26. Antagonist Husband

43.1K 3.9K 210
                                    

Ansel duduk bersama ketiga temannya di rumah Raka, Raka terus mencoba membujuk Ansel agar ikut ke acara pernikahannya di Bali.

"Gue nggak bisa."

"Masa temen nikah lo nggak dateng," ucap Gina mencoba membujuk Ansel.

"Lo ajak Lea aja." Vina mengusulkan apa yang ada diotaknya.

"Nggak bisa."

"Lo nggak asik ah Sel." Dion membuang muka.

"Istri gue lagi hamil, tolong kalian ngertilah."

Gina mendengus. "Lebay. Ya enak di dia dong seharusnya, kan bisa sekalian jalan-jalan, emang dasar lo aja terlalu berlebihan."

Ansel malas melayani gadis didepannya itu, dia juga tau bagaimana keadaan Lea yang terus saja mengeluh lemas, tidak memungkinkan jika Ansel membawanya bepergian jauh disaat tubuh Lea sedang merasa lemas.

"Sorry gue nggak bisa, istri gue lagi hamil, takut bahaya kalau ditinggal sendiri."

Ansel berdiri mendekati Gina lalu, menarik rambut Gina sehingga gadis itu otomatis mendongak.

"Jaga omongan lo kalau ngomong sama gue." Menghempaskan rambut Gina begitu saaj, Gina meringis, sekaligus mengeram marah.

***

Ansel meneguk segelas air putih setelahnya melihat kearah Lea yang sedang sibuk berkutik didapur.

"Nggak usah masak makan malam, mama nyuruh ke rumah."

"Lah ini udah aku potong bahan-bahannya tinggal digoreng." Menoleh ke Ansel memperlihatkan bahan makanan yang siap digoreng.

"Masukin kulkas aja."

Ansel mengampiri Lea, tangannya terulur menyentuh perut Lea. "Gimana hari ini?"

Lea menautkan kedua alisnya tidak biasanya Ansel bertanya tentang keseharian.

"Nanya sama aku?"

"Iyalah."

"Hari ini nggak gimana-gimana, gitu-gitu aja."

"Ganti baju cepet, gue tunggu diluar."

Lea mencebikkan bibirnya  memilih menyusul Ansel daripada ganti baju.

"Aku nggak mau ikut, kamu aja."

"Perut aku suka keram, kamu aja ya?" Menarik-narik baju kaos yang Ansel kenakan.

"Gue udah kasih tau mama kalau lo hamil, mama nyuruh kesana." Lea menghela napasnya, jujur saja dia tidak ingin bertemu mertuanya.

"Lo nggak suka sama nyokap gue? Kenapa sampe segitunya?" Tanya Ansel mengintimidasi, Lea harap-harap cemas mendengar pertanyaan Ansel.

"Buruan ganti baju!"

Ansel menunduk menyamakan tinggi kepalanya sejajar dengan perut Lea.

"Masa Lea nggak mau diajak ke rumah Oma."

Lea memukul pelan lengan Ansel, bisa-bisanya Ansel seolah mengajari anaknya tanpa embel-embel panggilan.

"Masa gitu ngomongnya."

"Makanya buruan!"

Lea berjalan menuju kamarnya namun langkahnya terhenti oleh ucapan Ansel.

"Eh."

"Apalagi?"

"Anak gue mana?"

"Eh ini ya?" Menghampiri Lea menepuk-nepuk perut Lea.

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang