"Ayo pulang Nay."
Mereka yang ada disana langsung menoleh ke sumber suara.
"Eh, Bang." Ansel menundukkan kepalanya sejenak sebagai tanda hormat.
Anton si bos judi melihat Lea dan Ansel bergantian. "Cewek lo?"
"Nggak, siapa dia, Bang? Cewek baru lo ya bang?" Bingung Ansel pura-pura tidak mengenal Lea.
"Bukan," jawab Anton seadanya.
"Gue lagi nyari pembantu gue bang, tadi, gue nyuruh nunggu didepan sini , tapi, keknya udah pulang." Ansel melirik Lea sekilas, ingin sekali mengatakan agar Lea segera pergi saja.
Reno mendengus kesal dengan bos judi tersebut yang mau menagih hutang malah membahas soal perempuan.
"Hutang dia, Bang," bisik Reno mendekati telinga Anton.
Ansel melirik Lea kesal karena tidak pergi-pergi dari sana, sudah tau banyak orang yang tidak aman, masih saja diam disana.
"Lo ngapain disini, sana pergi!" Usir Anton saat melihat Lea yang tak bergerak dari sana.
Lea tersadar dari lamunannya, cepat-cepat bergerak dan pergi dari sana.
"Lo mau kabur kemana hah? Hutang dibayar!"
"Gue mau uang gue 500 juta sekalian sama bunganya."
"Kasih perpanjangan waktu dong bang, minggu depan gimana bang?"
Anton menatap Ansel kesal, dia merasa seperti dipermainkan, setelah mengambil uang Ansel bahkan tidak muncul ke tempat judi lagi.
Bugh
Ansel tersungkur ke lantai saat Anton menghajarnya, Anton benar-benar kesal dengan Ansel yang menganggap remeh masalah uang.
"Awas aja lo kabur lagi, kalau minggu depan lo nggak balikin uang gue, gue bunuh nyokap lo."
Anton lebih mendekatkan dirinya. "Gue nggak yakin cewek tadi lo nggak kenal."
"Yakin bukan cewek lo?" Anton tersenyum miring saat menyadari Lea yang duduk didepan ruangan, apalagi berkata tidak tau, lagi pula untuk apa gadis itu duduk seorang diri didepan ruangan, dipojok pula.
Anton merutuki dirinya kenapa sampai mengusir gadis tadi.
Anton mendekati salah satu anggotanya, berbisik, kemudian, salah satu dari mereka menjalankan tugas dari Anton.
"Lo mau main-main sama gue?"
"Ini, Bos."
Ansel menoleh melihat Lea yang dibawa paksa.
"Gue bawa dia sampai lo balikin uang gue."
Ansel menenangkan dirinya, tetap berusaha biasa saja.
"Lo nggak bisa mengklaim anak orang, asal bawa aja lo kira apaan."
"Bawa aja kalau mau bawa, gue kenal juga nggak," ucap Ansel santai, sesekali melirik Lea yang tangannya dicengkram salah satu mereka.
Anton menyelidik mata Ansel mencari kebenaran tentang Ansel yang tidak kenal siapa wanita itu.
Ansel bisa saja melawan, ikut menghajar, masalahnya mereka berjumlah banyak, bisa tepar duluan.
Lea terus berontak agar tangannya dilepas, Reno mendorong tubuh Lea ke lantai. Lea meringis.
"Beneran bukan cewek lo?" Mendekati Lea yang tengah terduduk. Anton mengusap rambut Lea yang langsung saja ditepis oleh Lea.
"Gue tau dia cewek lo kan? Gue bodoh telat sadar." Memegang bahu Lea, Lea berontak segera berdiri dan bersembunyi dibalik tubuh Ansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)
Romance"Aku istri kamu, hewan aja kalau dipukul pilihannya lari atau mati, apalagi manusia." "Aku capek denger bentakan kamu, kamu suami aku tapi, kamu kayak tokoh antagonis yang nggak bosan punya konflik sama protagonis." Cover by pinterest. Setiap adegan...