Setelah membersihkan kamar tamu, Lea menghampiri dua perempuan yang tengah bermain ponsel diruang tamu.
"Udah."
Setelahnya Lea kembali memasuki kamar tamu, dia ingin tidur dikamar tamu, terserah mereka mau bilang apa, yang penting dia bisa tidur dengan tenang.
"Lah, lo ngapain ikutan masuk ke kamar ini?" Tanya Vina heran dengan Lea yang membuka pintu kamar dan langsung memasukinya begitu saja.
"Orang gue yang beresin, suka-suka gue lah."
"Kita nggak mau sekamar sama lo!" Gina menolak untuk tidur dengan Lea. Menurut Gina, Lea ini sudah kurang ajar.
"Kalau nggak mau, sana pulang." Lea merebahkan tubuhnya tanpa memperdulikan tatapan tidak suka Vina dan Gina.
"Lo kenapa nggak tidur dikamar pembantu sih!"
"Karna gue bukan pembantu, gue istri Ansel." Lea tetap fokus memejamkan matanya, masa bodo mereka ingin berfikiran seperti apa.
"Makin gila ini orang." Gina menarik tangan Lea agar bangun dari tempat tidur.
"Apaan sih, lo yang gila!" Lea menghempaskan tangan Gina, "ngajak ribut lo?" Tantang Lea menatap Gina dan Vina bergantian.
"Berani lo sama gue?"
"Gue nggak pernah takut sama lo!"
Mereka saling menjambak rambut, berkelahi khas perempuan saling tarik rambut dan mengoceh.
Vina pusing sendiri, ingin ikut masuk berkelahi, tapi, dia ingat pesan bundanya bahwa tidak boleh berkelahi.
"Vina! Lo bantuin gue."
"Gue nggak bisa jambak-jambakkan nanti kalau bunda tau gue berantem bunda bisa kecewa." Vina menggelengkan kepalanya, dia ingat pesan bundanya.
"Bunda lo nggak ada disini!"
"Iya tapi, pesan bunda selalu gue ingat disini." Vina menunjuk otak kirinya, yang berarti pesan itu selalu tersimpan didalam pikirannya.
Lea menggigit lengan putih milih Gina, sedangkan tangan masih fokus menjambak rambut Gina.
"Gue nggak lemah asal lo tau!" Lea tidak melepaskan gigitannya dilengan Gina.
"Gue nggak bisa bantu jambak, gue lebih takut sama bunda." Vina memilih keluar kamar. Vina menaiki tangga tujuannya adalah kamar Ansel.
"Buka!"
"Gina sama cewek yang ngaku istri lo lagi berantem."
"Woi buka."
"Apa-apaan sih lo!"
Raka keluar kamar dengan kesal. Mereka sedang bermain game, malah ada saja yang menganggu.
"Dibawah ada yang berantem."
Raka langsung menoleh kearah Ansel dan Dion. Sedangkan Ansel langsung melemparkan ponselnya kesembarang arah, untung masih diatas kasur.
"Lea!"
Ansel melerai keduanya, dan menyembunyikan Lea dibelakang tubuhnya.
Terlihat lengan Gina yang terpampang bekas gigitan yang lengannya sudah berwarna kebiruan dan mengeluarkan sedikit darah.
"Lo tu ya!" Gina terus ingin menghampiri Lea yang sudah ada dibelakang Ansel. Namun, ditahan oleh Dion.
"Apa lo!" Tantang Lea.
"Kuku dia panjang, leher aku dicakar," adu Lea kepada Ansel, Ansel menoleh, Lea menyampirkan rambutnya dan memperlihatkan leher yang ada beberapa cakaran kuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)
Romance"Aku istri kamu, hewan aja kalau dipukul pilihannya lari atau mati, apalagi manusia." "Aku capek denger bentakan kamu, kamu suami aku tapi, kamu kayak tokoh antagonis yang nggak bosan punya konflik sama protagonis." Cover by pinterest. Setiap adegan...