Part 22- Kencan yang Menjadi Bencana

4.1K 555 70
                                    


Warning Typo !

"Ahk ! Sial." Teriak Kagami frustasi setelah gagal mencoba memakan brokoli memakai sumpit dengan tangan kirinya.

"Kagami, diamlah !" ucap Hyuga.

Sadar teriakannya mengganggu kenyamanan yang lain, cepat-cepat Kagami meminta maaf.

"Apa yang dia lakukan ?" tanya Koganei seraya memajukan kepalanya mencoba melihat apa yang dilakukan Kagami.

"Taiga-chan sedang latihan." (your name) menyuapi Nigou yang bersembunyi didalam tas yang ia letakkan di pangkuannya.

"Latihan ?" beo Kawahara.

(your name) mendongakkan kepalanya "Iya. Dia latihan menggunakan tangan kirinya. Tapi...jangan makan menggunakan tangan kiri Taiga-chan."

Kagami mengangkat brokoli itu dengan gemetar "Bukannya kau yang menyuruhku sering-sering menggunakan tangan kiri ?!"

Brokoli itu terlepas dari himpitan sumpit Kagami sehingga terjatuh kemudian terpantul keluar dari piring. Melihat itu, Nigou mengeluarkan kepalanya dari dalam tas untuk menangkap potongan sayuran itu dengan mulutnya.

"Sialan kau Nigou ! Kembalikan itu." Kagami bangkit dari duduk nya, perempatan muncul di dahinya.

Kuroko memberikan isyarat agar tidak berisik kepada Nigou. Setelah selesai mengunyah, Nigou kembali bersembunyi.

"Kagami !" Kagami menutup mulutnya karena mendapat teguran dari Hyuga yang kedua kalinya.

"Ini makan saja punya ku. Tapi jangan ganggu Nigou." Kagami menuruti ucapan (your name). Seirin yang melihat itu terperangah dan terkagum kepada (your name). Karena hanya kepada (your name), Kagami menjadi jinak dan penurut.

(your name) menangkap Kuroko yang memperhatikannya. (your name) tersenyum dan Kuroko pun ikut tersenyum meskipun dengan sudut bibir nya yang menarik keatas tipis, nyaris tidak terlihat siapapun kecuali (your name) yang duduk disebelahnya.

"Oh iya kudengar besok ada pertandingan streetball, bagaimana kalau kita ikut ?" Furihata teringat sesuatu karena ucapan (your name).

Ia mengeluarkan selembar pamflet dari tasnya "Untung saja (your name)-san mengingatkan ku." Furihata menunjukkan pamflet di tangannya.

"Oh, streetball."

"Hei anak kelas satu. Apa kalian tidak tahu apa itu liburan ? Istirahat. Kalian harus istirahat." (your name) menurunkan kedua bahunya lemas.

Trio kouhai menurunkan pandangan mereka sedih.

"Tolong izinkan kami pergi Riko-senpai. Ini kesempatan bagus untuk anak kelas satu khususnya untuk Furihata-kun, Kawahara-kun dan Fukuda-kun yang belum pernah merasakan ikut pertandingan dilapangan, itu menurutku Riko-senpai."

Trio kouhai itu menatap (your name) berbinar-binar, perasaan mereka sudah disampaikan oleh (your name).

"Apa yang dikatakan (your name)-san itu benar pelatih. Jadi...kami mohon." Sekarang mereka mengharap cemas kepada Riko yang akan menyetujui mereka atau tidak

"Bagus ! Itu bagus untuk kalian ! Itu baru namanya semangat anak kelas satu. Iya kan, Hyuga ?" Lirik Kiyoshi kearah Hyuga.

"Y-ya." Hyuga sedikit terkejut karena ia dibawa ke situasi ini tiba-tiba.

"Hei Riko, demi menghormati semangat mereka, kirimkan saja mereka saja untuk bertanding." Ucap Kiyoshi dengan wajah sumringahnya.

Riko mengangkat tangan kirinya "Hei, tunggu. Aku..."

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang