Part 74 - Maaf

1.4K 234 109
                                    

Warning Typo !

-Flashback arc-

Sore itu saat klub basket melakukan latihan rutin mereka. Berita soal keluarnya Haizaki sudah tersebar hingga seluruh pemain baik grup1 maupun 3 sudah mendengarnya. Kebanyakan dari mereka merasa lega dengan keluarnya Haizaki namun ada juga yang menyayangkan hal itu.

"Begitu ya ? Haizaki keluar dari tim ? Mau bagaimana lagi ?" Kuroko menoleh Aomine yang terdengar tidak terlalu peduli dengan keluar nya Haizaki.

"Bukankah itu sedikit dingin ?" Kuroko berpendapat.

"Ucapanmu itu tidak berguna baginya, kan ? Kalau begitu mau bagaimana lagi ?" Sambung Aomine lagi.

Midorima yang berdiri dekat mereka juga ikut masuk ke pembicaraan "Haizaki adalah orang yang penuh dengan kebanggaan. Jika kita atau para senpai yang berbicara dengannya, itu malah akan memberikan dampak yang berlawanan." Midorima paham maksud Kuroko. Ia pun juga menyayangkan Haizaki yang keluar mengingat bakat basket pemuda itu.

Namun karena Haizaki lebih banyak melakukan hal buruk dari pada dedikasi nya di klub basket, tentu saja tidak ada pilihan lain selain mengeluarkannya.

"Tapi..." Kuroko tetap bersi keras tidak menyetujui sikap teman-temannya yang terkesan 'biasa' saja.

Nijimura yang sedari tadi mendengar pembicaraan adik kelas nya, mendecakkan lidah nya kesal "Ya ampun...jangan senaif itu. Memang kita ini adalah teman setim, tapi kita juga rival. Sejak kapan kau begitu peduli dengan yang lain ? Kalau kau punya waktu, sebaiknya kau gunakan itu untuk berlatih !" Ucapan Nijimura membuat Kuroko terdiam.

Kuroko teringat kejadian kemarin, ketika ia melihat Haizaki membakar sepatu nya dengan wajah yang kecewa. Haizaki terlihat berusaha keras menyembunyikan kekecewaannya. Namun Kuroko yang memang punya kelebihan membaca sikap dan perilaku orang lain, mengetahui perasaan kecewa yang di sembunyikan Haizaki.

"Berkumpul !" Teriak pelatih mereka.

"Ada kurang dari 2 bulan sebelum babak kualifikasi. Pelatih akan mengawasi kalian mulai saat ini." Sanada memang pelatih mereka namun hanya sementara karena pelatih utama Teiko, Shirogane Kozo masih dalam keadaan sakit.

"Eh ?" Desah Murasakibara.

"Serius ?" Gumam Aomine.

Kuroko bingung melihat reaksi Murasakibara dan Aomine "Ano, seperti apa dia ?" tanya Kuroko.

Aomine menoleh kebelakang nya "Oh iya. Ini pertama kali nya bagimu, ya ?"

"Benar juga...., kalau begitu, aku akan menyapamu." Ucap sebuah suara berat khas bapak-bapak dari belakang mereka.

Aomine yang tahu pemilik suara itu, terjingkat dengan wajah pucat. Timing kemunculan pria itu sangat tepat ketika Aomine hampir menyebutnya pelatih kejam. Jangan salah paham dengan maksud Aomine, pelatih Shirogane adalah pelatih yang sangat baik bahkan lebih baik dari pada Sanada, namun ketika latihan, Shirogane berubah menjadi orang yang sangat tegas dan disiplin.

Menu latihan sangat berat dan lebih melelahkan.

"Aku adalah pelatih Shirogane Kozo. Senang bertemu denganmu, Kuroko-kun." Pria itu tersenyum lembut.

Kuroko tidak menyangka pelatih Shirogane mengetahui namanya "Kenapa anda bisa mengetahui nama saya ?" Kuroko tidak tahan untuk bertanya.

"Tentu saja, aku tahu seluruh nama pemain." Shirogane berjalan mengampiri Sanada yang berdiri di depan.

"Selamat siang !" Sapa para pemain serempak.

"Oh jangan terlalu kaku." Shirogane melambaikan tangannya.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang