Cowok yang kasar sama cewek, nggak usah lo deketin, kalau pas pacaran aja kasar, apa kabar abis nikah?
"Aaaaaaaa sak-kit."
Plak
Lea reflex menampar pipi kanan Ansel. Lea merasakan sangat sakit dibagian hidungnya karena gigitan Ansel.
Lea meneguk ludahnya perlahan saat melihat tatapan Ansel yang tajam. "Aku nggak sengaja."
Plak
Lea meringis saat merasakan pipinya yang ditampar Ansel. "Lo nampar gue, lo mau nyari jalan menuju kematian?"
Lea menggeleng, ia pun berdiri berharap Ansel tidak akan marah besar.
"Pulang lo!"
"Aku nggak salah, kamu yang salah, kamu yang gigit hidung aku, kamu yang..."
Ansel mengeraskan rahangnya tidak suka dengan Lea yang menyalahkan dirinya. "Lo nyalahin gue?!"
"Iya! Emang kamu salah! Kamu itu gila, kamu yang terus-terusan mau aku mati, kenapa nggak kamu aja yang pergi dari dunia ini?!" Lea sudah ikut kesal, pembicaraannya sudah melewati kesalahan perihal menggigit hidung.
Ansel diam, mengalihkan pandangannya dari Lea, ia tidak mengira bahwa Lea akan membahas soal kematian, dan ingin dirinya yang mati.
"Pulang lo," ucap Ansel dingin.
Lea merasa bersalah, tidak seharusnya ia mengatakan hal itu kepada Ansel. "Ansel maaf." Ansel menepis tangan Lea, saat gadis itu hendak menyentuh tangannya.
"Pulang Nay, gue nginep."
"Yaudah, tolong anterin aku kalau gitu."
"Ansel maaf hiks." Ansel mendorong tubuh Lea saat Lea ingin memeluknya.
Ansel menarik tangan Lea keluar dari kamar. Bahkan ia malas sekali melihat wajah Lea sekarang.
"Istri lo kenapa teriak?"
"Nangis anjir."
"Lo apain? Buset."
Ansel melanjutkan langkahnya tanpa menjawab beberapa pertanyaan dari temannya.
"Sana pulang." Melepaskan cengkraman tangannya pada Lea.
Lea menggeleng, ini sudah larut malam ia takut jika pulang sendiri ditambah ia juga lupa arah jalan pulang lewat mana, karena saat menuju rumah Raka banyak persimpangan.
"Aku nggak tau jalan."
"Gue nggak peduli."
"Hilang dari dunia ini kalau bisa, gue tunggu kabar kematian lo besok." Mendekatkan wajahnya dengan wajah Lea.
Ansel melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Raka, meninggalkan Lea yang sedang menangis didepan rumah Raka.
"Istri lo kenapa disuruh keluar?" Tanya Dion disela-sela mengunyah kacang.
"Dia mau pulang."
"Ansel, lo nggak cinta kan sama istri lo? Gue yang bakal selalu ada, apaan tuh si Lea Lea itu bisanya cuman buat marah."
Fani sangat yakin mereka sedang marahan, terlebih saat mendengar suara keributan dari dalam kamar, dan Ansel menarik Lea keluar dari rumah Raka.
"Diem." Ansel berusaha mengontrol emosinya agar bicara tetap tenang.
"Lea Lea, emang yah pada akhirnya Ansel bakal milih gue, iya kan sayang? Lea hidupnya nggak bergun..."
Brug
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)
Romance"Aku istri kamu, hewan aja kalau dipukul pilihannya lari atau mati, apalagi manusia." "Aku capek denger bentakan kamu, kamu suami aku tapi, kamu kayak tokoh antagonis yang nggak bosan punya konflik sama protagonis." Cover by pinterest. Setiap adegan...