Warning Typo !
Malam itu (your name) pulang setelah diizinkan oleh dokter. Keadaan tubuhnya semakin membaik meskipun trombositnya belum normal dan (your name) memaksa agar bisa pulang malam itu juga, karena besok Seirin akan pergi ke perkemahan pelatihan mereka dan (your name) bertekad harus ikut apapun yang terjadi.
"Kau ini bisa-bisanya membantah dokter, kalau besok ada apa-apa bagaimana ?"
(your name) mengganti saluran televisi "Buat apa aku khawatir ? Kan ada Taiga-chan."
Mendengar itu Kagami mengeluarkan semburat merah. Ia tidak perlu cepat cepat menyembunyikannya karena (your name) duduk di sofa dengan posisi membelakanginya.
"Ada Tetsuya-kun dan teman teman Seirin juga kan ?" lanjut (your name) yang membuat Kagami merasakan kepalanya di jatuhi batu yang sangat besar. Dengan langkah lesu, Kagami pergi ke kamar tidurnya mempersiapkan barang-barang yang akan di bawa nya besok.
"(your name) kau lihat celana hitam ku ? Mau kupakai buat latihan besok. Dimana aku meletakkannya ya ?" gumam Kagami di akhir kalimatnya.
(your name) menghampiri Kagami di kamarnya "Maksud mu ini ?"
Kagami menolehkan kepalanya dan sweatdrop melihat (your name) menyingkap sedikit bajunya dan memperlihatkan bawahan yang ia pakai.
"......."
-----------
Keesokan harinya....
Riko memeluk (your name) erat "Bagus (your name)-chan, kau sembuh disaat camp pelatihan kita. Yokatta~"
Kuroko melirik Kagami dan Kagami menggelengkan kepalanya cepat seraya mendekatkan jari telunjuk di depan bibirnya. Kuroko menghela napasnya, terkadang ia tidak bisa melawan sikap keras kepala (your name).
(your name) menangkap wajah yang tidak asing "Kau...Kiyoshi Teppei kan ?" Riko melepas pelukannya.
"Eh ? kau kenal dia ?" tanya Hyuga.
"Hm ! Waktu SMP, kami pernah bertanding melawan Kiyoshi-senpai." Jawab (your name) senang.
"Hisashiburi (your name) semoga kesehatanmu semakin membaik ya ?" ucap Kiyoshi seraya tersenyum lembut.
"Arigatou gozaimasu." (your name) membungkukkan kepalanya.
Tiba-tiba sebuah mobil menghampiri mereka. Kaca mobil itu menurun dan memunculkan wajah seorang pria dengan kacamata hitamnya.
"Bocah. Berani pegang putriku, aku bunuh kalian." Ucap pria itu sebelum melajukan mobilnya.
Riko melambaikan tangannya "Arigatou papa."
Hyuga mengeluarkan keringat dingin "Itu Ayahnya pelatih..." ucap Hyuga.
Koganei sweatdrop "Menakutkan." Sambungnya.
"Riko-senpai itu..." (your name) menunjuk sepasang ring basket yang berada di pantai.
"Fufufu papaku yang membawanya kemari."
Mereka berjalan menghampiri ring "Jangan-jangan kita akan..."
Potong Riko "Kita akan bermain basket. Bayangkan kekuatan tim sebagai persamaan. Jika kekuatan individunya rendah, hasilnya tidak akan besar. Apa yang dibutuhkan Seirin sekarang untuk meningkatkan kemampuan dari tiap pemain. Tapi jangan salah. Kita tidak menciptakan tim dengan kekuatan individu, tapi meningkatkan kekuatan masing-masing dan menggabungkannya sebagai tim. Seirin menang sebagai tim. Menembak, mengumpan, mendrible. Untuk meningkatkan kemampuan kalian, kita akan memulai dengan dasarnya yaitu kaki dan pinggul kalian. Itulah sebabnya kita berlatih di pantai." Jelas Riko panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kuroko No Basket] Our Story ✅
FanfictionBook 1 - Our Story Book 2 - After Story Sinopsis Setelah kepergian nya yang tiba-tiba, akhirnya dia kembali. Ia tak menyangka akan bertemu dengan 'mereka' lagi setelah insiden itu. Gadis bernama (your name) itu menjadi siswi SMA Seirin bersama Kag...