5.4

9.8K 544 5
                                    

bagian 5.4 ; hidup dan mati

pemisah antara hidup dan mati itu waktu, dan waktu adalah misteri yang tidak bisa disentuh oleh manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pemisah antara hidup dan mati itu waktu, dan waktu adalah misteri yang tidak bisa disentuh oleh manusia.

***

Renjani menyenderkan kepalanya di bahu lebar Aska, tanganya bergerak pelan memeluk pinggang lelaki itu.

"Tadi kamu berantem sama-"

"Iya." Aska segera memotong ucapan Renjani saat gadis itu hendak menyebutkan nama Narendra.

Renjani kembali diam, tatapannya terfokus di televisi yang bahkan tidak menyala. "Jangan dipikir," ucap Aska pelan, lelaki itu mengecup singkat pucuk kepala Renjani.

Renjani hanya menganggukan kepalanya pelan, suasana kembali hening hingga ponsel Aska berdering, memecah keheningan. Telfon dari Vans membuat Aska segera menggeser tombol hijau, mengangkat telfon itu.

"APA?!" lelaki itu segera terduduk tegap.

Renjani ikut tersentak saat Aska berteriak, menatap bingung lelaki itu yang tergesa-gesa mengambil jaket dan kunci mobil dengan ponsel tertempel di telinganya. Entah apa yang dibicarakan Vans sampai Aska terlihat sepanik itu.

"Gue keluar bentar." Aska segera mengecup singkat pipi Renjani, bergegas keluar Apartemen.

Renjani yang hendak membuka mulutnya untuk bertanya memilih mengurungkan niatnya melihat bagaimana lelaki itu tergesa-gesa sekarang.

***

Jam menunjukan pukul 11 malam namun Aska masih belum pulang, Renjani sudah mengantuk namun gadis itu masih ingin menunggu Aska.

Kini gadis itu tengah termenung di ruang tengah, menatap pintu. Bell berbunyi, membuat Renjani segera bergegas membuka pintu, tanpa memikirkan apapun. Gadis itu tak sadar bahwa mungkin saja itu suatu bahaya. Yang terlintas di otak Renjani hanya Aska.

Seketika gadis itu memantung melihat siapa yang tengah berdiri di depannya. Axiel dengan senyuman menyeramkan tengah menatapnya penuh kebencian.

Renjani sempat mengira itu Axel namun melihat tahi lalat kecil di ujung bawah mata kanan lelaki itu. Jelas itu Axiel.

Renjani segera bergerak menutup pintu namun gerakannya kalah cepat, Axiel lebih dulu mendorong keras pintu Apartemen hingga terbuka lebar. "Kok ada tamu malah ditutup?"

Renjani hanya diam, menatap tajam lelaki di depannya. Meski dalam hatinya gadis itu masih terkejut karna tiba-tiba pelaku utama kejadian-kejadian buruk yang menimpanya tengah berdiri di depannya sekarang.

"Kok lo ga mati aja sih?" Ucap axiel sambil menelisik wajah Renjani.

"Pergi kamu!" Renjani menatap tajam Axiel.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang