.
Sekali lagi mereka melihat sisi lemah Kagami yang tampak begitu menyedihkan di mata mereka. Tampangnya yang terlihat kuat dan garang, tidak ada apa-apanya jika itu menyangkut (your name).
Gadis itu sudah menjadi bagian terpenting di hidupnya.
"Kagami-kun kau tidak boleh seperti ini. (your name)-chan pasti akan sedih." Ucap Kuroko yang membuat Kagami naik pitam.
Dengan kesedihan yang masih dirasakannya, membuat emosi nya mudah naik, Kagami sulit mengendalikan dirinya "Urusai ! Lebih baik kau dia- ?!" Ucapan Kagami terhenti ketika melihat Kuroko yang sudah menahan tangisannya.
Airmata Kuroko memenuhi pandangannya. Meskipun dengan mata yang sudah buram, Kuroko berusaha keras agar ekspresinya terlihat biasa. Biasanya pemuda itu lah yang paling ahli menyembunyikan raut wajahnya, tapi kali ini Kuroko tidak bisa membohongi siapapun dengan wajah polos nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kuroko No Basket] Our Story ✅
FanfictionBook 1 - Our Story Book 2 - After Story Sinopsis Setelah kepergian nya yang tiba-tiba, akhirnya dia kembali. Ia tak menyangka akan bertemu dengan 'mereka' lagi setelah insiden itu. Gadis bernama (your name) itu menjadi siswi SMA Seirin bersama Kag...