56. Antagonist Husband

63.4K 4.5K 486
                                    


Ansel menggeleng. "Nggak, nggak boleh!"

Ansel masih terus menggendong anaknya yang sekarang tangisannya sudah mulai mereda setelah diberi susu yang memang sengaja Ansel beli ditoko depan rumah sakit.

Bubuk susu tersebut ia campur dengan air panas, lalu, dicampur lagi air biasa.

Ansel segera menekan tombol agar dokter segera datang.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengobatan, Lea kembali seperti semula yaitu seperti tertidur.

"Kondisinya sudah kembali normal."

Pikiran Lea kembali berputar saat sebelum menikah dengan Ansel.

Hari itu hari pengambilan ijazah SMA, setelahnya, Lea pulang ke rumah. Beberapa bulan yang lalu, Lea dinyatakan lulus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dia sangat senang akan segera kuliah.

Lea tidak sabar menunggu ibu dan ayahnya pulang dari pasar, karena kedua orang tua Lea adalah penjual kue di pasar, biasanya Lea juga ikut menjual kue tapi, Lea bisa lama yaitu hari minggu.

Dia juga membawa kue ke sekolah, kue tersebut ia jual kepada warga sekolah.

Saat pintu diketuk Lea dengan senang hati membuka pintu, namun, senyumnya luntur saat melihat bukan orang tuanya yang datang.

"Nyokap lo mati, bokap lo sekarat paling bentar lagi mati, ikut gue ke rumah sakit," ucap pria itu dengan nada sombongnya.

Lea menggeleng dia tidak kenal pria tampan walaupun mulutnya pedas didepannya ini.

"Maaf, penipu ya? Tau rumah ini darimana?"

Pria itu berdecak. "Bokap lo yang ngasih alamat."

Pria itu menghela napasnya. "Ayo ikut gue, gue bukan penipu, bokap gue nabrak orang tua lo, gue serius," ujar pria itu berbicara lebih lembut.

Lea mengangguk, mengikuti langkah pria itu.

Dilihatnya dua orang yang terbaring yang satunya sudah ditutup kain putih, Lea membuka kain putih tersebut, dan ternyata itu adalah ibunya.

Lea beralih melihat ayahnya, yang masih membuka mata.

"Ayah."

"Saya nggak mau masuk penjara karena saya nabrak kalian, sekarang bapak minta apa? Akan saya kasih asalkan saya tidak masuk penjara."

"Bapak minta mau ketemu anak Bapak, udah saya kabulin, sekarang apa?"

Lea sakit hati karena mereka lebih mengandalkan uang segalanya. "Bapak harus tanggung jaw..."

"Nggak usah ngomong."

"Jaga anak saya." Mata ayah Lea beralih kearah pria yang ada disamping laki-laki paruh baya itu.

"Jaga dengan baik anak saya, menikahlah."

Pria itu menggeleng. "Apaan sih, Om, saya masih kuliah."

Pria yang menabrak ayah Lea langsung mengangguk setuju lagipula dia ingin anaknya cepat-cepat tidak menjadi beban.

"Baiklah."

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang