1.3

14.9K 847 10
                                    

Bagian 3.1 ; rekan

Kamu yang gamau buka diri buat orang lain tapi kamu yang nyalah in orang lain ketika kamu sedirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu yang gamau buka diri buat orang lain tapi kamu yang nyalah in orang lain ketika kamu sedirian

***

Renjani dan Aska saat ini tengah duduk berhadapan di Sofa Apartemen Aska. Renjani yang menundukkan Kepalanya dan Aska yang tengah menatap Renjani tajam.

"Jelasin semua hal yang Gue ga tau tentang Kehidupan Lo. Jangan ada satupun yang Lo Sembunyiin," ucap Aska dengan nada tegas.

Renjani menghela nafas pelan sebelum Gadis itu menjelaskan semuanya, tanpa ada satupun yang ditutupi. Mulai dari perlakuan buruk Bibinya, Renjani yang bekerja untuk menyetor Uang bulanan, Semua dia ceritakan.

Aska menggeram marah mendengar semua cerita Renjani. Berani-berani nya Keluarga bibi Renjani menyakiti Gadisnya. Aska pasti akan membalaskan semuanya.

"Lo gamau cari Ayah lo?" tanya Aska hati-hati.

"Ngapain Aku nyariin orang yang jelas ngga nyariin Aku. Iya kalau ketemu diterima kalau malah diusir? Cuma nambah-nambahin luka di Hati Aku, Aku ga yakin Ayah Aku tau kalau Aku Anaknya." Jawab Renjani pelan.

Renjani sama sekali tidak ada Keinginan bertemu Ayahnya. Karna dari Awal ia memang tak mengenal sang Ayah jadi Renjani tidak merasa Kehilangan walaupun tidak bertemu. Dulu saat masih Kecil memang Renjani sangat mendambakan Kasih Sayang seorang Ayah. Namun semakin Gadis itu tumbuh dan Tahu betapa Pahitnya Dunia, Renjani memilih melanjutkan Hidupnya sesuai Alur yang sudah di atur Tuhan.

Kalau Semesta memang mempertemukan Renjani dengan Ayahnya pun, Renjani tidak akan mengemis Sayang ke Ayahnya. Karna pandangan Renjani tentang manusia itu sama saja, jika mereka tidak meng Inginkan nya maka mereka tidak akan segan Menerima nya.

Renjani sudah merasa sangat cukup hanya dengan Aska yang terus berada di sisi Gadis itu. Renjani hanya perlu Aska.

"Sekarang Lo tinggal disini aja, jangan balik ke Rumah Bibi Lo lagi," ucap Aska sambil menggenggam tangan Renjani.

"Gapapa kalau Aku disini?? Aku bisa cari Kos yang Murah-murahan kok, pakai Uang tabungan hasil nyisih in Gaji Aku selama ini. Kamu ga usah Khawatir," balas Renjani sambil tersenyum lembut.

Namun mendengar perkataan Renjani justru membuat Emosi Aska naik. Bagaimana bisa Renjani menyuruhnya tidak Khawatir padahal seluruh tubuh Renjani saat ini masih penuh Bekas Lebam Kebiruan dan beberapa Luka yang belum Mengering.

"Apa Lo bilang?! Gimana bisa Gue ga Khawatir Renjani!!" Aska menatap Renjani tak percaya.

"Eh bukan gitu maksud Aku! Aku Cuma takut nggerepotin Kamu kalau Aku tinggal disini." Renjani sedikit panik takut Aska akan Salah Paham dan berakhr Emosi.

"Gue ga Repot intinya lo Tingal disini!" ucap Aska tegas.

Aska hendak memeluk Renjani namun ponselnya tiba-tiba berdering. Aska berdecak kesal, benar-benar mengganggu.

RENJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang