Part 17- Gadis yang bersedih

4.2K 562 35
                                    

Warning Typo !

Seirin dan Touou memasuki lapangan.

"(Your name) itu kemana sih ? pertandingan mau dimulai."

"Ponselnya juga tidak aktif." Sambung Kuroko seraya memasukkan ponselnya kedalam tasnya.

Kagami mendecak lidahnya "Lebih baik anak itu datang sebelum pelatih melakukan sesuatu."

Kagami juga menyadari ketidak hadiran Aomine di timnya.

Kagami pun bertanya kepada Wakamatsu. "Bajingan egois itu akan terlambat." Jawab Wakamatsu kesal.
Kagami dan Kuroko terkejut mendengar itu.

Kagami mengerutkan dahinya curiga. Apa ini sebuah kebetulan ? Aomine dan (your name) sama-sama belum tiba disini.

Kagami berusaha menghilangkan pikiran negatifnya dan kembali fokus ke pertandingan.

Hingga di babak kedua, tidak ada kabar dari (your name). Tidak hanya Kagami dan Kuroko, semua pemain Seirin juga khawatir tapi apapun yang terjadi, pertandingan harus tetap berlanjut.

Kagami yang tadinya di gantikan Koganei, kembali mengikuti pertandingan setelah kakinya di perban oleh Riko.

Kagami merasa dirinya dirangkul seseorang "Seperti itu, tunjukkan sedikit semangat jadi kau bisa menghiburku, walaupun sedikit." Ucap Aomine yang membuat Kagami terkejut.

"Teme ! Aomine." Kagami menghempas tangannya keras hingga rangkulan Aomine terlepas. Kagami menyadari Aomine datang sendirian. Apa yang dia pikirkan tadi ternyata salah, ternyata (your name) tidak bersama Aomine sedari tadi.

'Jadi (your name ) ada dimana sekarang ?' pikir Kagami semakin cemas.

Aomine menatap sekitar "(your name) tidak ada ? Sudah kuduga." Ucap Aomine dengan nada malas.

Kagami menatap Aomine dengan pandangan menyelidik "Apa maksudmu 'sudah kuduga' ?"

Aomine menyeringai "Jadi (your name) tidak mengatakan apapun ? Sudah jelas dia tidak datang karena sudah tau akhir dari pertandingan ini, kan ?" Aomine berjalan menghampiri bench timnya.

Kagami terdiam dan hanya menatap kepergian Aomine.

------------

(your name) membuka matanya dan melihat langit langit ruangan yang menurutnya sangat asing baginya.

Dan aroma obat begitu dominan di ruangan ini dan (Your name) benci itu. (your name) semakin merasa benci setelah tau sekarang ini dia ada di rumah sakit.

'Pertandingan !' (your name) bangkit dengan cepat dan merasakan kepalanya yang sakit dengan sensasi menusuk.

(your name) menatap sekelilingnya lalu ke punggung tangan kirinya yang di tertancap jarum.

Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Midorima "Sudah berapa lama aku pingsan ?" tanya (your name) panik.

"15 menit."

(your name) menyentuh jarum infus di tangan kirinya itu "Apapun yang kau lakukan, hentikan itu nodayo."

"Aku tidak bisa hanya berdiam disini. Aku harus pergi." Midorima menggengam kedua tangan (your name) kuat karena (your name) yang berniat mencabut jarum yang menancap di tangannya itu.

"Tidak. Kau tidak akan pergi kemana-mana, kau tidak menyadari keadaanmu sekarang nodayo ?!" Midorima tanpa sadar meninggikan suaranya.

"Aku tidak peduli. Kalau aku tetap disini, Daiki-kun, Tetsuya-kun dan Taiga-chan akan- !" ucap (your name) seraya memberontak.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang