Hmm, oke, jangan lupa vote sama komen.
Sebelumnya aku ingetin, kuatin hati okay?
"Buka mulut!"
Lea terus menggelengkan kepalanya supaya makanan yang hendak disuapi Ansel tidak berhasil masuk ke mulutnya.
Lea tidak bisa menahan air matanya yang sudah terjun bebas, Lea terus menggelengkan kepalanya.
"Itu basi." Tangis Lea sesegukan.
"Seharusnya lo bersyukur bisa makan!"
"Tapi, itu basi."
Ansel mencengkram dagu Lea dan membuka paksa mulut Lea agar makanan bisa masuk.
"Huek."
Baru satu suapan makanan yang masuk Lea langsung memuntahkannya. Perutnya langsung bergejolak mual menolak maknanan basi untuk masuk.
"Lebay!"
"Ansel kamu aja yang makan! Makan tuh makanan basi!" Lea yang hendak berdiri langsung ditarik kembali kedekapan Ansel.
"Aku nggak mau makan makanan basi." Lea kembali menangis dan memberontak agar lepas dari pelukan Ansel.
"Kamu jahat sama aku."
Ansel memegang tangan Lea agar berhenti memberontak. Ansel mendekatkan bibirnya keleher Lea dan menggigitnya dengan keras.
Lea kembali menangis kencang saat merasakan lehernya yang digigit. Tangan yang ingin ikut berontak namun, ditahan oleh Ansel.
Ansel tak kunjung melepaskan gigitannya dileher Lea, gigitan yang Ansel ciptakan membuatnya berbekas keunguan disana dan meninggalkan bercak darah.
"Sa-kit."
Ansel mengusap bekas gigitannya dengan tangan kanan, lalu mengusap air mata Lea dengan kasar.
"Makanya kalau ngomong sama gue nggak usah ninggiin suara, kalau diperintah turutin!"
Lea mengangguk, lehernya sangat sakit, terlebih Lea sangat takut dengan Ansel.
Lea ingin seperti gadis lain yang bisa ngambek dengan pasangannya, lalu, mendiamkan pasangannya tersebut.
Lea ingin melakukan hal itu, namun, jika dia mendiamkan Ansel bukan bujukan dan romantis-romantisan yang dia dapatkan, Lea hanya akan mendapatkan kemarahan dan kekerasan jika mendiamkan Ansel.
"Aku laper," kata Lea jujur saat Ansel sedang sibuk mencari pakaian.
"Disuruh makan nggak mau!"
"Karena itu basi, kamu aja nggak mau kan makan-makanan bas..."
"Gue bilang apa tadi, nggak usah ninggiin suara kalo ngomong sama gue!"
Lea langsung menunduk, dia memilih ingin keluar kamar saja, dia harus melakukan pekerjaan rumah yang belum selesai.
"Heh! Siapa yang nyuruh lo keluar?"
Lea membalikkan tubuhnya menatap Ansel penuh tanda tanya.
"Aku mau nyapu."
Ansel menghampiri Lea menarik tangan gadis itu menuju lemari. Ansel ingin Lea berganti pakaian dan ikut dengannya.
"Ikut gue, mau makan enakkan?"
Lea menggeleng, dia tidak ingin jika kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi. Dimana dia harus jalan kaki, melihat Ansel dan teman-temannya makan.
"Aku nggak mau."
"Ganti baju, rambut diurai aja."
"Aku nggak mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)
Romance"Aku istri kamu, hewan aja kalau dipukul pilihannya lari atau mati, apalagi manusia." "Aku capek denger bentakan kamu, kamu suami aku tapi, kamu kayak tokoh antagonis yang nggak bosan punya konflik sama protagonis." Cover by pinterest. Setiap adegan...