Warning Typo !
Babak ketiga akan segera dimulai, pemain inti kedua tim bersiap-siap memasuki lapangan. Seperti yang sudah di perkirakan, Kise tidak bermain atau mungkin belum. Kise pasti akan kembali bermain, hanya saja waktu nya belum tepat.
Tentu saja dengan tidak keikutsertaan Kise memudahkan Seirin untuk mencetak angka. Meskipun begitu, Kaijo masih memberikan perlawanan agar perbedaan skor tidak semakin menjauh. Setidaknya mereka harus bertahan sampai Kise kembali. Meskipun harus merelakan Seirin memimpin skor hingga akhir babak ketiga.
Di menit ke delapan babak ke empat, rombongan Rakuzan datang. Kedatangan mereka menarik perhatian banyak penonton mengingat kehebatan permainan basket mereka dan merupakan tim pertama yang masuk babak final.
"Wah, luar biasa. Dia bisa lolos double-team seketat itu ?" Eikichi sedikit terkagum melihat kemampuan Kagami.
"Dan umpan untuk menyelesaikannya juga sangat elegan...." Mibuchi ikut berpendapat.
"Aku tahu dari permainan mereka. Seirin kuat ! Akashi bagaimana menurutmu ?" Hayama menoleh kearah Akashi dengan tatapan antusias.
Ada jeda sebelum Akashi menjawab "Benar sekali. Sekarang aku mengerti kenapa mereka bisa maju sampai babak semifinal. Kaijo memang tim yang bagus, namun pada akhirnya mereka tak bisa menang tanpa Ryouta. Menurut laporan scout, Ryouta diganti karena mengalami cedera. Dan sepertinya dia sudah menggunakan tekniknya selama tiga menit. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh kedua tim, dan kenyataan bahwa teknik Ryouta hanya bisa digunakan sekali lagi selama dua menit..." Akashi menggantungkan akhir ucapannya. Tatapannya sangat serius memperhatikan permainan dari kedua tim.
"Jika kita berhasil membuat selisih angka 15 poin, kemenangan akan menjadi milik kita ! Tentu saja itu bukan menjadi sebuah jaminan. Akan tetapi, dengan selisih 15 angka, hampir mustahil untuk membalikkan angka bahkan dengan perfect copy sekalipun. Pada akhirnya kemungkinan kita bisa mengungguli poin mereka sangatlah tinggi. Tinggal lima point lagi, skak mat."
(your name) dan Kuroko tidak merasa lega meskipun Riko berpendapat seperti itu. Tidak mungkin semudah itu dan semulus itu. Apalagi melihat teman-temannya kesulitan seperti itu, tidak mungkin Kise berdiam diri saja.
(your name) dan Kuroko saling bertukar pandang sebelum menganggukkan kepala mereka.
"Pelatih. Izinkan aku bermain." Ucap Kuroko yang membuat Riko bangkit dari Kursi nya.
"Kita sudah memimpin 15 angka. Tinggal sedikit lagi kita akan menang. Justru karena itulah...aku harus masuk untuk mengalahkan Kise-kun." Jelas Kuroko.
"Tidak ada yang lebih mengerikan daripada saat salah satu Kiseki no Sedai terpojok. Karena itu tolong izinkan Tetsuya-kun bermain pelatih." Mohon (your name) yang akhirnya disetujui Riko.
Dan tepat saat itu, Kaijo juga mengganti pemain nya.
Kise Ryouta ikut ke dalam permainan.
"(your name)-chan ,Pelatih bukankah terlalu cepat bagi Kuroko ?" tanya Koganei khawatir. Kenapa harus memasukkan sekarang padahal rahasia phantom shoot sudah terbongkar, di tambah efek misdirection Kuroko juga sudah mulai melemah. Tidakkah ini malah justru merugikan Seirin ?
"Sebenarnya aku juga berpikiran yang sama, tapi..." Riko memandang (your name) serius.
(your name) mengeratkan genggamannya di papan LJK nya "Tolong percayalah pada Tetsuya-kun minna ! Kalian bisa membayangkan betapa mengerikannya Kiseki no Sedai, dengan Tetsuya-kun yang tetap ingin bermain meskipun situasi tidak menguntungkannya, bukan ?"
Ketika mendengar itu, yang lain sudah merasa bisa merasakan tekanan yang kuat. Berarti meskipun mereka berhasil memimpin 15 angka tidak lantas membuat mereka lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Kuroko No Basket] Our Story ✅
FanfictionBook 1 - Our Story Book 2 - After Story Sinopsis Setelah kepergian nya yang tiba-tiba, akhirnya dia kembali. Ia tak menyangka akan bertemu dengan 'mereka' lagi setelah insiden itu. Gadis bernama (your name) itu menjadi siswi SMA Seirin bersama Kag...