2.1

11.5K 678 4
                                    

Bagian 2.1 ; kenangan lama

Kenangan itu abadi, di Otak maupun di Hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenangan itu abadi, di Otak maupun di Hati.

***

Rejani berjalan pelan menuju halte di dekat sekolahnya, hari ini Aska tidak dapat mengantarkannya ke tempat kerja, entah karna apa. Lelaki itu sama sekali tidak memberi tahu Renjani.

Renjani duduk di salah satu bangku sembari menunggu bus, hingga sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Renjani. membuat Renjani mengalihkan tatapannya ke arah mobil tersebut, mengamati seorang pria paruh baya dengan jas hitam yang terlihat mahal melekat di badannya, tengah berjalan pelan menuju ke arah Renjani.

"Kamu Renjani Awidya?" tanya Pria itu.

"Iya, anda siapa ya?"

"Perkenalkan saya Hendra." Lelaki itu mengulurkan tangannya ke arah Renjani, dengan gerakan ragu Renjani membalas uluran tangan lelaki bernama Hendra itu.

"Ada keperluan apa ya?" tanya Renjani kembali

"Apakah kamu berkenan ikut saya sebentar?"

"Maaf?"

"Saya akan menjelaskan di perjalanan"

"Maaf saya tidak bisa, permisi," merasa tidak aman Renjani memilih memutar langkahnya, lebih baik ia naik taksi saja, begitu pikirnya.

"Tunggu, saya tidak akan menyakiti Nona, hm.. kalau hari ini tidak bisa, apakah lain hari bisa?" lelaki itu mencekal tangan Renjani pelan.

Renjani tersentak, segera menarik tangannya menatap pria itu tajam "Maaf anda itu siapa? Saya tidak kenal anda"

"Saya tidak bisa memberitahukan sekarang, kalau Nona ingin tahu mari ikut saya sebentar"

"Saya tidak ingin tahu." Renjani segera membalik langkah nya hendak pergi namun lagi-lagi di cegah oleh lelaki itu.

"Tolong terima ini, lain kali saya akan kembali menemui Nona," lelaki itu mengulurkan sebuah kartu nama miliknya ke arah Renjani. 

Renjani dengan ragu menerima kartu nama itu. Sesaat setelahnya bus datang, membuat Renjani mengucap syukur lantas bergerak cepat, meninggalkan pria itu dan masuk ke dalam bus.

Renjani menatap kartu nama yang di berikan lelaki itu. Siapa sebenarnya lelaki bernama Hendra Wijaya Itu. Renjani menghela nafas pelan, apalagi yang akan terjadi setelah ini.

***

Renjani menatap ponselnya setelah mengabari Aska bahwa ia sudah selesai dengan pekerjaan nya. Menunggu Aska menjemputnya. Siang tadi kekasihnya itu sudah memberi pesan, akan menjemput Renjani saat pulang kerja.

Renjani menunggu beberapa saat di depan cafe nya hingga sebuah motor berhenti tepat di depannya, Aska membuka kaca helm nya menatap Renjani, memberikan sebuah helm ke gadis itu.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang