Lea membuka matanya menatap lurus langit-langit ruangan yang berwana putih. Lea merasa tidak asing dengan ruangan ini, rumah sakit.
"Sayang udah bangun?" Nia mengusap-usap rambut Lea, Lea menatap datar orang-orang disekelilingnya.
Lea kembali teringat tentang Ansel yang dibawa polisi. "Ansel."
"Aku mau pulang."
"Tante aku mau pulang." Lea bangkit dari posisi terbaringnya, menatap Raka dan juga Nabila yang ada didalam ruangan itu.
"Nggak, nggak, Ansel pasti lagi ada di rumah."
"Aku harus pulang Tante aku belum masak makan malam buat Ansel." Lea turun dari brankar, tubuh Lea segera ditahan oleh Nia agar gadis itu tidak terjatuh.
Lea memperhatikan mereka yang hanya diam. "Ayo pulang."
"Ansel pasti lagi nungguin aku pulang, iya kan Tante?"
Nia menanggapi pertanyaan Lea dengan tersenyum. Dia juga kaget saat Raka mengabari jika Ansel dibawa ke kantor polisi. Dengan cepat Nia menuju rumah sakit untuk melihat keadaan Lea.
*
Mereka mengantar Lea pulang ke rumah milik Lea dan Ansel. Nia sudah berulangkali menawarkan Lea supaya tinggal sementara di rumahnya.
"Sebentar ya Tante, kak Raka, Nabila, aku mau buat kopi buat Ansel."
"Ansel jahat aku kira dia di rumah, ternyata belum pulang."
Lea menghapus air matanya, masih berpikir positif Ansel akan segera pulang menemuinya.
Raka menyandarkan kepalanya disandaran sofa, menatap sedih sosok istri sahabatnya yang terlihat masih belum percaya.
"Ansel belum ngopi malam ini, aku juga belum masak, nanti Ansel marah." Lea mengaduk-aduk kopi buatannya, membawa kopi tersebut ke teras.
Nia menyusul Lea, ikut duduk disamping gadis itu di teras rumah. "Lea masuk ya, jangan duduk di luar."
"Nggak papa Tante, aku takut kopinya dingin, Ansel juga belum minum kopinya." Lea menampilkan senyumnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa aku masak aja ya Tante?"
Nia menggeleng, memeluk tubuh Lea, dan ikut merasakan kesedihan yang gadis itu rasakan. "Jangan sedih gini, kasian baby-nya."
"Lea bobo ya, nanti Tante temenin."
Lea menggeleng memikirkan nasib suaminya akan tidur dimana jika ada orang lain ikut menginap.
"Jangan Tante, nanti Ansel pulang tidur dimana?"
"Nanti kalau Ansel pulang, Tante pulang deh."
Lea mengangguk, menempelkan tangannya digelas kopi yang sudah mulai menghangat.
"Kopinya nggak panas lagi."
Nia masuk kedalam rumah Lea, menghampiri Raka yang sekarang tengah mengusap-usap punggung istrinya, terlihat sekali Nabila sedang mengantuk.
"Raka tolong pulang sebentar nak ya, ambilin obat tidur, kalau nggak kayak gitu Lea nggak tidur-tidur."
*
Ansel menatap kesal orang-orang yang ada didepannya. Ansel bukan dibawa ke kantor polisi melainkan dibawa ke gedung bekas rumah sakit yang sudah tua dan tak terpakai.
"Nggak gini caranya bang, masa lo pada nyulik gue."
Ansel menatap tangannya yang diikat, kaki yang yang ikut diikat dikursi. Mereka adalah Anton bos judi dan para pasukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)
Romansa"Aku istri kamu, hewan aja kalau dipukul pilihannya lari atau mati, apalagi manusia." "Aku capek denger bentakan kamu, kamu suami aku tapi, kamu kayak tokoh antagonis yang nggak bosan punya konflik sama protagonis." Cover by pinterest. Setiap adegan...