9. Antagonist Husband

54.6K 6K 385
                                    

"Anjing!"

Bugh

Bugh

Teman-teman Ansel yang lain ikut menghentikan Ansel yang terus menonjok Raka tanpa memberi celah untuk Raka bisa membalas.

Raka yang terduduk dilantai mengelap sudut bibirnya yang berdarah, Raka terkekeh, ia memang sengaja menarik rambut Lea untuk melihat reaksi Ansel.

Mereka kembali duduk, Lea terlihat takut untuk menatap Ansel.

"Ini itu gara-gara lo!" Gina menatap Lea dengan tajam, "semua keributan yang ada itu gara-gara lo!"

Nevan menepuk-nepuk bahu Gina supaya gadis itu diam sedangkan Lea kali ini hanya diam karena perkataan Gina memang benar adanya.

Dion menghela napasnya, suasana menjadi canggung, bingung ingin mulai berbicara darimana. Tiba-tiba Dion ingin mengalihkan pembicaraan kearah kegiatan yang akan mereka lakukan.

"Kita mulai bahas acara kegiatan kita ya."

"Oh, iya, untuk yang bertanggung jawab sama kegiatan itu Raka, alat-alat dan semua barang itu sama Gina..."

Dion lanjut menyampaikan tugas masing-masing, mereka akan ada kegiatan kampus diluar kota. Dan keberangkatan besok pagi.

Setelah dirasa semuanya selesai, Raka berdiri duluan dan menghampiri Ansel. "Katanya nggak sayang, tapi, kemana-mana selalu dibawa." Menepuk bahu Ansel dan tertawa.

Lea memandang gedung-gedung tinggi, beralih memperhatikan kendaraan lain yang berlawanan arah.

Ansel menghentikan motor KLX miliknya disalon tempat biasa dirinya memotong rambut.

"Kok kita kesini?" Bingung Lea, namun, tetap mengikuti langkah Ansel masuk kedalam tempat itu.

"Cuci mata," jawab Ansel tanpa menoleh, dan terus berjalan.

"Dirumah kan bisa, air masih banyak kok dirumah masih cukup buat cuci mata." Ansel membalikkan badannya menyentil dahi Lea.

"Ada yang bisa dibantu kakak?" Tanya salah satu karyawan dengan tersenyum ramah.

"Potong rambut dia selengan." Menunjuk Lea yang masih berdiri kebingungan sedangkan Ansel sudah duduk selonjoran disofa.

"Kok dipotong?" Heran Lea.

"Lea! Lo diem aja kenapa sih! Rambut lo terlalu panjang, mereka terlalu mudah narik rambut lo."

Lea menurut saja padahal dalam hatinya ia tidak rela jika rambutnya dipotong. Rambut hitam panjang milik Lea sebatas pinggang, untung saja Ansel menyuruh karyawan disana memotong hanya sebatas lengan.

"Tidak sekalian diwarnai kak?" Tanya mbak² itu kepada Lea, Lea tersenyum hendak menanggapi.

"Jangan coba-coba, rambut lo gue botakin," jawab Ansel yang ditujukan dengan mbak itu. Ansel masih setia memejamkan matanya, berbicara tanpa membuka mata.

***

Matahari sudah berganti dengan bulan, langit malam yang cerah dihiasi dengan bintang.

"Nay."

"Nay."

"Ha?"

Maklum saja namanya diatas motor, tertutupi oleh helm dan suara dari kendaraan lain

"GUE PERGI BESOK."

"IYA PERGI AJA."

"JANGAN TERIAK GUE DENGER," balas Ansel kembali berteriak dan kesal.

HALAI-BALAI | Antagonist Husband LENGKAP (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang