27. Antagonist Husband

43.2K 4.2K 308
                                    

Lea masih setia duduk di teras rumahnya ditemani es teh dan juga beberapa biskuit yang ada diatas meja.

Hari sudah sore, Lea bahkan tidak melihat sosok suaminya dari pagi tadi. Setelah keributan semalam, mereka pulang rumah, dan Lea langsung tidur tanpa memusingkan kejadian itu.

Senyum Lea terbit saat melihat sosok yang ia tunggu pulang.

"Kok nggak nunggu aku bangun dulu tadi pagi?"

"Sibuk banget ya?"

Ansel mengambil gelas yang berisi es teh didepan Lea, langsung menyiram es tersebut ke muka Lea.

Byur

"Uhuk uhuk uhuk."

Lea mengusap wajahnya. "Kamu kenapa?" Bingung Lea saat Ansel menyiramnya. Ansel melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah.

"Aku ada salah?" Menyusul Ansel dan menyamakan langkah mereka.

"Kok diem terus, kamu kenapa?"

"Udahlah, sana pergi, sebelum gue lupa kalau lo manusia."

Lea menahan tangan Ansel agar laki-laki itu mau menghentikan langkahnya. "Bilang dulu kenapa?"

"Gue eneg liat lo."

"Mama masuk rumah sakit gara-gara lo!" Mendorong bahu Lea kasar, Lea hanya mengangkat alisnya, bisa sampai masuk rumah sakit?

"Masa sih," gumam Lea yang sedikit tak percaya.

"Mama sakit gara-gara lo!"

"Lo itu nyusahin, nambah beban, ngerumitin hidup orang, mati lo Lea, mati!"

"Akkh."

Lea menyentuh perutnya yang tiba-tiba keram, mendongak menatap Ansel seolah meminta bantuan.

"Perut a--ku sakit." Berusaha menahan tangan Ansel agar mau membantunya.

"Perlu gue ulangin?"Ansel mencengkram tengkuk leher Lea.

"Lo itu nyusahin, nambah beban, ngerumitin hidup orang, mati lo Lea, mati!"

Lea melepaskan cengkraman Ansel ditengkuk lehernya, menatap Ansel dengan tersenyum.

"Pantesan pas jaman sekolah nilai matematika aku rendah, buat ngitung berapa kali kamu mau aku mati aja aku nggak bisa."

Lea menahan agar air matanya tidak ikut keluar saat menatap suaminya dengan tatapan sendu.

Lea beralih menyentuh pipi kanan Ansel. "Mungkin jawabannya ∞ tak terhingga."

Ansel menatap langit-langit kamar, dia sangat kesal dengan Lea karena Ria yang tengah sakit akibat kejadian semalam.

Tapi, setelah mengucapkan bentuk kata yang ia sambung menjadi kalimat yang berupa kemauan tentang ia menginginkan Lea mati, disana ada terbesit sedikit rasa bersalah.

Lea bahkan tidak menemaninya makan malam, makanan memang sengaja Lea masak saat sore karena ia tadi malas jika harus masak malam hari.

Ansel memiringkan tubuhnya menghadap Lea yang sedang memunggunginya.

"Nay."

"Lo belum tidur kan?"

"Gue kalo lagi marah semuanya gue keluarin, nggak usah didenger ya?"

Menyentuh bahu Lea agar gadis itu mau menghadapnya. Ansel tau istrinya itu sedang menangis terlihat dari bahu Lea yang bergetar.

"Nggak usah didenger ya?"

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang