Warning Typo !
"Sho-chan kau bisa menurunkanku kau tahu." (your name) melirik Haizaki dari sudut matanya.
"Kaki mu masih lemas kan ? Jadi tutup saja mulutmu." (your name) mengeratkan kaitan tangannya di leher Haizaki, semakin memeluk Haizaki.
Dan matanya kembali kearah lapangan.
(your name) tidak menyangka dia akan berada di situasi ini kalau tidak karena Haizaki.
Namun sebelum itu.....
---------------
Flashback
Tiba-tiba terdengar kegaduhan dari luar kamar atau mungkin berasal dari koridor di daerah kamar (your name).
Brak !
"Kyaaa" Pekikan suara melengking perempuan mengisi isi koridor yang tenang dan sepi.
"Cepat panggil keamanan !" Teriak salah satu suster dari koridor.
"Ya ampun, itu ribut-tibut kenapa sih ?" Alex mengecek keluar kamar, melihat apa yang sedang terjadi.
Alex melihat seseorang yang sedang bertengkar dengan beberapa perawat laki-laki. Mata Alex maupun orang itu sama-sama membelalak satu sama lain.
"Apa yang kau lakukan disini ?!"
(your name) mendengar nada bicara Alex meninggi. Sudah jelas perempuan bule itu marah kepada seseorang.
"Alex ?" (your name) memanggil dari dalam ruangan.
Mendengar suara yang di kenalinya, pria itu langsung masuk ke dalam kamar (your name) dan mendapati gadis itu duduk di atas ranjang.
"(YOUR NAME) !"
(your name) menoleh mendengar namanya di panggil. Mata (your name) membelalak terkejut melihat pemandangan di depannya "S-"
"Kenapa kau hanya berdiam diri saja ?!" Bentak pria itu seraya menghampiri (your name).
"Tim mu membutuhkanmu ! Apa kau mau ini berakhir begitu saja ? Kau tidak masalah melihat tim mu kalah ?" Sebenarnya Haizaki tidak peduli tim mana yang menang.
Hanya saja Haizaki melihat perubahan baik pada (your name) dan gadis itu tampak bahagia dengan tim barunya.
Haizaki melihat perjuangan (your name). Teman masa kecilnya itu sudah sampai sejauh ini, Haizaki tidak akan membiarkan pengorbanan (your name) berakhir begitu saja.
Alex tampak tidak senang dengan kedatangan Haizaki "Kau lihat sendiri kan keadaan (your name) ? Bagaima-"
"Aku tidak bertanya padamu pirang." Potong Haizaki yang membuat Alex mendecih.
Haizaki menunggu jawaban (your name). Haizaki sangat mengenali (your name), pemuda itu yakin (your name) ingin pergi dari rumah sakit dan menyusul teman timnya namun jika perempuan itu menolak pergi, Haizaki tidak punya pilihan lain selain....
.... membawa pergi (your name) secara paksa.
Memang tipikal Haizaki.
Tapi Haizaki berpikir dengan kehadiran (your name) dapat menaikkan mental timnya yang terpuruk sekarang ini.
Meskipun Haizaki tidak mau mengakuinya, Haizaki ingin Seirin menang dan mengalahkan Rakuzan.
Dia ada dendam pribadi dengan salah satu pemain Rakuzan.
"Aku ingin pergi ! Ke tempat mereka berada." Mendengar itu Haizaki menyeringai senang. Meskipun dia tahu (your name) akan mengatakan itu, tetap saja Haizaki khawatir jika (your name) menolak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kuroko No Basket] Our Story ✅
FanfictionBook 1 - Our Story Book 2 - After Story Sinopsis Setelah kepergian nya yang tiba-tiba, akhirnya dia kembali. Ia tak menyangka akan bertemu dengan 'mereka' lagi setelah insiden itu. Gadis bernama (your name) itu menjadi siswi SMA Seirin bersama Kag...