30. Antagonist Husband

47.1K 4K 168
                                    

Burung-burung bersiul seolah sedang menemani Ansel yang tengah gelisah duduk diteras rumah sembari menatap ponselnya.

Setelah kejadian semalam, paginya mereka langsung pulang ke rumah, untung saja sudah tidak ada pasukan Anton.

"Minum dulu kopinya." Meletakkan kopi beserta beberapa kue diatas meja samping Ansel kemudian, menyusul duduk diseberang suaminya.

Lea memperhatikan wajah Ansel yang terlihat gelisah. Pasti sedang memikirkan uang, pikir Lea.

Lea terus memperhatikan pergerakan suaminya, yang sekarang sedang mengangkat panggilan telepon entah dari siapa.

"Bos Anton mau uangnya."

"Ya gue bilang kan minggu depan, tuli apa gimana sih?!"

"Nggak tau gue, dia berubah pikiran kayaknya, dia bilang lo harus bayar cepet," ujar Reno menekankan ucapannya.

"Atau dia nggak segan-segan beneran bunuh nyokap lo."

Tut tut tut

"AAAAAAAAH!"

Lea terlonjak kaget mendengar teriakan suaminya. Ansel beralih menatap Lea tajam.

"Ini gara-gara lo!"

"Gue hidup susah gara-gara lo, Lea!"

"Kalau lo nggak ada gue nggak akan semiskin iniiiii!"

Ansel bahkan melupakan mereka sedang ada di teras rumah yang bisa saja ada yang mendengar keributan mereka.

Prang

Ansel melempar gelas kopi dan kue beserta piring ke lantai.

Lea menutup telinganya, berdiri dan hendak pergi dari sana karena takut terkena amarah Ansel lebih jauh.

"Lo mau kemana hah?!" Menahan bahu Lea agar gadis itu tidak bisa bergerak kemana-mana.

Lea takut terkena imbas dari kemarahan Ansel, takut menjadi pelampiasan emosi Ansel yang sedang berada dipuncak.

Plak

Plak

Ansel menampar pipi kanan dan pipi kiri Lea, Lea sudah gemetar menatap Ansel ingin segera pergi dari sana, namun, Ansel menahannya.

"Gue capek hidup miskin!"

"AAAAAAAAH." Mendorong Lea secara kasar ke lantai, dia sangat emosi, dan Lea tepat ada didekatnya untuk menyalurkan kekesalannya.

"Aku minta maaf."

Lea berdiri, memilih pergi, namun, tidak masuk kedalam rumah, melainkan ingin kabur entah itu kerumah tetangga, jalan, yang penting menjauh dari Ansel yang sedang emosi.

"Kemana lo hah?!"

Ansel mengambil batu dan melemparnya tepat mengenai lengan Lea.

Lea memegang lengannya yang sakit. Terus berlari, bisa-bisa dia bisa mati ditangan Ansel jika Ansel sedang emosi seperti itu.

Ansel mengejar Lea, mengambil batu yang cukup tajam kemudian, melemparnya kearah Lea, yang mengenai punggung Lea.

"Akh."

Lea menghentikan langkahnya tidak sanggup untuk berjalan lebih jauh, dengan cepat Ansel menyeret Lea kembali ke teras rumah.

"Lo nggak usah lari dari masalah!"

Ansel mengusap wajahnya kasar, menatap Lea yang terduduk dilantai.

"Gue itu mikir, sebelum ada lo hidup gue tenang-tenang aja, punya orang tua yang masih peduli, sekarang? Bahkan bokap gue nggak mau bantu kita bangun rumah."

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang