1.8

12.2K 746 19
                                    

Bagian 1.8 ; gatau bingung!!

Sadar!! Yang nyakitin kamu itu ekspetasi kamu sendiri!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadar!! Yang nyakitin kamu itu ekspetasi kamu sendiri!

***

"ASKARA!!"

Aska menolehkan kepalanya ke belakang, merasa terpanggil. Satu Alisnya terangkat melihat Manda berlari ke arahnya. Kenapa gadis itu terus mengganggunya.

"Askara, ini kemaren aku buat Brownise," ucap Manda riang sambil menyerahkan sekotak Brownise ke arah Aska.

Aska sama sekali tidak merespon dan memilih berbalik meninggalkan Manda. Teman-teman Aska yang melihat itu berusaha menahan tawanya. "Ditolak ya neng?" goda Bobby.

"Makanya ga usah kecentilan sama pacar orang," saut Vans.

Manda menggeram marah, dia kembali berlari menghampiri Aska, berdiri di depan lelaki itu. Membuat Aska terpaksa menghentikan langkahnya.

"Ini buat kamu, kamu kenapa sih, dulu kamu ga gini?" Manda bersikeras memeberikan brownise itu

"Gue ga kenal lo," ucap Aska dengan nada dingin.

"Aku Stefani Amanda, Askara!" teriak Manda saat Aska kembali melangkahkan kakinya.

Tapi Aska sama sekali tidak perduli, terus melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Manda. Membuat gadis itu menggeram Marah.

"Kenapa kamu lupain aku Aska, padahal aku sama sekali ga lupain kamu," lirih Manda.

***

Renjani memperatikan guru yang menjelaskan materi dengan dagu ditumpukan ke tanganya. Dia bisa merasakan dari pagi Manda terus menatap tajam ke arahnya. Sedikit membuatnya tidak nyaman.

Untuk urusan Rajendra, Renjani sudah menjelaskan tentang Aska ke lelaki itu. Rajendra juga mengerti. Dan mereka masih berteman meski tidak sedekat dulu.

Hari ini juga ia mendengar Manda kembali mengejar Aska dari teman-temannya yang bergosip di samping mejanya pagi tadi. Mugkin itu sebabnya Manda terus menatap tajam ke arahnya. Renjani hanya menghela nafas lelah, kanapa spesies seperti Manda harus muncul lagi.

"RENJANI!!" teriak Aska di depan pintu. Membuat Renjani membulatkan matanya.

Kenapa lelaki itu ada di depan kelasnya, sepertinya bell istirahat belum berbunyi, dan Guru masih berdiri di depan kelas.

"Kamu ga sopan sekali Askara!! ini masih jam pelajaran!!" ucap Guru itu tajam, dan sesaat setelah guru itu berucap bell istirahat berbunyi, membuat Aska tersenyum penuh kemenangan "Noh pak Istirahat" ucap Aska kembali, dan dengan tidak tahu malu masuk ke kelas menghampiri Renjani.

Guru yang sudah sangat terbiasa dengan kelakuan Aska hanya menghela nafas lelah dan mengakhiri pelajaran. Sementara Renjani menahan malu di bangkunya. Aska benar-benar menjadi aneh setelah Renjani pindah tinggal bersamanya.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang