Part 78 - Pergi

1.3K 230 195
                                    

Warning Typo !

-Flashback arc-

"Apa yang kau lakukan ?" Ucap sebuah suara di hadapannya.

(your name) pun mendongakkan kepalanya, mencoba melihat siapa yang memayungi nya di tengah hujan yang deras.

(your name) menatap sosok di hadapannya dengan tanpa ekspresi. Agak sedikit terkejut karena ia mengira pria itu sudah pulang dari sekolah sedari tadi.

(your name) bangkit "Kenapa senpai masih di sekolah ? Bukannya kau seharusnya sudah pulang dari tadi ?" tanya (your name) dengan nada biasa.

Nijimura mengerutkan dahi nya tidak suka "Kau tidak menjawab pertanyaanku."

"Senpai juga sama...., tidak menjawab pertanyaanku." Jawab (your name) cepat.

Nijimura memperhatikan (your name). Nada bicara (your name) terdengar biasa saja namun ekspresi wajah nya tampak sedih.

Nijimura segera kembali lagi ke sekolah karena mulai menyadari sikap aneh (your name) yang akhir-akhir ini yang seperti menghindarinya.

"Ayo kita kembali ke gym. Keringkan tubuhmu setelah itu kita bicara." Nijimura hendak meraih tangan (your name) namun (your name) menghindarinya.

(your name) langsung bertanya tidak perlu menunggu mereka pergi ke gym "Kenapa senpai tidak mengatakan apapun pada ku ? Soal kepindahan mu, soal kesehatan Ayahmu ?" (your name) sudah mengetahui semuanya.

Ia tidak bisa berlama-lama menjadi orang yang tidak tahu apa-apa di kalangan teman-teman basket nya.

Akashi sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam kepalanya. Namun soal kesehatan Ayah Nijimura yang memburuk, hanya Akashi dan Nijimura yang tahu. Akashi mempercayai (your name), karena itu Akashi memberitahu (your name) tentang itu.

Kedua bahu Nijimura melemas. Sepertinya kali ini dia harus menjelaskan semuanya kepada (your name) "Pada awalnya..., karena aku ingin lebih lama melihat senyum mu." Ucapnya dengan nada lemah namun dapat di dengar (your name).

"Lalu sekarang ?"

Mata Nijimura mulai berkaca-kaca "Karena aku takut kau akan menangis. Seperti saat ini, aku takut kau menangis."

Gadis itu berpikir hujan yang sudah membasahi wajahnya dapat menipu Nijimura namun ternyata pria itu selalu tahu jika ia sedang menangis.

Nijimura menutupi matanya dengan salah satu tangannya "Aku harus apa ? Aku tidak mau pergi meninggalkan mu tapi aku tidak bisa mengacuhkan Ayah ku." Badan Nijimura mulai bergetar dan suara isakan nya keluar dari mulut nya.

(your name) menyadari pilihan sulit yang dihadapi Nijimura. Karena itu Nijimura tidak mengatakan apapun sampai sekarang karena dia masih bingung dengan keputusannya sendiri.

"Sejujurnya ini sangat menyulitkan ku makanya aku sampai sekarang tidak bisa memberitahu mu soal kepindahanku dan aku tahu ini juga menyulitkanmu." Suara Nijimura bergetar.

(your name) berusaha terlihat seperti biasa "Sudah jelas bukan ? Senpai harus memilih keluarga sendiri dari pada aku. Senpai no baka."

Kau tidak bisa memilih karena menganggap kami sama-sama pentingnya. Kalau kau tidak bisa memilih, maka aku yang akan mengalah.

Pandangan mata (your name) berubah sendu "Senpai, sekarang kau sudah paham dengan situasi kita kan ?" lirih (your name).

(Your name) menghela napasnya panjang sebelum kembali menatap Nijimura. Dia tidak boleh memperlihatkan kesedihannya, jika tidak Nijimura akan semakin ragu untuk pergi ke Akita.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang