Part 25 - Deklarasi Perang Seirin

4.2K 519 84
                                    

Warning Typo !

"Sudah baikan ? Yokatta....aku tidak menyangka Daiki-kun yang minta maaf duluan." (your name) melangkahkan kakinya menuju apartemennya. Setelah menemui Aomine, Aomine tidak membiarkan (your name) pulang begitu saja. Aomine mengajak (your name) berbincang-bincang dengan es krim yang mereka beli di minimarket. Hingga hujan berhenti dan langit berubah menjadi gelap.

"Aku juga tidak menyangka nya (your name)-chan ! Apalagi dia memberikan ku gelang yang kawai banget." Jawab Momoi dari balik teleponnya.

(your name) memperhatikan pemandangan di hadapannya tenang. Jalanan menuju apartemen (your name) masih ramai dengan orang yang berlalu lalang karena ini masih jam 7 malam dan jamnya pulang kerja.

"Daiki-kun juga memberikan ku. Jadi gelang kita itu sepasang." Bohong (your name). Sekali-kali dia memberikan kesan bagus Aomine kepada Momoi tidak apa-apa kan ? Setiap hari Aomine selalu memberikan masalah kepada Momoi, jadi (your name) ingin Momoi sedikit bernapas lega karena seburuk-buruknya Aomine (sikapnya) masih ada sisi baik dari pria itu.

Momoi memekik kegirangan "Hontou ?! Kalau begitu nanti aku berterima kasih yang kedua kalinya kepada Dai-chan."

(Your name) tertawa kecil. Tak terasa dirinya sudah tiba di apartemennya. Langkahnya terhenti di depan pintu dan senyumannya menghilang.

"(your name)-chan ?"

Panggilan Momoi menyadarkan (your name) "Ah aku sudah sampai di rumah, dan di depan pintu ada sebuket bunga matahari." (your name) mengambil bunga itu dan memandangnya bingung.

Terdengar suara tercekat Momoi "Ja-jangan-jangan itu...penggemar rahasia (your name)-chan ?!"

(your name) mengerutkan dahinya lalu tertawa "Sat-chan lucu sekali. Mana ada orang yang menyukai ku yang seperti ini."

Sekarang Momoi terdiam dan berusaha mencerna ucapan (your name). Momoi sweatdrop, terkadang (your name) tidak menyadari pesona yang ada didalam dirinya yang membuat orang menyukainya.

"Ya ada ! Contohnya orang yang memberikanmu bunga itu. Ini sudah masuk musim dingin, sulit mendapatkan bunga matahari dan orang itu memberikannya padamu. Bukankah sudah terlihat 'usaha' nya padamu, (your name)-chan ?" ucap Momoi menggebu-gebu.

(your name) tidak memperdulikan ucapan Momoi. Ia menekan digit nomor password apartemennya.

"Dan dia tau bunga favorite mu."

(your name) masuk kedalam apartemennya "Mungkin hanya orang iseng. Sudah dulu ya Sat-chan aku mau mandi dulu."

"(your na-)-"

(your name) memutuskan panggilan sepihak. Ia benar-benar tidak memperdulikan apa yang barusan terjadi. Namun meskipun begitu, ia tidak bisa membuang/membiarkan bunga itu layu dan kehilangan daya tariknya.

Setelah melepaskan kertas dan kain tipis yang melekat di bunga itu, (your name) mengambil vas bunga yang sudah ia isi air lalu meletakkan bunga itu di dalamnya.

"Aku tidak tau siapa pengirim mu tapi melihat mu perasaan ku jadi membaik. Arigatou." Melihat warna kuning cerah milik bunga matahari, membuat mood (your name) membaik.

"Baiklah. Sekarang waktu nya mandi, mumpung Taiga-chan belum pulang dan menggunakan kamar mandi ku lagi." (your name) membuang kertas dan kain tipis yang membalut bunganya tadi ke tempat sampah dan tidak menyadari sudah menjatuhkan benda yang berasal dari buket itu, yaitu....



















Seutas pita merah.













Keesokan harinya......

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang