7. Antagonist Husband

55.5K 6.7K 645
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Kasih pendapat kalian. Jangan jadi silent readers dong, keluar sekali-kali gapapa.

Lea sedari tadi menunggu Ansel diparkiran motor, dia ingin saja pulang sendiri namun, untuk ongkos pulang saja dia tidak punya.

Matahari sudah tenggelam, langit malam sedang mendung, sepertinya akan turun hujan deras pikir Lea demikian.

Lea juga ikut murung pinggangnya sudah pegal karena terlalu lama duduk. Duduk diatas motor Ansel lebih baik daripada Lea harus berkumpul bersama mereka yang tidak menganggap keberadaannya.

Ansel menuju motornya, dia pikir gadis itu sudah pulang duluan. Ternyata, Lea masih setia menunggunya diparkiran. Ansel teringat tentang Lea yang pasti tidak punya uang untuk pulang.

"Gue lupa kalo ngajak lo." Ansel menaiki motornya, memakai helm, dan mulai menghidupkan motornya.

"Iya lupa, karena aku kan nggak penting."

Ansel melirik Lea sebentar lalu, melajukan motornya.

"Abis ini langsung masak, mama pasti marah karena lo belum masak makan malam."

Lea hanya diam tak membalas apapun. Dia hanya lelah dengan semuanya.

"Lo denger gue nggak?"

"Iya."

"Kenapa lo nggak pulang duluan? Nggak punya uang lo?" Ansel tertawa sinis, dia sangat yakin Lea juga tidak mungkin jika jalan kaki, sebab jarak antara mall dan rumah cukup jauh.

Lea diam saja.

"Heh! Gue ngomong, dijawab!"

"Turun lo!"

Lea membulatkan matanya saat Ansel benar-benar menghentikan motornya. Lea tau jika sudah cukup dekat dengan rumah, tapi, masih perlu menempuh 15 menit jika jalan kaki dan itu sudah cukup untuk membuat kaki jadi pegal.

Lea jarang sekali olahraga, jalan jauh saja dia bahkan tidak pernah.

"Udah deket, buruan turun!"

"Nggak!" Lea menggeleng bertahan untuk tidak turun.

"Apa salahnya sih, tinggal lajuin motor, kenapa harus turunin aku?" Lea menatap kesal, enak saja dia harus turun padahal ini sudah dekat

"Karena gue nggak suka lo nggak jawab pertanyaan gue, lo cuman diem aja!"

Lea berdecak lalu, terkekeh. "Aku sengaja." Tatap Lea meremehkan Ansel, menurut Lea sekarang Ansel tidak ada sisi dewasanya.

"Masalah sepele aja, dibesar-besarin, lebay." Lea mengalihkan pandangannya setelah mengucapkan kalimat itu, menatap Ansel saja dia malas sekali.

Ansel mendorong paksa tubuh Lea agar turun dari motornya."Pulang sendiri! Gue mau lo mati aja sebelum sampai rumah." Ansel berbicara dengan penuh tekanan lalu, melajukan motornya tanpa memperdulikan teriakan Lea.

"ANSEL INI HUJAN," teriak Lea, saat merasakan hujan yang mulai membasahinya.

Lea menatap motor Ansel yang semakin menjauh dan hilang dari penglihatannya. Ingin sekali tidak pulang kerumah, tapi, dia harus tidur dimana?

Lea tidak punya tempat untuk pulang, dia juga tidak ingin terlantar dan hidup tidak tau arah.

Lea tidak berniat untuk pulang, dia malah pergi ke jembatan beton ditengah hujan yang ikut mengguyur semakin deras.

Ansel sibuk bermain game diponselnya, dia yakin gadis itu pasti sudah pulang dan sedang sibuk memasak sekarang.

Ansel keluar dari kamarnya menuju meja makan, disana Ria dan Ivan sedang makan malam. Tapi, dimana letak istrinya?

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang