0.4

20K 1.2K 42
                                    

Bagian 0.4 ; titik terendah

kamu itu aneh kadang kamu bertingkah seolah menyuruh aku pergi tapi kamu juga yang akan menahan aku untuk tidak beranjak meninggalkan kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kamu itu aneh kadang kamu bertingkah seolah menyuruh aku pergi tapi kamu juga yang akan menahan aku untuk tidak beranjak meninggalkan kamu

***

"Jangan pernah berpikir untuk pergi kecuali gue yang nyuruh lo pergi Renjani," ucap Aska pelan sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Renjani.

"Aku ga bisa janji kamu tau hati ma-"

"STOP!" Teriak Aska memotong ucapan Renjani sambil melepas pelukannya.

"JANGAN TINGGALIN GUE!! LO HARUS JANJI!!" bentak Aska mencengkeram kedua lengan Renjani sambil menatap mata Renjani tajam.

"JAWAB RENJANI AWIDYA!!" Aska kembali membentak Renjani yang hanya diam.

Renjani menarik tangan Aska yang mencengkeram lengannya dan meraih kepala lelaki itu untuk di dekap, Renjani mengelus lembut rambut Aska.

"Gimana bisa kamu minta aku buat ga ninggalin kamu sementara sikap kamu seolah nyuruh aku buat ninggalin kamu Askara," ucap Renjani lembut sambil terus mengelus kepala Aska.

"Gue ga pernah nyuruh lo buat ninggalin gue!" balas Aska pelan dengan nada putus asa. Jauh di lubuk hatinya Aska merasa takut.

"Kamu tau aku bukan orang sabar yang ga bakal capek Aska," jawab Renjani lembut sambil terus mengusap kepala lelaki itu.

"Emang gue ditakdirin buat ga punya siapa-siapa. Kalau lo mau pergi sana pergi aja gue ga bakalan ngelarang," ucap Aska dengan nada dingin sambil melepas pelukannya dan menyingkirkan Renjani dari pahanya.

"Gue udah bunuh Mami gue. Buat Papi gue kecelakaan. Gue ga punya siapa-siapa dan gabakal punya siapa-siapa," ucap Aska lirih sambil menundukkan kepalanya.

Inilah sisi asli seorang Askara Anubastya yang hanya ditunjukan kepada Renjani, sisi Rapuh nya.

"Askara," panggil Renjani pelan. Aska menolehkan kepalanya kearah Renjani

"Sini." Renjani merentangkan tangannya menyuruh Aska untuk memeluknya. Saat seperti ini hanya satu yang dibutuhkan Aska. Yaitu Pelukan.

Aska langsung menubruk tubuh Renjani hingga Renjani terjungkal kebelakang. Posisinya saat ini  Aska ada diatas tubuh Renjani. Tengah memekuk gadis itu erat, menenggelamkan kepalanya di leher Renjani. Mencari kenyamanan yang selalu ia dapat di pelukan Renjani.

"Aku udah berapa kali bilang ke kamu kalau itu semua bukan salah kamu," ucap Renjani lembut sambil terus mengusap punggung dan kepala Aska

"Semua udah takdir, Tuhan lebih sayang ke Ayah dan Ibu kamu makanya Tuhan panggil dulu karna Tuhan rindu mereka." Renjani terus mengusap punggung Aska untuk menenangkan lelaki itu

"Kamu bayangin gak mereka liat kamu yang selalu nyalahin diri kamu sendiri atas apa yang orangtua kamu pilih buat lindungin kamu karna mereka Sayang kamu." Aska semakin mempererat pelukannya mendengar ucapan Renjani.

"Jangan tinggalin gue Renjani, gue mohon," lirih aska di pelukan renjani.

Renjani hanya diam dan terus mengelus punggung dan kepala Aska. Dia tidak bisa menjawab karna dirinya pun tidak yakin bisa terus bertahan dengan segala sifat Aska.

"Renjani jawab! jangan tinggalin gue." Aska semakin memper erat pelukannya dan merengek dengan nada putus asa.

"Iya," jawab Renjani singkat.

"Renjani gue mohon," ucap Aska dengan nada bergetar.

Renjani merasa lehernya basah. Mata Renjani membola. Dia benar benar tidak menyangka jika Aska akan menangis seperti ini. Renjani segera melepas pelukannya namun Aska tetap memaksa untuk memeluknya erat.

"Gue mohon jangan tinggalin gue." Dengan suara serak Aska memohon ke Renjani.

"Hei lepasin dulu sini liat aku," ucap Renjani kembali mencoba melepaskan pelukannya.  Dia heran kenapa Aska sampai seperti ini.

Aska tetap tidak mau melepas pelukannya justru malah semakin erat memeluk Renjani hingga Renjani susah bernafas. Hingga akhirnya Renjani menyerah untuk mencoba melepaskan pelukannya dan kembali mengelus rambut lelaki itu dengan lembut.

"Ssttt aku gabakal ninggalin kamu," ucap Renjani lembut sambil terus menenangkan lelaki itu.

"Janji?" lirih Aska dengan nada serak.

"Janji, lepasin ya duduk dulu minum biar tenang." Renjani dengan lembut membujuk Aska.

Aska menuruti kata Renjani melepaskan pelukannya dan duduk didepan Renjani.

Renjani ikut duduk dan melihat kekacauan wajah lelaki itu.  Matanya merah dan hidungnya merah. Ini kali pertamanya melihat Aska menangis. Biasanya Aska hanya akan sedih kala teringat orang tuanya tapi tidak sampai menangis seperti sekarang.

Dengan lembut renjani mengusap bekas air mata di bawah mata Aska. Aska hanya menatap Renjani dengan pandangan resah karna takut dia benar benar ditinggalkan.

Renjani hendak pergi ke dapur untuk mengambil minum tapi Aska langsung menarik tangannya dan memegangnya erat.

"Jangan pergi," ucap Aska pelan.

"Aku ambil minum dulu didapur nanti balik kesini," ucap Renjani pelan sambil mengelus kepala Aska lembut.

"Gausah ambil minum," balas Aska cepat.

"Kamu harus minum biar ga serak tenggorokannya,  bentar aja yaa," bujuk Renjani dengan lembut.

"Gue ikut," jawab Aska ikut berdiri menggenggam tangan Renjani erat.

Renjani hanya pasrah dan membawa Aska ke dapur untuk mengambilkan nya minum.

"Nih abisin," ucap Renjani sambil menyerahkan segelas air ke Aska setelah menyuruhnya duduk.

Aska menuruti perintah renjani dan menghabiskan seluruh air digelas.  Dengan satu tangan nya masih menggenggam tangan Renjani erat.

"Udah," ucap Aska sambil menyerahkan gelas itu kembali.

Aska kembali menarik Renjani ke pelukannya. Melingkarkan tangan renjani ke lehernya.

"gue sayang lo, cinta mati sampai gue mau gila mikirnya"-batin aska  

TBCHai gais👋Gimana part kali ini??Aku percaya pembaca yang baik itu tahu gimana caranya menghargai penulis, jadi kalau kalian pembaca yang baik jangan lupa komen dan klik bintang di sisi kiri yaa🤗Luv u ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
TBC
Hai gais👋
Gimana part kali ini??
Aku percaya pembaca yang baik itu tahu gimana caranya menghargai penulis, jadi kalau kalian pembaca yang baik jangan lupa komen dan klik bintang di sisi kiri yaa🤗
Luv u ❤

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang