Bagian 4.2 ; kepergian
Kepergian itu selalu berdampingan dengan kepulangan.
***
Aska termenung, setelah hari panjang penuh ketegangan hari ini, lelaki itu bisa bernafas lega. Gadisnya kembali bernafas, jantung Renjani kembali berdetak. Tidak ada yang lebih melegakan hari ini selain berita itu.
Walaupun Lelaki itu masih diliputi keresahan melihat keadaan Renjani yang belum bisa dibilang baik-baik saja itu.
"Lo ga mau pulang? Paling enggak mandi-mandi sono elah!" Vans menatap Aska penuh kegeraman.
Lihatlah lelaki itu masih teronggok duduk di kursi tunggu depan Ruang ICU dengan mata bengkak dan rambut berantakannya.
Bajunya masih sama seperti 3 hari lalu, Kaos Abu-abu dan celana panjang hitam. Sudah 3 hari lelaki itu tidak beranjak dari rumah sakit. Berarti 3 Hari pula lelaki itu tidak mandi.
Beruntung ia tidak punya riwayat bau badan, dan parasnya yang menawan membuat orang-orang yang tidak tahu menahu pasti tidak sadar bahwa lelaki itu sudah tidak mandi selama 3 hari terakhir.
"Gila! kuping lo budek ya Ka! Disuruh makan susah! Disuruh mandi susah! Udah kek gembel lo! Renjani bangun kaget kali liat cowoknya sekarang kek gembel!" Vans terus mengomel, berdiri didepan Aska dengan wajah menahan geram.
Lelaki itu sendari tadi sudah sangat mirip seperti ibu-ibu yang tengah mengomeli anak nya. Semetara orang yang tengah di omeli seperti orang Linglung yang Raganya tengah melamun dan Jiwanya melayang entah kemana, membuat Vans berkali-kali harus menghela nafas kasar dan mengelus dada nya mencoba sabar.
"Lo tau vans, lo kayak orang yang lagi ngomelin tembok," ucap Bobby dengan nada malas.
Lelaki itu sudah terlampau malas menatap sahabatnya itu, Aska lebih terlihat seperti manusia yang tidak berniat hidup sekarang.
Siang tadi saat Dokter bilang Renjani harus dipindahkan ke ICU dan penjenguk tidak bisa sesuka hati keluar masuk ruang rawat, Aska sudah berteriak keras tidak terima. Membuat Vans kembali menatap penuh geram ke arah sahabatnya itu.
Vans mengomeli Aska didepan para Perawat dan Dokter. Keduanya saling adu Argumen tanpa memperdulikan sekitarnya yang menatap malas 2 orang itu.
Sementara Bobby hanya menjadi pihak penonton, ia sudah terlampau malas menasehati Aska, melihat lelaki itu yang sama sekali tidak mau mendengarkan.
Dan Lintang pergi berlagak akan menyelidiki kasus ini, bersikeras mengajak Aiden yang dengan malas menuruti mau lelaki itu.
Keduanya entah pergi kemana, mereka akan datang ke Rumah Sakit saat malam atau kadang pulang sekolah, sementara Vans dan Bobby setiap pulang sekolah sampai malam Akan terus berada di Rumah Sakit menemani Aska, Tak jarang mereka memilih ikut membolos bersama Aska, tiba-tiba datang dengan wajah tanpa dosa, Lintang dan Bobby yang melambai-lambaikan tangannya dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANI
Teen Fiction⚠️TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN DAN KATA-KATA KASAR⚠️ Hanya Kisah Sederhana seorang Renjani Awidya dengan segala luka, duka serta bahagia. Gadis biasa yang tengah mencari Tawa. Renjani Awidya gadis yang terlihat Lemah padahal dia adalah sosok Kuat yang...